Aku segera membawa barang-barangku masuk ke dalam bus. Bus yang kita tumpangi akan berangkat lima menit lagi. Tapi tiba-tiba Ilham menarik tanganku dan menyuruhku untuk jangan dulu masuk kedalam bus karena Ilham ingin membicarakan hal penting denganku.
"Ilham, ada apa? Ayo cepat kita naik, agar tidak tertinggal di sini, "kataku
"Sebentar saja, ayolah Aulia," permohonan Ilham padaku.
"Baiklah Ilham, kamu ingin mengatakan apa kepadaku?" tanyaku, dengan perasaan penasaran.
"Bagaimana kalau kita berjanji di hutan ini, dan di tempat ini juga. Jika kita sudah sukses nanti, kita akan kembali ketempat ini. Bagaimana Aulia, apakah kau mau berjanji kepadaku di tempat indah ini?" Tanya Ilham padaku. Dengan semangat aku mengangguk dan tersenyum kepadanya tanda menyetujui permintaannya.
"Ya, Ilham aku mau berjanji di tempat ini, jika aku dan kamu sudah menjadi orang yang sukses kelak, kita akan kembali ke sini, ke hutan ini. Hutan ini akan menjadi saksi kesuksesan kita di masa depan," jawabku gembira
"Ya Aulia aku juga akan berjanji jika sudah sukses akan kembali ke hutan ini bersamamu," kata Ilham dengan senangnya.
Kami pun pulang, meninggalkan hutan itu dengan perasaan senang. Berlembar-lembar kesan, atau lebih tepatnya kenangan menakjubkan telah kurasakan. Dan aku akan membuktikan janjiku kepada Ilham, bahwa esok aku akan sukses. Ya, HARUS sukses! Dan... kembali ke hutan itu! Tempat terindah yang selalu kami kagumi itu; yang menjadi paru-paru dunia. Dan hutan itu juga sebagai tempat pengikat perjanjian kami; aku dan Ilham, menuju kesuksesan cita-cita kami di masa depan.***
***the end***
ikuti kisah selanjutnya ya.....
***maklumi ya ceritaku banyak sekali typonya, karena aku penulis baru dan belum seperti kalian semua. jangan lupa tunggu ceritaku yang lainnya jangan ssampai kalian bosen dengan ceritaku ini ya..... salam untuk semua yang telah membaca ceritaku.....****
Oh ya jangan lupa baca novelku yang judulnya
"Kurindukan dan datanglah" jangan lupa votenya....
KAMU SEDANG MEMBACA
janji hijau
Teen FictionSebuah janji yang tak tau kapan akan terlaksana mungkin akan retak atau akan berjalan dengan mestinya