Feel Better When I am Meet You.

48 3 1
                                    

22 April 2016

"Maaf Lexaa, kita sampai sini aja. Karna aku udah nemuin yang pantas buat aku, kamu terlalu baik buat aku. Aku gamau kamu sakit hati karna aku. Maaf Lexaa"

Lebih pantas katanya?! Jadi gue ga pantes buat lo. Gue terlalu baik? Atau lo yang bego udah sia sian gue yang sayang sama lo. Oh astaga, rasanya kaki gue berasa kek jelly setelah kejadian beberapa menit tadi.

Gue mau ke lapangan basket sekarangggg, gue mau luapin semua rasa kekecewaan gue sama Kenath. Waktu yang pas untuk main basket.

Diperjalanan gue cuma bisa diem mikirin hal tadi, sakit hati? Jelas gue sakit hati. Gimana bisa? Gue yang sabar sama sifat dia yang egois, gamau kalah, selalu aja gue yang minta maaf. Diputusin karna ada yang lebih pantas fuking you Kenatha!.

"Make macet lagi! Jam segini macet ada apa sih?! Orang lagi darah tinggian begini malah macet"

Bodo amat lah, entah siapa yang sedang tiduran dia jalan seperti itu. Dasar bodoh, intinya sekarang ini gue mau ke lapangan basket habisin seharian ini dengan main basket.

___Feel Better When I Am Meet You___

"Yash! Main basket! Lupain Kenatha!" Ujarnya dengan semangat 45. Merdeka! Merdeka! Oke back to story.

Menenteng bola disebelah tangan kanannya, Alexaa memandangi seseorang yang sedang memainkan bakset tapi? Sedikit emosi? Kenapa orang itu? Pikir Alexaa.

"Keren!" Soraknya membuat orang itu menoleh kaget karna sedari tadi dilihat oleh Alexaa.

"Lo siapa?, gue baru liat lo" tanyanya ingin tau. Yhaa kepo lu yaa.

"Gue udah sering main disini, nah! Itu rumah gue" tunjuknya kearah seberang jalan terdapat rumah besar namun sederhana.

Mengangguk mengerti kemudian mengenalkan dirinya. "Gue Alexaa, Lo bisa panggil gue Lexaa"

"Siapa nama lo tadi?" Tanyanya lagi sambil mengerutkan dahi.

"Lexaa"

"Lexaaaaaa? Apa itu ga kepanjangan? Lexaaa..." katanya sambil memperpanjang ejaan A nama Lexaa.

"Lexaa, a nya dua bukan banyak"

"Oh" mengangguk mengerti kemudian sunyi menghantui mereka.

Sampai salah satu dari mereka berbicara menyebutkan namanya yang diketahui adalah,

"Gue Keenan,"

"Apa?" Refleks Lexaa bingung karna mendapat respon dadakan seperti tadi barusan.

"Nama gue Kenaan."

"Siapa? Kinan?," Tanya Lexa dengan wajah polos.

"K E E N A N, bukan kinan budek."

"Ya maap mulut orang indonesia, wajar lah." Ucapnya tak mau disalahkan

"Terserah lo"

"Gue mau main, gantian! Awas!"

 Feel Better When I Meet You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang