THE END

3.8K 85 9
                                    


Ternyata yang ada di luar adalah Tasya dan Ayeon.

"Kalian dari mana saja ?" Tanya Hona membetak. "Hihihihihi." Balas mereka bersamaan. "Pake ketawa lagi." Tambah Nia yang mulai kesal.

"Udah, sekarang kita harus pergi dari sini." Kataku. "Pergi?, hahaha, ayo makan ini dulu." Kata Ayeon samil membuka bungkusan yang berisi daging tikus busuk. "Hmppfft, bau banget, Ayeon, kamu mau ngapain sih ?" tanyaku. "Gak mau makan, mending kita yang makan." Balas Tasya.

Mereka benar-benar memakanya, dan kami berusaha melarang, bau busuk memenuhi semua ruangan. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu lagi, dari pintu belakang rumah pohon. Kami berlari ke pintu depan, tapi Tasya dan Ayeon tetap tenang memakan daging tadi. Dengan paksa kami pun menarik tangan mereka, dan lari sekencang- kencangnya.

Tak terasa kami sudah berlari jauh dari rumah pohon itu. Kami begitu terkejut ketika ditengah jalan bertemu dengan Ayeon. "Jadi yang kita gandeng?" tanyaku, Nia, dan Hona bersamaan. Ternyata yang kita gandeng adalah perempuan beraju putih tadi, dan nenek tanpa kepala. Sontak saja kami ber-empat berlari sekencang-kencangnya. Anehnya saat kami memutuskan berhenti karena lelah, justru kami sedang berada di depan rumah pohon lagi

"Kita berhenti dulu, menghemat tenaga. Ayeon, lau dimana Tasya?" tanyaku. Mendengar pertanyaanku, Ayeon pun menangis. "hiks hiks tadi kami bertemu genderuwo, kami pun berlari, tapi ternyata Tasya tertinggal jauh, karena ketakutan aku pun berlari sekencang-kencangnya, kejam sekali aku meninggalkan Tasya." Jelas Ayeon sambil menangis. "Sudah, ini semua bukan salahmu." Hiburku. "Sebaiknya kita pergi." Kata Nia.

Kamipun mencari mobil yang tiba-tiba hilang setelah diparkirkan. Saat sudah lumayan jauh berjalan kami bertemu seorang kakek-kakek. "Hati-hati jangan-jangan kakek itu juga hantu." Kata Hona yang ketakutan. "Huss." Balasku. "Saya bukan hantu, kok adik-adik hihihi, bisa sampai sini?" tanya kakek itu. "Kami tersesat kek." Jelas Ayeon. "Bahaya kalian disini, disini tidak ada yang dapat bertahan hidup lebih dari 2 hari, karena wabah penyakit dari rumah pohon, semua orang penduduk ini sudah mati sejak 124 tahun lalu. Kalau adik tersesat kakek akan antarkan sampai ke jalan utama."

Setelah kejadian itu kami berduka atas hilangnya Tasya. Tapi kami ber-empat dapat pulang dengan selamat. Dan kata kakek itu Tasya akan berubah seperti penampakan hantu yang kami lihat. Tapi sebenarnya ada satu hal yang aneh.

"Aneh sekali di sana tidak dapat hidup lebih dari 2 hari, lalu kenapa kakek itu masih hidup." "Iya, aneh sekali." "Yang lebih aneh lagi, kok bisa kakek itu tau asal usul tempat itu yang telah terjadi 124 tahun." "Atau mungkin kakek itu berbohong ya?" "Bukan, jangan-jangan kakek itu..."

"Tahu gak kalo hantu yang nyamar jadi orang mesti ketawa 'hihihi'."

TAMAT

Tragedi di Rumah KayuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang