Hai hehehe cerita ke 3 nih ya lagi nyoba aja bikin cerita agak ngga jelas mungkin atau gimana lah hahahah.
Udahlah baca aja ya~
---
"Taemin-ah apa kau itu serius dengan yang kau katakan barusan? Tolong bilang padaku kalau itu semua hanya permainan mu saja hiks..."
Jiyeon yang sejak dari tadi terus terisak memegang kedua tangan Taemin dan melihat lurus ke arah matanya, berharap dari mata itu dia mendapat jawaban 'itu aku bercanda'. Namun kenyataan yang didapatnya adalah satu hal yang menyakitkan. Tidak ada sedikitpun tanda kebohongan di mata Taemin. "Jiyeon, maaf, aku terpaksa melakukan ini.."
Taemin menundukkan kepala tanpa berani menatap wajah Jiyeon, dia terlalu takut untuk melihat guratan kesedihan dan rasa sakit yang terpancar di wajah orang yang di sayanginya dan di cintai nya itu.
Sesungguhnya, Taemin merasakan sakit yang sangat dalam saat dia berbicara pada jiyeon tentang hubungan mereka dan memutuskan untuk berpisah, namun semua ini tidak dapat lagi di hindari oleh Taemin. Jiyeon menyeka air mata di wajahnya, dan melakukan hal yang sama pada Taemin, yang juga terisak. perlahan jiyeon mendekatkan dirinya dan mendekap Taemin erat
"Aku mengerti, aku harap ini yang terbaik" bisiknya pada cowonya itu.
Taemin yang terisak sambil memejamkan mata terkejut, saat sesuatu yang lembut menyentuh bibirnya. Perlahan dia membuka matanya dan menyadari, bibir Jiyeon lah yang menyentuh bibirnya. Taemin hanya bisa terpaku menatap jiyeon yang mulai pergi, menjauh dari tempatnya sekarang, menjauh dari kehidupannya.
Jiyeon POV
Hahaha. Ternyata dia benar benar serius mengatakannya padaku. Aku pikir dia hanya bercanda dengan ku. Sekarang aku hanya bisa tersenyum melihatnya dari jauh, cukup menjadi penggemarnya kan?
Dia sekarang memang bukan lagi orang biasa seperti diriku. Dia, Lee Taemin, sekarang adalah seorang superstar yang dikagumi banyak orang, bukan lagi Taemin yang dulu hanya tersenyum untukku, karena kini senyumannya milik semua orang, fansnya, Shawol. Mungkin aku seharusnya membenci mereka penggemarnya, yang secara tidak langsung merebut Taemin, orang yang berharga untukku. Tapi tidak, sekarang pun aku adalah salah satu Shawol, karena dengan begini senyumnya masih bisa ku miliki. Yah, walau harus berbagi dengan yang lain, paling tidak aku masih bisa memilikinya, sebagai "idola"ku. Semoga saja aku bisa melewati semua ini. "FIGHTING JIYEON!", hahaha sampai sekarang terus ku teriakkan dalam hatiku kalimat itu aku terus mendengarkan lagu Avril Lavigne - Wish you were here ya itu lagu aku sekali :')
Apa kau tahu perasaan ku sekarang? Apa kau tahu isi hatiku? Apa saat ini kau masih bisa mengetahui apapun yang ada di pikiranku seperti dulu? Hahaha.. Bodoh sekali aku kalo sampai mengira kau masih seperti itu.. Kau yang sekarang jauh dari ku.. Kau yang kini telah bersinar, sama seperti Grup band-mu, SHINee, mana mungkin masih tidak jelas melihatmu di atas panggung. Tidak, aku tidak tersenyum dalam kebahagiaan karna bisa seperti itu padaku, kalaupun iya, aku pasti sudah menjadi bulan-bulanan fans-mu.
Baiklah, karena kau tidak tahu, bolehkah aku memberitahumu? Aku yang sekarang terus menerus tersenyum, tapi aku tersenyum dalam kebahagiaan-mu, yang berarti sekarang dalam kesedihanku , aku merindukanmu... aku merindukan segalanya yang ada pada dirimu. Segalanya.. senyummu, tawamu, genggaman tanganmu.
Meski sekarang kau bakaikan bintang yang sangat jauh dariku, tapi aku masih bisa merasakan dirimu. Aku masih bisa merasakan hangat tubuhmu saat mendekapku dalam dingin nya musim dingin, Tapi sayangnya sekarang itu hanyalah kenangan menyakitkan untukku .
My love I love you, I love you...Are you listening?
"Saranghae.. Taemin Oppa!!", teriakku di tengah konser live nya mereka, tapi apa dia mendengarku ? Mendengar suara seorang gadis sepertiku di tengah lautan penonton yang meneriakkan hal yang sama sepertiku?? Kenyataan ini semakin membuatku tersiksa. Hati ku tak lagi sanggup menghadapi ini semua. Mungkin memang sudah takdir kita tak bisa bersatu, tapi aku mohon, jangan lupakan aku, kenangan kita, dan cinta kita.
I'm sorry I'm sorry that I can't forget you...
Taemin POV
Huhh ganthering kali ini benar-benar membosankan.. Sama sekali tidak ada hal menarik tapi ada satu yang menarik perhatianku, yeoja yang kini ada di hadapanku, aku merasa mengenalnya. Tapi dan mask yang di kenakannya menutupi wajahnya, sulit bagiku untuk mengenali wajahnya. Lebih baik aku tanyakan namanya.
"Maaf, siapa nama anda?" tanyaku, tapi aku bukannya mendapat jawaban pertanyaanku, malah mendapatkan satu kejutan besar! Dia.. wanita yang selama ini ku rindukan.. wanita yang ku cintai.. wanita yang tak pernah bisa ku lupakan, Jiyeon, yeoja yang kini ada di hadapanku. "Kenapa Taemin?" suara Minho menyadarkanku dari lamunanku. "Ah, tidak apa apa Tapi perempuan di depanku ini sepertinya adalah orang yang sering ku ceritakan padamu", bisik ku pada Minho yang hanya mendapat jawaban dengan hanya dua kata 'Tanyakan saja' Huh.. dasar tak bisa di harapkan.
"Apakah kamu jiyeon ?" Arrrrgghh!! Kenapa aku malah langsung menanyakan seperti apa yang di sarankan Minho hyung.. sebenarnya apa sih yang ada d fikiranku..
"Ya, ini aku Jiyeon, Taemin" tidak ini semua benar benar tidak masuk akal, dia benar benar jiyeon dengan refleks aku memeluknya yang terpisahkan meja di depanku, hal ini langsung mengundang teriakan dari setiap sudut ruangan gathering. Aku tidak peduli lagi apa yang akan terjadi nanti, yang ada di pikiranku sekarang adalah aku tidak ingin melepaskan Jiyeon lagi
"Taemin! Apa yang kau lakukan, huh ?!!" bentak semua member SHINee selain minho, yang memang sudah mengetahui alasanku, saat melihat apa yang aku lakukan, tapi aku tidak peduli, aku akan mengatakannya sekarang.
"Untuk semua yang hadir disini, aku akan mengatakan sesuatu pada perempuan yang ada di hadapanku saat ini, jadi aku minta kalian tenang, dan jadilah saksi yang baik!", teriakku secara tiba-tiba, dan sukses membuat suasana hening.
Aku menggenggam kedua tangan perempuan di hadapanku sekarang "Jiyeon maafin dulu aku menyia-nyiakanmu, bahkan meninggalkanmu hanya karena ke egiosanku, aku .." belum sempat aku menyelesaikan kalimatku, dia telah memotongnya
"tidak apa apa, itu adalah hal yang wajar, bagaimanapun, aku mendukung semua yang kau lakukan, dan aku akan tetap menjadi penggemar kalian, menjadi seorang shawol" sungguh, itu kata-kata yang sangat menyakitkan untukku.
" Aku belum selesai bicara. Ada satu hal lain yang ingin aku ungkapkan padamu sekarang." aku menghela nafas panjang sebelum aku mulai berkata dengan lantang, " Mau kah kau kembali menjadi milikku lagi untuk saat ini, esok, dan selamanya? Selalu setia bersamaku, disisiku ?"
Pernyataanku mengundang banyak reaksi berbeda dari semua orang yang ada, entah itu dari Shawol, ataupun semua teman grup ku. Namun suasana tetap sama, hening, namun itu menegangkan untukku.
Bibirnya mulai bergerak, menggumamkan satu kalimat
" Ya aku mau" aku langsung memeluk nya setelah dia menerima aku, itulah yang memang aku tunggu selama ini selalu menunggu.
END.
Heheheheee jadi malu cerita nya aneh banget ini hahah bahasa nya juga, mau di edit tapi mager hahaha makasih yg udh baca;)
KAMU SEDANG MEMBACA
This is him now
FanfictionOneshoot sihhh tapi baca aja deh seru kok._.v ya rada gimana gitu sih aneh hahah.. romance gitu deh tapi rada galau ya masalah cowo nya jadi artis gitu