CHAPTER 1

1.8K 152 66
                                    

Typo(s) bertebara
.

.

.

" hari ini aku patah hati, aku tidak punya keberanian untuk memutuskannya, karena aku sudah terlanjur mencintai gadis itu. Aku terlalu pecundang untuk memutuskan hubungan dengan orang yang sudah aku sayang. Aku seorang laki-laki Pengecut. Menyedihkan sekalikan"

Jimin menatap camera handphone miliknya yang sedang merekam semua isi hatinya. Tersenyum kecut melihat pantulan dirinya dalam handphone. Wajahnya terlihat berantakan, ck menyedihkan sekali.

Ceklek

" Peekaboo!!!"

Jimin menoleh kaget.

" Nunna~" sentak jimin.

Hyura kakak perempuan jimin selaku tersangka pengaget tersenyum senang mendengar suara jimin yang merengek kaget.

" apa yang sedang kau lakukan sedari tadi di dalan kamar eoh?"

" tidak ada. kenapa nunna tidak mengetui pintu dulu??"

" wae? Kau tidak suka aku masuk ke dalam kamarmu tiba-tiba?"

" bukan begitu... Tapikan nunna harus mengetuk pintu kamarku dulu sebelum masuk. Kalau aku sedang ganti baju gimana?"

Hyura hanya berdecak pelan mendengar perkataan yang namdongsaengnya keluarkan. " seperti aku akan tergoda saja dengan tubuhmu yang bahkan seperti perempuan." gumam hyura. Kaki jenjangnya berjalan mendekati jimin yang sedang bergelung dalam selimut dengan handphone di genggamannya. Mata hyura memicing curiga.

" jimin, kau tidak sedang menonton pornokan?"

" mwo?"

" sini berikan handphonemu, nunna mau lihat!!"

" ini bukan porno!!!"

" kalau begitu berikan padaku."

" Tidak!"

" berikan jimin. Sebelum nunna memberitahukanmu pada eomma jika kau menonton porno!!"

" nunna~"

Jimin merengut kesal, memberikan handphonenya dengan tidak ikhlas ke tangan sang kakak yang langsung di rampas kasar oleh kakaknya.

" Good Boy" ucap hyura puas.

" tapi aku tidak menonton porno." gerutu jimin. Bibirnya mengerucut.

.

" nunna ada apa kekamarku?" tanya jimin setelah mendapatkan kembali handphonenya.

" aku baru saja selesai membuat rainbow cake, mau coba?"

Mata sipit jimin berbinar senang.

" rainbow cake!?" ucap jimin semangat

Hyura hanya menganggukan kepala. Senyumannya ikut mengembang melihat adik satu-satunya terlihat sangat senang mendengar cake yang ia buat.

" Aku mau! Aku mau! Ayo nunna."

Hyura mendengus geli ketika adiknya langsung menggeret tangannya menuju dapur. Ck.

.

.

.

Jimin berjalan lesu memasuki area sekolah. Ia sedang tidak mood pergi kesekolah sebenarnya. Tapi kakaknya pasti akan memotong uang saku nya jika ia bolos tanpa alasan. Hatinya masih galau, belum bisa move on dari patah hati yang kemarin dia alami. Tapi apa mau di kata jika dirinya berani menentang sang kakak. yang ada dia akan berakhir di rumah sang nenek yang sampai matipun jimin tidak akan mau lagi tinggal di rumah neneknya yang seram bak rumah hantu. Iiikhh~ jimin kapok.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Make It RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang