pernah ku bertanya padamu
apa alasanmu menyayangikuhati dan otak ku menangkap bahwa jawabanmu penuh dengan keyakinan
dan dengan keyakinan itu seolah kau mengajakku untuk yakin kepadamu juga
aku,
dengan mudahnya,
dengan cepatnya,
yakin kepadamu
kepada rasa iniketika ku sudah menaruh keyakinan akan rasa yang kita miliki
lihat sekarang
sepertinya waktu tidak berpihak pada kita
karena dengan seiring waktu berjalan,
"dirimu" tak lagi di sisiya,
mungkin ragamu masih dapat ku genggamtetapi,
dimana jiwamu berada?dimana keyakinan itu?
dimana rasa sayang yang katamu hanya ada untukku itu?
dimana rasa sayang yang katamu dilihat dari hati bukan dari fisik?
mengapa kau pergi disaat ku menaruh hati padamu?
mengapa
mengapa
dan mengapabegitu banyak pertanyaan yang berputar dalam otak ku
tetapi tak berani ku sampaikan
karena ku takut kau malah akan pergi
meskipun ku tau jiwamu tak lagi disinitetapi bolehkah jika aku masih menyayangimu?
ya,
ku tau itu menyakitkantetapi,
hati tidak dapat dipaksa, bukan?terimakasih untukmu yang "pernah" menyayangiku
ku sayang padamu
do'a ku tetap yang terbaik untukmu
meski ku harus berdo'a agar kau bahagia
dengannya
YOU ARE READING
TULISAN
PoetryHanya tulisan-tulisan dari isi hati sang penulis yang sering terlukai. Hanya curhatan-curhatan hati sang penulis yang dirangkai. Karena dengan menulis ini, penulis dapat merasa lega. Semoga suka!