Satu // Dinner

666 22 2
                                    

S a t u

Haruskah, aku mengenalmu lalu mencintaimu dan terjebak dalam perasaan ku sendiri?

*****

"Baal, lo mau ikut acara kemping minggu depan di Puncak ga?" (Namakamu) Keena, gadis cantik yang sekarang tengah makan berdua bersama sahabatnya-Iqbaal- di foodcourt salah satu mall Bandung.

Iqbaal memasukan satu kentang kedalam mulutnya "Pastilah gue, pasti ikut. Lagian gue pasti diizinin sama Nyokap. Karena ini berhubungan sama Alam"

(Namakamu) mengerucutkan bibirnya.

Iqbaal menaikan satu alisnya "Lo kenapa?"

"Mama, gak ngizinin gue buat ikut kemping. Pedahal gue udah jauh jauh hari nunggu acara ini" Jelas (Namakamu) masih dengan mengerucutkan bibirnya.

Iqbaal terkekeh "Emang kenapa?"

(Namakamu) mendecak "Mama, bilang. Dia takut penyakit gue kambuh lagi. Lagian juga gue bisa jaga diri"

"Yaudah, nanti gue nyoba yang minta izin ke mama lo. Oke?" (namakamu) hanya mengangguk. "Sekarang lanjut makan makanan lo, atau bibir lo yang dari tadi manyun bakal gue makan" Lanjut Iqbaal, dengan nada sedikit, errrr...

(Namakamu) mendecih, menghiraukan ucapan Iqbaal dan memakan makanannya.

Iqbaal hanya terkekeh melihat tingkah sahabatnya itu.

*****

"(NAMAKAMU)!! BANGUN!!!" Teriakan kakanya itu-Alwan- sukses membuat (Namakamu) bangun dari tidurnya.

(Namakamu) meraih bantal yang ada dikepalanya dan melempar kearah Alwan "Lo berisik bege!!"

Alwan menarik tangan (Namakamu) "Bangun, cepet mandi. Ntar lo kesiangan, kalau lo kesiangan, gue juga bakal kesiangan kuliah. Cepet mandi"

(Namakamu) mendecak "Gausah, tarik tarik tangan gue! Gue bisa jalan ke kamar mandi sendiri"

"Cepetan ah!!"

Dengan kesadaran yang belum sepenuhnya terkumpul, terpaksa gadis ini. Harus meninggalkan kasurnya yang sekarang tengah melambai agar (Namakamu) kembali untuk tidur.

*

(Namakamu) sudah siap dengan seragam putih abu abu nya, hari Selasa. Hari yang menurut gadis ini membosankan.

Rambutnya yang berwarna Coklat, sebahu. Ia biarkan tergerai. Mengambil sepatu converse, memakai sepatu itu. Dan turun kebawah untuk sarapan.

"Cepet makan, gue rasa. Tiap pagi, harus ngumpulin suara gue, cuman buat bantuin lo" Alwan menyodorkan piring yang sudah ada nasi goreng.

(Namakamu) mendecak "Engga gitu juga kali,bang. Ohiya, papah mana, mamah mana?"

Alwan mendengus "Udah berangkat, makanya lain kalu bangun pagi,bisa?"

(Namakamu) menghiraukan ucapan Alwan, mengalihkan fokusnya pada nasi goreng yang sekarang ada didepan matanya, untuk disantap.

***

(Namakamu) berjalan dikoridor sekolahnya, yang sudah ramai. 06.40 pantas, koridor sudah dipenuhi dengan murid SMA Angkasa Bandung.

Tiba-tiba gadis ini merasa ada tangan kokoh yang melingkar dibahunya. Tanpa ia melirik pun, (Namakamu) tau siapa laki-laki yang sedang merangkulnya ini,Iqbaal.

"Kapan, mama lo free?"

(Namakamu) mendengus, pasti Iqbaal akan meminta izin untuk acara kemping hari Jumat sampai Minggu. "Tiap malem, gimana kalau hari ini. Lo makan malem bareng keluarga gue?"

BetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang