Memang Kita Begini

970 28 4
                                    


Toktoktok. Terdengar bunyi ketukan dari jendela sebelahku. Tak kuhiraukan orang itu karna pelajaran sedang berlangsung. Aku tidak ingin dihukum lagi.

"Eh kamu dipanggil Jimin tuh daritadi"ucap teman sebangku ku

"Hah? Mana dia?"tanyaku

"Itu. Sedaritadi dia mengendap-endap di depan pintu mencarimu dan terus saja mengetuk jendela"jawabnya sambil menunjuk jendela yang berada di sampingku

"Jadi daritadi yang mengetuk jendela itu Jimin"ucapku menoleh ke jendela. Benar saja, kulihat Jimin tersenyum lebar saat melihatku menengok ke arahnya. Ia memberiku isyarat agar aku keluar kelas. Aku pun mengangguk dan segera meminta izin guru yang mengajar untuk ke uks. Ya, aku berbohong. Entah mengapa aku rela dihukum jika bersamanya.

"Akhirnya kau keluar juga. Sudah 15menit aku disini"ucap jimin saat aku sudah berada dihadapannya

"Hehehe, aku tidak tau jika itu tadi kau. Aku tidak ingin dihukum lagi"

"Jika kau tidak ingin dihukum, mengapa kau keluar kelas?"

"Jika itu bersama mu tidakapa"

"Dasar. Ayo kita ke bukit belakang sekolah"ajaknya sambil menarik tanganku

"Sudah berapa lama kita tidak kesini karena jadwal sekolah kita yang tidak sama"ucapku saat sudah sampai di bukit belakang sekolah.

Jimin adalah seniorku. Ia memang orang yang bandel, namun pintar. Sudah 6bulan ini ia menjadi kekasihku. Sebelumnya, ia juga suka membolos pelajaran hanya untuk sekedar latian dance, karna ia memang menyukai dance. Namun sejak aku pindah kesekolahnya, ia bolos pelajaran bukan hanya untuk latian dance, namun mengendap endap kekelasku untuk melihatku lewat jendela. Aku sudah setahun lebih tiga bulan menjadi murid disini. Sejak naik kelas, jadwal sekolah ku dengannya sangatlah berbeda, kita tidak dapat bertemu di jam istirahat. Sehingga dia mengajakku meninggalkan pelajaran bersamanya saat pelajarannya tidak terlalu berat. Namun ini tidak setiap hari, mungkin hanya seminggu sekali. Bukan mengajakku pada perbuatan tidak baik, namun aku sendiri juga suka meninggalkan pelajaran jika kurasa pelajarannya membosankan.

"Iya, sudah lama kita tidak kesini. Kalau kita bolos, cuma ke taman sekolah"ucapnya

Kita terus berbicara dan menikmati waktu berdua yang kami miliki. Hingga akhirnya Jimin meihat jam tangannya

"Kita sudah dua jam berada disini"ucapnya santai

"Apa?! Bagaimana bisa kau berbicara sesantai itu. Kita harus cepat cepat kembali"ucapku

"Sudahlah tidak usah panik seperti itu. Kau bilang izin ke uks kan"

"Memang, tetapi kita harus cepat kembali ke kelas"

"Arraseo"

Aku dan Jimin berjalan dengan sangat hatihati saat memasuki area sekolah dari arah belakang. Tibatiba guru yang mengajar di kelas ku tadi mucul dihadapanku dan Jimin

"Sudah dapat ditebak kau berbohong lagi untuk bertemu dengan Jimin karena tadi ibu ke uks dan bertanya pada dokter jaga, ternyata kau tidak ke uks. Sekarang bersihkan lapangan dan taman sekolah sebagai hukuman"ucap guru tadi"

"Hukum saja bu. Dia memang suka bolos pelajaran, berbohong pula"ucap Jimin tertawa

"Enak saja kau. Jimin juga harus dihukum bu"

"Memang Jimin akan ibu hukum juga. Kalian berdua sekarang bersihkan lapangan dan taman sekolah ucap ibu guru sambil berlalu

"Sukurinnn wekk"ucapku meledek Jimin

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kumpulan ff Park Jimin BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang