Tanya Sepi

43 3 0
                                    


apakah salah jika gumintang berkata pada purnama,

mentari mengagumi ke anggunannya?

apakah salah jika tetes embun berucap pada awan,

telaga merindukan hujannya?

lalu dimanakah tempat sang gumintang

kan bersua dengan mentarinya?

masihkah tersisa bagi tetes embun

ruang kering di telaganya?

mengapa hanya tanya yang mampu tercipta?

sedangkan lisan bungkam seribu bahasa

mengapa hanya debur ombak yang bersuara?

sedangkan raga tak bergeming tiada asa

tak pantaslah hati berucap

tak pantas jua lisan berkata

pada langit lembayung yang menyapa

merangkak menuju gelapnya gulita

perlahan mentari memberi salam pada purnama

yang kan bertahta di kanvas langit malamNya

sedang gumintang hanya menatap redup

pada mentari yang bahagia bersua purnamanya

tak pantaslah hati berucap

tak pantas jua lisan berkata

pada langit kelam kelabu yang datang

yang kan segera di tinggal pergi sang hujan

perlahan telaga menyambut bahagia pada hujan

yang kan memusnahkan dahaga yang di deritanya

sedang tetes embun hanya menatap nanar

pada telaga yang bersanding hujannya


bondowoso, 08 Januari 2016

12:30


BekuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang