Famiglia Wicnork

28 0 0
                                    

Semenjak kejadian kemaren, aku menjadi aneh. Aku suka tersenyum tidak jelas. Dan suka susah tidur. Aku tak tau kenapa aku menjadi aneh. Dan aku tidak tau kenapa aku menjadi kepo tentangnya. Seperti ada yang menarikku untuk selalu memperhatikan dia. Jelas ini sangat aneh. Hari ini ia akan pulang ke Jepang, aku akan ikut mengantarnya ke bandara. Dan aku pun bergegas bersiap siap. Tak lama kemudian arya pun datang.

"Sudah siap? Apakah kakakmu akan ikut juga?", tanya arya

"Tidak tau, sudah sejam ia berada dikamarnya", jawabku

"Tentu saja aku ikut, Falliciant de' Arya?", ucap kakakku yang sudah berpakaian rapi

"Apakah kau kakaknya karla?", tanya arya

"Perkenalkan aku dari keluarga Valleriant, Vrince Valleriant Kara", sambil mengulurkan tangannya

"Salam kenal kakak, mari kita masuk ke mobil", ucap arya sambil membukakan pintu mobil.

Akhirnya kita sampai dibandara, kenapa aku seperti tidak rela dia pergi. Oh, shit! Ah tapi sudahlah. Aku tak mau keliatan sedih didepan kakakku. Lagi pula kita juga sudah menuju tempat check in. Tapi aku merasa aneh disini, kenapa tatapan matanya tidak seperti biasanya. Seperti ada maksud dari tatapan matanya itu. Tapi aku belum mencerna apa apa. Kemudian tiba waktunya dia untuk pergi. Aku tak bisa masuk lebih jauh lagi. Tapi ia sempat berkata padaku.

"Aku punya teman di indonesia, tinggal di balikpapan juga. Tapi dia mantan famiglia distrik timur. Kau bisa berteman baik padanya, aku akan memberimu kontaknya", ucap arya sebelum dia pergi meninggalkanku

"Wakatta", jawabku tanpa menatapnya

Akhirnya dia memberikanku kontak temennya. Dan aku pun berkunjung ke rumah temennya itu. Hanya sekedar ingin tau lebih banyak tentang famiglia, mungkin aku bisa bertanya tanya padanya.

"Permisi...... apakah ada orang didalam?", tanyaku sambil mengetok ngetok pintu

"Iya sebentar", ucapnya lalu membukakan pintu

"Apa benar kamu temannya arya? Aku temennya", ucapku

"Iya, mari silahkan masuk", jawabnya singkat

Setelah aku masuk, aku merasa kenapa tatapan orang ini rasanya aneh padaku semenjak aku masuk. Tapi tak apalah. Demi sebuah informasi. Lalu aku berbincang bincang padanya, sampai akhirnya akupun pulang, aku masih merasa tatapannya tak berubah sama sekali. Ada apa denganku sampai dia melihatku seperti itu?

***

A new message from arya..
"Karla bagaimana? Apakah sihirmu meningkat?"

"Tidak terlalu meningkat", balasku

"Kalau begitu nanti aku yang ajari saja ya?"

"Iya", balasku singkat

"Aku punya syair yang bagus nih, Yang hitam biarlah hitam ketika sayapnya mengepak maka jatuhkanlah. Amen", balasnya

"Syair apa yang kau kirim, apa itu? Aku tidak mengerti", balasku

"Tidak apa apa. Itu hanya syair tidak terlalu penting", balasnya

"Oh aku kira itu mantra", balasku dengan menebak nebak

"Oh ya? Mantra? Tidak hanya sebuah syair. Jangan terlalu dianggap serius ya. Aku punya syair lagi yang lebih bagus. Aku sang arus, aku sang bunga penurut, air terbakar, api tak padam tak panas, anak lucid menari-nari, tutup dan kemang. amen..", balas arya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Are My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang