Part.02 - Both of Them

1K 96 3
                                    

Belum sempat aku menyelesaikan kalimat ku tangan ku sudah ditarik dan diajak berlari untuk kedua kalinya.

"Heii taee lepaskan, kenapa kau menarik ku seperti ini sih?" Celoteh ku.

"Tenanglah cantik, apa perlu aku menggendongmu?" Sahut taehyung dengan smirk nya.

Cih, lebih baik aku berlari sampai kakiku pegal daripada harus dia gendong oleh si alien ini.

"Ini hyung, my princess ku sudah datang" teriak taehyung pada kakakku.

Your princess? Ish, harapanmu terlalu tinggi tae.

"Hei adikku, kenapa kau lama sekali?" Tanya kakakku.

Baiklah, jangan bingung. Aku sudah bilang pada kalian kalau aku mempunyai kakak laki2, dan juga appa baruku memiliki anak bukan? Dan dia juga laki2. Jadi tepatnya hidupku saat ini dilengkapi oleh 2 kakak laki2 tampan yang pernah ada. Jin oppa dan yoongi oppa.

"Ah yoongi oppa mencariku? Ada apa? Merindukanku juga?" Godaku.

"Tentu saja, kau anak dari eomma baruku yang sangat cantik. Aku bersyukur mendapatkan eomma dan adik secantik ini".

"Ah oppa, yang cantik hanya eomma"

"Eh tunggu kau tadi bilang 'merindukanmu juga?' memangnya ada yang merindukanmu selain aku?.

"Tadi kan seok-"

"Hei yoongi" sahut laki laki tampan dan sangat tinggi itu secara tiba2.

Perkataan ku kembali terpotong untuk ketiga kalinya.

"Wae?" Jawab yoongi oppa.

"Kenapa kau berbicara dengan adikku (yn)?" Tanya seokjin oppa.

"Apa salahnya? (Yn) juga adikku bukan?" Tegas yoongi oppa.

"Tentu saja bukan, (yn) hanya adikku".

"Hei kita sudah satu kartu keluarga. Berarti (yn) juga adikku".

"Tapi (yn) tidak menganggapmu kakak".

"Kata siapa? Dia menganggapku kok. Kamu saja yang tidak aku anggap sebagai saudara".

"Apa kamu bilang? Lagi pula siapa yang menganggapmu saudara ku hah?".

Biar ku jelaskan dengan suasanya yang terjadi saat ini. Aku jin oppa dan yonggi oppa memang sudah menjadi satu keluarga sekarang. Karena memang dari dulu jin dan yoongi oppa sudah berteman dan dengan amat sangat kebetulan appa dari yoongi oppa harus jatuh cinta dengan eomma ku dan akhirnya menikah.

Dan mereka pun harus menjadi saudara sekarang. Tapi entah dengan alasan apa. Pikiran mereka seperti hanya memikirkan aku. Dan mereka harus bisa membuatku menjadi adik mereka satu2nya. Dan anehnya mereka tidak mau rukun dengan benar.

Jin oppa sangat menyayangiku sejak kecil, sedangkan yoongi oppa sangat menginginkan adik perempuan dari dulu. Jadi mereka benar2 aneh saat berebut tentangku. Padahal aku sangat menyayangi mereka berdua. Tapi mereka berdebat seperti ini juga hanya debat layaknya anak kecil yang menginginkan balon yang sama.

"(Yn)?" kedua laki2 tampan itu memangilku secara bersamaan membuat lamunanku tentang mereka terhenti.

"Ah ne? Bisakah kalian tidak seperti ini? Kalian tau aku menyayangi kalian berdua. Jadi berhentilah memperebutkanku" kataku sambil tersenyum kepada mereka berdua.

Bahkan jungkook dan taehyung hanya bingung melihat kelakuan hyung nya yg seperti ini.

"Tapi (yn), kau harus lebih sering berkunjung ke apartement ku ne?" Sahut jin oppa.

"Tentu saja kau sudah bosan kesana, lebih baik lebih sering ke apartement ku saja, ne?" Sahut yoongi oppa.

"Hei hei" sahut jin oppa.

"Wae?"

"Dasar kau itu yoongi. Awas ya".

"Wae wae?"

Agh... kalau terus2an begini mereka sampai pulang pun akan terus berdebat. Sebaiknya aku bertindak. Aku mengambil ponselku di saku ku. Dan menekan nomor yg dengan menutup mata pun aku bisa menekannya, karena aku sudah sangat hafal dengan nomor ini.

Tit tit tit tit tit

"Baiklah, ayo angkat".

"Oh, hallo sayang"

"Hallo eomma, ehm aku hanya mau memberitahu eomma sesuatu"

"Memberitahu apa sayang? Apa ini tentang dua anak laki2 eomma itu lagi?"

"Tunggu, apa dia bilang 'eomma' tadi?" Tanya jin oppa pada yoongi oppa.

"Iya, aku tidak salah dengar kok. Dan dia sedang bertelefon. Apa dia menelphone eomma? Matilah kita" sahut yoongi oppa.

Aku tertawa saat melihat ekspresi bingung dari mereka berdua.

"Ehm, begini eomma. Mereka mul-"

"Ah hallo eomma, eomma harus tidur sekarang. Ini waktu tidur siang kan? Ah maafkan (yn) ya menelphone siang2 begini"

sahut seokjin oppa tiba2, saat dia mengambil handphone ku.

"Iya eomma, aku mencintaimu eomma. Aku tutup dulu yaa. Jin, aku dan (yn) harus melanjutkan pelajaran. Anyeong eomma".

"Hahaha, iya anak2 ku sayang. Eomma sayang kalian".

Tut tut tut tut

"Ah kalian kenapa seperti ini? Aku kan merindukan eomma. Kenapa kalian menyuruhnya untuk menutup telfonnya. Ah oppa" sahut ku kepada mereka berdua dengan nada sedikit mengejek mereka. Dan tidak lupa kupasang smirk ku saat ini.

"Ahh adik oppa ternyata menyebalkan yaa" sahut jin oppa.

"Adik yoongi oppa kan maksudnya".

"Hei, dia adik seokjin oppa".

"Hei hyung bagaimana dengan ku? Nomer (yn) akan kau berikan padaku bukan? " tanya tae tiba2.

"Tae, itu adalah kesempatan emas ku. Bukan kau" celoteh jungkook.

"Hah... haruskah mereka seperti ini lagi" keluh ku kesal.

"Kalau begitu ikut dengan kita. Lebih baik menjauh dari perang dingin mereka" ajak jimin yg tiba2 saja sudah di sebelah ku bersama hoseok oppa.

"Kemana?" Tanyaku bingung.

"Sudahlah ayo ikut" sahut hoseok oppa.

-----------------

Kemana?
Ke hatimu, Readers

Jika kalian merasa suka dan menghargai cerita ku, beri Bintang Vote kalian. Dan jangan lupa comment kalian sangat penting untukku, ne Readers?

Warning :
Ketelitian penulis masih berantakan

Follow > PrmtAce

Next next?

Be Patient ^^

My Two BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang