About Her

944 63 0
                                    


SMP Kunugigaoka, terkenal dengan prestasinya di bidang akademik dan juga kelas 3-E mereka yang terletak di atas bukit terpencil yang ada di belakang bangunan tersebut. Hanya anak-anak yang mendapatkan nilai terendah atau bermasalah dengan kelakuan mereka yang masuk ke tempat yang bisa dikatakan sebagai neraka bagi seluruh murid lainnya.

Namun, siapa yang akan menyangka kalau aka nada kejutan yang terjadi 1 minggu setelah tahun ajaran baru, dimana pihak pemerintahan datang dan membawa seekor makhluk yang lebih tampak seperti alien ketimbang seorang guru ataupun teman.

"Aku adalah makhluk yang menghancurkan bulan kalian. Dan 1 tahun lagi, aku akan mengincar bumi ini untuk kuhancurkan selanjutnya."

Dan hanya keheningan yang bisa didapatkan, saat tiba-tiba saja pintu geser kelas itu terbuka sebelum pihak pemerintahan bisa melanjutkan pembicaraan yang tidak masuk akal itu. Gadis berambut cokelat panjang tampak masuk dan menoleh pada seluruh siswa yang juga menatap kearahnya dan suasana kelas menjadi hening.

"Oh, boneka yang bagus," gadis itu menatap pada gurita kuning dihadapannya.

"Aku bukan boneka Maruyama-san, duduk dan dengarkan penjelasan mereka saja," dengan suara tawa yang menurutnya aneh dari gurita itu, gadis itu tampak mengerutkan dahinya sebelum mengangkat bahunya acuh.

"Nagisa, kau tidak menempati tempat untukku ya?"

"Maaf Yuki-chan, aku tidak tahu kau akan datang hari ini," yang berambut biru tampak tersenyum dengan wajah bersalah yang bersangkutan hanya tersenyum sambil mengibaskan tangannya menandakan kalau tidak masalah untuknya. Dan ia segera mengambil tempat duduk paling belakang disana.

"Baiklah, melanjutkan pembicaraan tadi. Kami pihak pemerintah meminta bantuan kalian untuk satu hal. Yaitu membunuh makhluk kuning dihadapan kalian ini."

Dan itulah kali pertamamurid-murid kelas 3-E bertemu dengan wali kelas mereka.

.

.

"Korosensei, kau mengambil gelato yang kubuat saat jam istirahat tadi bukan?"

Semua murid kelas 3-E tampak menoleh keasal suara dimana gadis berambut cokelat itu mengenakan apron berwarna putih dengan rambut panjangnya yang diikat. Berkacak pinggang sambil menatap kesal kearah gurita kuning yang beberapa minggu yang lalu diberikan nama oleh Kayano sebagai Korosensei.

"Nyuhaaa!!! maaf Maruyama-san. Kukira itu adalah sisa dari praktek memasak yang kita lakukan kemarin. Lagipula gelato buatanmu terlalu enak untuk didiamkan disana."

"Aku membuatnya untuk hadiah Nagisa karena sudah berani mencoba membunuhmu tau! Lagipula memangnya kapan lagi Terasaka mau membelikan bahan untukku memasak?"

"Itu karena kau memaksa hoi!" Yang bersangkutan menyahut.

Dan pertengkaran itu hanya menjadi tontonan dari seluruh siswa 3-E yang saat itu masih berada pada jam istirahat. Nagisa Shiota hanya tertawa melihat keduanya dan Kayano menatap pada pemuda berambut biru itu.

"Sepertinya kau mengenali baik dia Nagisa? Kau tahu siapa dia?"

"Maruyama Yukio, kami bertiga satu kelas sejak kelas 1. Ia memang jarang terlihat di sekolah karena sering membolos. Yah, sebenarnya kurasa alasan ia masuk ke kelas 3-E adalah karena persentase kehadirannya yang sangat rendah dan ia tidak pernah mengatakan alasan kenapa ia membolos," Nagisa menjelaskan pada Kayano yang memiringkan kepalanya, "—makanya aku tidak menyangka kalau ia akan benar-benar sering masuk setelah perkenalan Korosensei itu."

Love Me? Not.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang