Prolog

38 3 4
                                    

      Apa yang akan kamu rasakan, ketika kamu terpaksa, untuk meninggalkan impian dan cita-citamu, atau lebih tepatnya dipaksa. Dan keadaanmu tidak mendukungmu untuk membela dirimu sendiri? Dan dunia terasa mengukungmu dalam belenggu yang mengikatmu.

     Pasti perasaan marah, kecewa, kesal dan segala rasa yang mampu melumpuhkan hatimu seketika akan hadir secara bersamaan. Membuat kerongkonganmu terasa menelan batu bulat nan besar yang mampu menghentikan pernapasanmu seketika. Tetapi kau harus tetap melanjutkan hidupmu, sekalipun impian dan cita-citamu tak akan pernah berada dalam genggamanmu.

     Dan sialnya, itu yang dirasakan Naya saat ini. Kenaya Marisha Ven, putri sah dari pasangan Jhony Kleopan Ven dan Vangelica Larasati, mungkin juga merupakan anak tunggal dari ibunya. Karena, Jhony, ayahnya mempunyai anak lain dari wanita simpanannya, mantan kekasihnya terdahulu dan juga 'Si Wanita Ular Berkepala Dua' yang tak pernah disukai oleh Naya. Dan itu berarti, Naya memiliki saudara satu ayah. Miris memang. Ketika ayahmu lebih menyayangi anak dari wanita simpanannya. Lebih peduli terhadap keluarga keduanya, keluarga tanpa adanya pengakuan sah secara agama dan hukum. Tidak ada kata kasih sayang, yang seharusnya ia berikan kepada keluarga yang sah di mata Tuhan dan Negara.

     Naya tak habis pikir, kenapa dulu ibunya tidak menolak saat dijodohkan dengan pria brengsek, bajingan, pecundang, dingin dan licik seperti Jhony. Cih! Naya bahkan merasa jijik ketika menyebut pria brengsek itu dengan sebutan Papa. Ia lebih berminat mengganti sebutan 'Papa' dengan 'Si Brengsek Berhati Kotoran'. Karena, hati nurani ayahnya tersumbat oleh kotoran yang sudah mengeras dan tak bisa dibersihkan. Maka dari itu, ayahnya tidak mempunyai rasa kasih sayang terhadap istri sah dan anaknya. Istri dan anak yang seharusnya menjadi tujuannya hidup. Dan sebagai kewajiban untuk membahagiakan mereka.

     Tetapi, Naya masih menghormati ayahnya dan itu pun hasil paksaan dari ibunya. Karena, Naya tahu bahwa ketika ia menjadi anak pembangkang, ia akan melukai perasaan ibunya. Bagi Naya, ibunya merupakan sumber kehidupan yang selalu membuatnya mampu berjuang di tengah kerasnya ombak yang menerjang, di pusat besarnya badai yang melanda. Ibunya selalu ada untuk menyemangatinya, selalu ada untuk menariknya ketika ia jatuh ke dalam pusaran kesedihan yang selalu menghantuinya, selalu ada untuk meneranginya dalam kegelapan yang selalu membuat Naya ketakutan. Ibunya adalah 'Malaikat Tanpa Sayap' yang dikirim Tuhan untuk Naya, untuk melindungi Naya dari segala kejahatan dan merupakan pusat dari kebahagian Naya.

Semuanya bertambah hancur setelah...

WARNING!!

Mature Content! 21+

Dewasa!

Sadar diri dan intropeksi diri akan terjauh dari hal yang tidak diinginkan.

(tulisan Uji Coba untuk writer)

If you Like just vote and comment. If you not, just LEAVE this story!!!!!









14 Maret 2016

(edited 24 Juni 2017)

-LSV-

Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang