2

1.2K 103 105
                                    

"Thessa!"

Sebuah teriakan menggelegar datang dari arah Bu Wati yang notabenenya adalah guru PPKn, membuat suasana kelas yang tadinya hening, menjadi makin hening. Guru berkacamata dengan rambut seleher itu memandang tajam ke arah dimana Thessa asik dengan ponsel dan juga headsetnya. Gadis tomboy itu hanya menoleh sekilas ke arah Bu Wati, setelah itu ia kembali melakukan aktifitasnya.

"Thessa, letakan ponselmu! Apa kamu tidak mendengar penjelasan saya dari tadi?!" Kini Bu Wati berjalan mendekat ke arah Thessa, buku tebal yang ia bawa untuk mengajar daritadi sudah dibanting dengan keras ke atas meja guru, membuat semua murid tersentak akibat suara yang timbul.

Bug!

Penghapus papan yang sudah hitam pekat akibat umurnya yang tak muda lagi, mendarat mulus tepat di dada bagian kiri milik Thessa. Itu jelas saja membuat Thessa tertegun dan menarik napas untuk meredam amarah. Selain dadanya yang terasa sakit, bajunya juga jadi kotor akibat mulut penghapus itu mengenai bajunya.

Thessa menekan kuat tindikan dilidahnya. Telinganya panas mendengar ocehan Bu Wati yang terkenal killer itu.

"Apa yang kamu lakukan dengan ponsel ini?! Anak siapa, sih, kamu? Kenapa jadi perempuan bandelnya melebihi siswa laki-laki yang lain. Serius, saya tidak habis pikir dengan tingkahmu. Apa kamu tidak malu? Orang tua mati-matian mencari uang untuk menyekolahkanmu, tapi kamu malah bersikap seperti ini. Menyusahkan guru, apalagi orang tua! Mau jadi apa kamu ke depannya?!" Omelan Bu Wati diakhiri dengan aksinya yang menarik ponsel Thessa dari tangannya, membuat headset yang terpasang di telinganya tertarik.

Mata Bu Wati melotot saat ia melihat apa yang terpampang di layar ponsel mahal milik Thessa. Melongo sebentar, lalu dengan refleks ia melempar ponsel mahal itu ke atas meja milik Thessa. Matanya memerah, kacamatanya yang melorot segera ia bandokan di kepalanya.

"KENAPA KAMU NONTON BOKEP DI JAM PELAJARAN SAYA?!"

Hening.

Tak ada satupun anak yang berani tertawa ataupun berkomentar. Sedangkan Thessa hanya mengangkat bahu. Ia malah menutup matanya sambil bertatak dagu mendengar kembali ocehan Bu Wati.

"Ponsel kamu saya sita! Dan akan diambil sampai orang tua kamu datang kemari," setelah berhasil mengoptimalkan kemarahannya. Bu Wati langsung beranjak pergi dari bangku Thessa, lalu duduk di kursi guru sambil memandang Thessa dengan ekspresi wajah yang benar-benar heran sekaligus kecewa.

Thessa yang sudah tersulut emosi dari tadi hanya bisa memainkan tindikan di lidah dan lipring di mulutnya. Ia benar-benar bosan, pusat hiburannya sudah dirampas oleh Bu Wati.

"Sst... Thessa... Sstt!"

Thessa yang masih sibuk dengan perkecamukan emosinya langsung menoleh jengkel ke pusat suara, dimana tak jauh dari bangkunya berada, Kevin duduk. Dan karna Thessa duduk sendiri di pojokan, maka ia dengan mudahnya melihat Kevin yang duduk disebelahnya, namun lebih depan dari bangkunya berada.

"Sumpah, lo kenapa nonton bokep di kelas?" Kevin masih berbisik, namun Thessa bisa mendengar jelas pertanyaannya.

Thessa mengernyit, "Bukan urusan lo," kemudian Thessa kembali menutup matanya. Tak membiarkan Kevin mengganggu hiburannya lagi.

"Sst! Woe, Thessa!"

Kicauan Kevin benar-benar membuat Thessa geram. Ia langsung bangkit dan menendang kursi hingga kursi itu menimbulkan suara keributan karna terjatuh ke lantai. Bu Wati yang menyaksikan hal tersebut hendak marah, namun karna Thessa yang berjalan cepat menuju keluar kelas, Bu Wati tak mau membuang tenaga untuk kembali memarahinya.

Sedangkan Kevin yang menyaksikan peristiwa itu hanya tersenyum jahil. "Unik juga, pas banget buat gue."

↪↩↪↩

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Best For LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang