Bang Bang! You Got Me [HIATUS]

제 4 장 - Save Me

Disclaimers: Character belongs to God, Parents, Agency, and theirselves. I don't claim any of it. But the story is mine.

Rated: M

Pairings: [ChanBaek] [HunHan] [KaiSoo], Others.

Warning: OOC, OC, Typo(s), Multifandom, Gender Switch, Violance, Blood, Killing, etc.

. . .

_______________________________________

Bang Bang! You Got Me

Chapter 4 : Save Me.

Story by: Rainachannie

_______________________________________

. . .

(Location: Ilsan [1 Hour ago.])

"Lepaskan aku sialan!" Yeoja itu terus memberontak saat ia diseret menuju sebuah bus hitam. Mata yeoja itu ditutupi oleh sebuah kain hitam, tangannya diikat dengan tali yang kasar, rambut yeoja itu berantakan dan samar terlihat air mata di kain hitam tersebut.

"Diamlah manis, maka kami akan memperlakukanmu dengan baik. Jika kau memberontak terus," pengawal yang menyeret yeoja itu membuka penutup matanya. "Terpaksa aku melihatmu bagai binatang, Jeonghan-ssi." Lalu sang penjahat menutup kepala Jeonghan dengan kantong hitam.

Jeonghan's PoV.

Takut.

Aku tidak suka.

Aku heran mengapa orang-orang itu menangkapku.

Apa karena aku mengetahui rahasia besar mereka? Karena aku seorang hacker? Ah, hariku sungguh sial.

Harusnya aku tidak bersantai tadi.

.
Flashback.
.

"Hoam, aku lapar." Ucapku bermonolog sendiri di flatku. Aku yakin tidak ada yang menjawab karena aku tinggal sendiri di tepi bukit yang indah nan dingin, plus sunyi yang membuatku nyaman.

Aku bangun dari tempat tidurku, tidak terlalu berantakan karena aku tidak banyak bergerak saat tidur. Melangkah pelan menuju dapur hingga suara asing masuk ke telingaku.

Srek.

Aku yakin seratus persen bahwa itu adalah suara sepatu yang bergesekan dengan lantai, namun siapa? Hanya ada aku di flat ini. Namun tak kuhiraukan, karena suara itu sudah tidak terdengar lagi. Aku melanjutkan langkahku sampai ada tangan yang membekap mulutku dan sebuah pistol yang menodong kepalaku.

"Diam atau aku akan membunuhmu, mengerti?" Suara serak itu menyapa telingaku, dan aku hanya mengangguk sambil menahan isak tangisku. Dia adalah namja, sedangkan aku hanya seorang yeoja yang lemah dalam bidang beladiri. Aku menyesal menolak ajakan kursus beladiri dari Hwang Min, temanku.

Mataku ditutup oleh sebuah kain hitam, tanganku diikat oleh tali yang kasar, kemudian ditarik kasar keluar flat dan dilemparkan ke bagasi mobil. Aku yakin ini bagasi karena setelah aku dilempar, aku mendengar suara debuman kasar dan udara disini semakin pengap. Aku hanya bisa menangis dan berharap ada yang menyelamatkanku meskipun kemungkinannya kecil.

.
Flasback off.
.

Tanganku perih karena ditarik kasar serta tali yang masih setia menemaniku, hingga aku didudukkan ke sebuah kursi disusul oleh suara besi dan gembok. Apa aku dikurung? Tak lama aku mendengar suara mesin yang kuyakini bus, dan perlahan berjalan untuk membawaku entah kemana.