why'd you only call me when you're high?

29 3 0
                                    


"Aaaahhhh!." Teriakku. Kepalaku sungguh pusing. Aku menggeliat dikasur sembari meremas seprei seperti kecoa yang sedang sekarat. Aku beranjak dari kasur dan berlari ke kamar mandi. Aku muntah. Memuntahkan beberapa pil dan vodka yang 5 jam tadi ku konsumsi.

3:00 a.m

Aku masih terjaga. Terdiam dan merindukan dad dan mom. Maaf, aku menjadi kacau. Dan mungkin jika kalian masih hidup,aku sudah mengecewakan kalian.


Aku merasa mual. Rasanya seperti isi perutku ini dicampur dan diaduk layaknya adonan kue. Aku kembali berlari ke kamar mandi dan memuntahkan lebih banyak cairan. Sekitar 30 menit kemudian aku keluar dari kamar mandi. Feels better. Aku berjalan kearah sofa dan tanpa sadar pecahan kaca melukai kaki kiriku. "Aw" ucapku. Fool me! I even forgot that I threw my liquor bottle. Aku langsung duduk dan memangku kaki kiriku. "Shit!" geturuku. Aku melemparkan padanganku ke segala arah mencari kotak obat. I can't find it. Aku membuang nafas lalu berdiri dan berjalan pincang mencari kotak obat sialan itu. "where the fuck- gotcha!." Ucapku sembari mengambil kotak obat dan segera mengobati kaki ku.


6.30 a.m

Aku masih terjaga. Terdiam sepanjang malam. Duduk di lantai dengan posisi memeluk kedua kakiku. Dan dengan ruangan yang tak kalah kacaunya dengan penampilanku saat ini.

"Bea?," ucap seorang lelaki sembari membuka knop pintu. Itu pasti Michael. "Beatrice?," terdengar suaranya bingung mencariku. "Beatrice! Are you okay?," ucapnya. Lalu terdengar suara langkah kakinya berjalan mendekatiku. Aku menengok kearah nya yang hanya berjarak beberapa centi. "holy shit! What happened? Did you stay up the whole night?!," tanyanya dengan wajah dan nada khawatir. Aku hanya terdiam menatap wajahnya. Aku sungguh yakin wajahku sangat berantakan dan sudah pasti muncul lingkaran hitam dibawah mataku. Ia terdiam menatapku lalu mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan.

"You were high." Ucapnya. Aku menunduk. Menunduk menandakan aku tidak menyangkalnya. Ia membuang nafas lalu memelukku. Entah mengapa pelukan Michael selalu terasa sangat nyaman. Seketika aku menangis dipelukannya. I don't even know why i'm crying right now. Dan aku tak tahu mengapa tangisanku semakin kencang. "Hey,it's okay.. it's okay." ucapnya lembut sembari mengelus puncak kepalaku. Aku memeluknya lebih erat dan menenggelamkan wajahku di dadanya.


Michael selalu merawatku saat keadaanku sedang sakit ataupun kacau. He's also always by my side in every situation. I'm so blessed to have him in my messy life. Just FYI, Michael dan aku sudah bersahabat sejak umur kami 7 tahun. Dan sekarang umur kami 18 tahun. Yap! Kami sudah bersahabat sekitar 11 tahun. Keluargaku dan keluarga Michael sangat dekat. Maksudku,sebelum kedua orang tua ku meninggal. Mom meninggal saat umurku 9 tahun. Tuhan mengambilnya melalui leukimia. Awalnya aku sangat emosional menerima kematian mom,karena ketakutan terbesarku menjadi kenyataan. Lalu dad menyusul mom sekitar 2 tahun lalu. Hidupku semakin kacau. Aku tahu,apa yang sudah menjadi milikNya,bagaimanapun juga akan kembali padaNya. Hanya saja,aku yang belum menyiapkan diri untuk itu.


Aku duduk dikursi makan berwarna putih polos sembari memperhatikan Michael yang sepertinya sedang membuat makanan di dapur. Sebenarnya,aku sama sekali tak nafsu makan. Namun Michael memaksaku. Tak peduli bagaimanapun aku menolak, at the end of the day i'll end up eat. Jadi,mau tak mau aku harus menurutinya.

"Ta daahh!." ucapnya sembari menaruh piring berisi roti dan telur goreng mata sapi kesukaanku. Juga segelas air putih. Aku tersenyum lalu memakannya. "You should go to school today,right?," kataku. "Yeah,but I decided to take a day off and I just wanna be here with you. You know,just make sure you're okay," ucapnya sembari berdiri dan berjalan ke arah kulkas. "I'm fine. I'm just-" "not okay?." Ucapnya memotong kalimatku. I giggle. Ia berjalan kearahku dengan segelas jus jeruk ditangannya. "anyway,I'm so sick of mr.Kirkham" katanya. Aku tertawa. "yeah me too. He sucks" kataku. "totally sucks till he doesn't know how to suck a nipple" guraunya yang berhasil membuatku tertawa sekencang-kencangnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Why'd you only call me when you're high?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang