CRUSH

86 5 2
                                    

Am i crazy or falling in love? No!!! It is really just another crush.

"Bruuuuk.. Awwww.."

Jatuh dari kasur dengan bibir tepat nyium lantai adalah cara yang buruk untuk mengawali pagi. Muka kusel dan tubuh yang hanya dibalut boxer polos navy blue itu masih setengah sadar saat ia mencoba bangkit dari lantai. Di samping kasur sambil menatap dinding-dinding kamar, Irfan masih menggaruk-garuk kepala dan mengusap kasar matanya, mencoba sadar dan mengingat apa yang baru saja dia mimpikan.

Irfan menghela nafas, matanya masih setengah terbuka, dia jadi ingat- 'What the hell, kenapa gue jadi mimpiin tuh cowok?'- dengan kurang ajarnya wajah Arga mengambang dipikirannya. Membuat bulu kuduk cowok urakan itu sesaat merinding. "Errrr, no no no. Aneh."

*
Sudah tiga hari memang sejak kejadian di kantin belakang samping lapangan itu. Irfan benar-benar merasa dilecehkan oleh cowok kacamata yang ternyata temen dari mantannya. Bagaimana tidak, dengan santainya Arga bilang- 'Eh Fan, celananya masih basah? Mau gue lap-in lagi gak?'- Yang bikin ke-empat sahabat Irfan tertawa terpingkal-pingkal, bahkan Rafa pun hampir keselek gelas teh manisnya.
Dan yang bikin Irfan tambah naik pitam adalah gurat senyum jahat dari sosok disebelah Arga, mantannya dengan tatapan penuh dendamnya diiringi- 'Inget karma lo, Fan. Lo gak akan bisa lari.' Sambil berjalan menjauh dari hadapan Irfan dan sahabatnya, sekilas Clara menatap Irfan sekali lagi sebelum ia benar-benar pergi, tatapannya itu menyesakkan dada Irfan.

Pada saat itu, Irfan tidak tau harus bereaksi seperti apa, karna pada detik berikutnya yang ia tau adalah ia sudah meremas kedua telapak tangannya menahan nyesek di-ulu-ati. Bukan-bukan karna ucapan Clara- seperti waktu 'putus-momen'. Saat itu Irfan benar-benar tidak peduli dengan ucapan Clara, bahkan tentang sumpah-serapah-karma yang Clara katakan. Tapi pada saat di kantin rasanya beda, manik hitam-gelap mata Irfan tepat bertemu manik coklat-gelap dibalik kacamata Arga saat Clara mengingatkan akan sumpah-serapah-karma-nya itu. Jantung Irfan berdetak tidak beraturan, sorot tajam mata Arga dan gurat lesung dipipinya seakan meremas jantung Irfan, memberikan sensasi yang tidak pernah dirasakannya, sensasi penuh tanda tanya yang membuat wajahnya sekejap memanas. "What is this?" Batinnya.

Melihat Irfan terdiam-seolah menahan nafasnya- Rafa dan Faisal mendekatinya dan mengelus lembut punggungnya. "Sabar Fan, yuk balik ke kelas." Ajak Rafa sembari manarik tangan Irfan menjauh dari hellhole itu.

*
Lagu Intoxicated dari The Cab menjadi satu-satunya pemecah keheningan di kamar ber-cat mint green itu. Hangat sinar mentari pagi yang membawa partikel-partikel vitamin D merembas masuk lewat sela-sela jendela kayu jati yang agak sedikit terbuka.

Terbaring diam sebuah tubuh diatas kasur. Hanya gerakan kembang-kempis paru-paru yang mengidentifikasikan kalau tubuh itu masih bernyawa- menandakan masih bernafas.

Hari minggu memang enak digunakan untuk bermalas-malasan. Maraton serial TV yang sudah di download, main game, dengerin musik atau hanya sekedar tiduran di kasur.

Seperti kebanyakan manusia lainnya. Arga menyukai hari libur, melakukan kegiatan santai untuk sekedar refreshing mata dan mengistirahatkan otaknya. Tapi tidak hari ini. Kejadian beberapa hari lalu- dikantin, dengan cowok aneh yang baru ia kenal- sukses menyita pikirannya. Wajah urakan dengan sorot mata dingin itu masih jelas mengulang di memorinya.

Setelah beberapa saat mengingat, Arga berdecak frustasi, mengacak-acak rambutnya menyesali apa yang ia perbuat. Jelas, bagaimana tidak? Setelah menumpahkan es teh ke selangkangan-celana- seseorang, dengan spontan tangannya mengelap bagian yang basah itu, bagian yang seharusnya tidak dia lap- bahkan dipegang atau dekati. Dengan perasaan yang kacau, jantung yang berdegup cepat, Arga sedikit menaikan kacamatanya agar tidak terlihat grogi dan sekedar basa-basi dan meminta maaf pada orang itu; Irfan, namanya. -yang ternyata mantannya Clara, teman Arga di club seni-.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KARMA [BoyxBoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang