Sejak kejadian ituu tak ada kabar darinya, Mike tak pernah menelfon atau sms, beribu kali aku bertanya pada teman temannya terutama Albert. Namun, mereka selalu menjawab,"tidak tahu," hah?? Bagiku itu mustahil, dengan wajah sedikit sedih dan murung yang mereka sembunyikan sambil menjawab pertanyaanku tentang Mike. Terlukis rasa terpukul ketika aku berulang ulang bertanya tentangnya. Namun tetap, jawabannya,"tidak tahu,".
Aku melamun di teras rumah sambil sesekali melirik hpku yang mungkin menyala tanda notificationku. Namun, usahaku menunggu gagal! Aku tak bisa lagi bahagia, walau sesekali hujan turun mewakili perasaanku dan membuatku sedikit tersenyum meratapi air yang tak malu menjatuhkan diri walau sudah ribuan kali dijatuhkan dari langit.
Beberapa kalipun aku sudah mengunjungi rumahnya, namun, yang kudapati hanyalah kesunyian tanpa jawaban dari siapapun.
Sudah seminggu ini aku terdiam dalam tanya, sesekali Keyla menghiburku dengan candaannya yang menurutku bisa membuat senyumku yang selama beberapa hari ini hilang.
"Ayolah Fe, jangan murung terus dongg, mungkin Mike lagi kemana gituu," ucapnya sambil sedikit memperlihatkan wajah khawatir. Seperti ada yang Keyla sembunyikan kepadaku tentang Mike, namun aku tak menggubrisnya.
"Entah," jawabku singkat sambil tetap terdiam.
***
Tringtringg!!
Suara hpku berbunyi pertanda telephon masuk, dari Mike! Akhirnya selama satu minggu lebih ini Mike menelphonku juga, ujarku dalam hati sambil menyambar hpku.
"Halo? Mike?"
"Hiks..hiks, ini benar Fe?" Suara perempuan terdengar jelas ditelingaku, sambil sesekali menahan tangis khas perempuan yang sangat begitu terdengar kencang.
"Iya benar, saya Fe,"
"Fe? Hiks.. ini tante, mamanya Mike.. kamu bisa ke rumah enggak? Tante tahu kamu dari Mike dan teman temannya.. disini ramai kok, tolong ya Nak," ucapnya, sambil menutup telephon.
Suara itu terus terngiang ditelingaku, ada apa yang sebenarnya? Terdengar jelas suara tangisan orang orang saat mama Mike menelphonku tadi, pikiranku kacauu, sudah beberapa kali aku kerumahnya namun Mike tak pernah ada di rumah, sampai sekarang baru aku mengetahui bahwa ia ada di rumah.
***
Dinding rumah bercat putih bersih itu tampak ramai, disertai tenda dan beberapa orang ramai disana.
Kudapati bendera kuning berkibar layaknya merah putih yang dikibarkan setiap senin. Aku berjalan memasuki pagar rumah sambil memeluk tante Rina, mama Mike yang ikut menitikkan air mata menuntunku untuk masuk kedalam, mendapati banyak orang yang membacakan surat, tak kuat melihat apa yang ada dihadapanku, Mike pergi dengan cepatnya, dengan tubuh yang dingin terbujur kaku. Perlahan kubuka kain putih yang menutup wajah indahnya yang selama ini aku kenal dengan senyum manis dibibirnya, kini hilang diterpa badai berubah menjadi kesunyian. Sambil sesekali menggoyangkan tubuh kakunya seraya meneriaki namanya aku terus membanjiri pipiku, rasanya hatiku seperti api yang membara, membuatku tak bisa berhenti menjatuhkan bulir bulir air mata yang kini tak malu lagi untuk jatuh. Ditemani pelukkan hangat Tante Rina membuat hatiku sedikit tenang.
Pemakaman pun selesai, sudah berhamburan orang orang pergi meninggalkan makam, tinggal aku sendiri dan Keyla yang senantiasa menungguku disana, bertanya kenapa dia begitu cepat pergi meninggalkanku.
Sesekali aku menggumpalkan tanah seraya berteriak,
"Kenapa Mike?? Kenapa kamu pergi begitu cepat?? Kenapa kamu ninggalin aku Mikee?? Kenapaaa??".
Keyla mengangkatku dari gundukan tanah yang membuatku tak bisa lagi menahan tangis, sambil memeluk ku dan menghapus air mataku.
"Kita pulang yaa, jangan nangis teruss, Mike sudah tenang disana,"
"Iyaahh," ucapku lemas.
Dengan hati yang berat untuk mengikhlaskan kepergiannya, aku pun pulang sambil sesekali menengok melihat apa benar ini telah terjadi.
***
Esok harinya, hanya bunyi burung kakatua papa yang membuat kesunyian kamarku pecah.
Tringgtringg!!
Hpku berbunyi, telephon dari Key, akupun mengangkatnya sambil sesekali menahan air mata sejak kemarin.
"Fe, bisa ke taman danau enggak? Gw mau ketemu sama lo, sekalian kita cari udara segar, jangan nangis terus dongg, sejak kemarin lo enggak angkat telphon gw, sms gw aja enggak di bales,"
"Oke," ucapku singkat.
Kira kira apa yaa yang mau di tunjukan oleh Keyla ke Fe?
Don't forget to vote and vomment^^
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rain
Teen Fiction#aboutlife 02 2 Januari 2019 #laught 13 4 Desember 2019 Mungkin bagi banyak orang,hujan adalah hal yang biasa terjadi, tak ada sedikit ke istimewaan dari hujan. Namun, tidak bagi Feliccya Chairani Putri. Bagi Fe sebutan akrabnya, hujan adalah hal ya...