Merindumu bukan perkara mudah. Aku harus rela tidur lebih larut karena mata ini tak kunjung terpejam. Otak ini masih saja memaksa bekerja untuk mengingatmu. Mengingat kembali detil senyum simpul dari bibirmu itu. Atau isengnya tanganmu yang tetiba saja memegang kepalaku.
Ah, aku lelah.
Aku sudah mengantuk.
Tapi kau masih saja ada di ingatanku.
April, 2016
♔ langit-langit bagi hamparan angin ♔