Part 1

578 33 2
                                    

Joohyun sedikit demi sedikit membuka kedua kelopak matanya yang terpejam.

Ujian masuk universitas hanya tinggal menghitung hari, membuat Joohyun sulit tidur akhir-akhir ini. Namun tidak dengan malam ini, ia akhirnya dapat tidur dengan nyenyak tanpa beban yang mengerogoti pikirannya.

Dengan mata setengah terbuka dan kesadaran yang belum penuh, Joohyun melihat langit biru didepan. Secara langsung membuat kedua matanya terbuka dengan lebar, dan hal lain yang ia lihat membuatnya berdiri dengan sempurna.

Joohyun tengah berdiri di padang rerumputan.

Ia sedang berada di tengah-tengah hutan dengan beberapa pohon membentuk lingkaran mengelilingi padang rerumputan hijau dengan Joohyun tepat di tengahnya. Mimpikah ia? Jika ia, Joohyun belum ingin terbangun dari mimpi indah ini. Melupakan tentang ujian universitas yang mau tidak mau memberinya beban adalah keinginannya untuk saat ini.

"Buka mimpi?" kata Joohyun setelah mencubit perutnya sendiri, secara langsung tangannya menyetuh pakaian yang ia kenakan. Dress kuning dengan gambar winnie the pooh besar di tengahnya, pakaian tidurnya masih melekat pada tubuhnya. Rambutnya masih berantakan efek baru terjaga dan kakinya masih bertelanjang tanpa alas. Kalau ini sebuah mimpi Joohyun ingin ia berpenampilan lebih rapih dari ini, setidaknya dengan sepasang sepatu.

Matanya berkeliling menemukan matahari tepat di atas kepala membuatnya menarik kesimpulan sekarang sudah tengah hari. Jika Joohyun terus berdiam diri di padang rerumputan ini bisa-bisa kulitnya terbakar. Maka dilangkahkan kakinya menuju pepohonan. Pohon pertama yang dilewatinya sungguh nyata, Joohyun menarik kesimpulan itu setelah menyentuh batang pohon itu. Kakinya terus membawanya masuk ke dalam hutan sekedar untuk memuaskan rasa penasarannya. Sejauh mata memandang hanya ada pohon, pohon, dan pohon yang ia lihat. Tidak adakah makhluk hidup seperti hewan atau manusia disini?

Hampir saja menyerah dengan rasa penasarannya, sebuah suara ditangkap indra pendengarannya. Membuat Joohyun perlahan-lahan melangkah menuju asal suara. Dibalik pohon ia berdiri. Melihat ada dua manusia sedang berbincang beberapa meter di depannya.

Kedua manusia itu, yang Joohyun yakini adalah laki-laki dengan wajah yang tidak dapat Joohyun lihat dengan jelas. Satu laki-laki dengan pakaian yang serba hitam dengan tudung hitam menutupi kepalanya. Sedangkan laki-laki yang satunya terlihat lebih dewasa dengan badan yang besar dan tegap serta pakaian dengan atasan merah dan lambang sebuah kerajaan di depan dada. Orang itu membawa pedang perunggu di tangan kirinya, sedangkan di belakangnya ada seekor kuda yang menunggu ditunggangi.

Joohyun mendekat ke arah mereka meskipun ragu, ia harus bertanya tempat apa ini, dan kenapa ia bisa berada disini.

"Masukan ramuan ini pada makanan yang akan dihidangkan untuk raja," laki-laki bertudung hitam memberikan sebotol kecil ramuan berwarna ungu pekat dari dalam pakaiannya, "ini akan membuatnya sekarat dalam waktu yang lama. Setidaknya sampai aku bisa mengambil tahta kerajaan."

Joohyun reflek menghentikan langkah kakinya tepat lima pohon sebelum dirinya sampai di depan kedua laki-laki tersebut.

Laki-laki yang Joohyun kira seorang prajurit itu mengambil botol tersebut lalu disimpannya dengan cepat, "Baik, tuan."

"Bagaimana keadaan istana?" tanya laki-laki berjubah hitam.

"Masih sama seperti dulu, adik anda makin dicintai seluruh penghuni istana. Mungkin sebentar lagi ia akan dinobatkan menjadi Raja. Namun, kami akan selalu ada di pihak anda, tuan."

"Seperti perkiraanku, istana tidak berubah sama sekali," dia tertawa meski tidak terdengar senang. Lalu hening, kedua orang itu tak berbicara sama sekali.

Struggle PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang