III : Behind The Wall

71 6 1
                                    

Suasana pun canggung sesaat. Patrick menengok ke arah Sierra. Sierra pun begitu. Mereka saling menatap dan tertawa bersama.

"Come on, come on, come on" Nyanyi Patrick.

"Come on, come on, come on" Sambung Sierra.

"Number one party anthem" Nyanyi mereka bersamaan.

***

"Jadi lo suka Arctic Monkeys juga?" Tanya Patrick.

"Udah lama ya ampun" Jawab Sierra sambil tersenyum lebar.

"Akhirnya gua nemu yang satu spesies sama gua" Ucap Patrick.

"Satu spesies?"
"Maksudnya?"

"Maksud gua gini... Temen-temen gua gak ada yang suka sama Arctic Monkeys dan nganggepnya aneh" Jelas Patrick.

"Ih kok aneh sih! Mereka bagus tau!" Sambil melihat muka Deni dan Kelvin bergantian.

"Lah tapi kan gua suka juga sama The1975" Bela Kelvin.

"Apaan sih lo! Lagu mereka aja lo gatau. Kan lu cuma mau gegayaan doang" Ungkap Sierra. Kelvin pun hanya tertawa garing.

"Yaampun Ra! Bisa-bisanya ketemu yang sejenis disini" Goda Beatrice.

"Iya gak nyangka gua" Balasnya.

***

Hujan sudah agak reda, Patrick yang sedang memainkan handphonenya, mulai bosan dan melihat keluar pintu kaca. Diluar sana Sierra sedang mendengarkan lagu dengan earphonenya.

Patrick pun beranjak dan mengambil cokelat panas yang dibuat Beatrice. Dia sekarang punya kepercayaan diri untuk mendekati Sierra. Mereka punya selera musik yang sama. Sama-sama dianggap aneh karena selera musik mereka.

Patrick keluar dan duduk disebelah Sierra. "Hallooow" Sapanya dengan melambaikan tangan didepan wajah Sierra.

"Hey!" Sapa Sierra semangat. Dia melepas satu earphonenya. "Nih buat lo" Kata Patrick sambil menyodorkan cokelat panas. "Makasih" Gumam Sierra.

"Kok lu sendirian diluar?" Tanya Patrick. "Iya, enakkan sendirian" Jawab Sierra setelah menyeruput cokelat panasnya.

Patrick terdiam sejenak. Sierra sibuk mnyeruput cokelat panasnya.

"Sierra, sorry ya tadi pas lo pulang, temen gua sok sok galak sama lo. Dia emang gitu pengen jadi jagoan gitu" Kata Patrick memecah keheningan.

Sierra menengok dan tersenyum kecut. "Kok lo yang minta maaf sih?" Tanya Sierra. "Jangan minta maaf buat orang lain. Lagian gua juga dah tau kok muka-muka kayak dia mah. Yang bacotnya nyampe depan tapi badannya jauh dibelakang pas ada masalah" Tambah Sierra.

"Tau ae lo" Kata Patrick sambil tersenyum manis. "

"Tumben ketemu cewek Tanah Air di rumah anak Harapan Bangsa" Tambahnya.

"Ohh iyaaa gua belom cerita ya!" Kata Sierra bersemangat.

"Jadi gua sama Deni, sama si Kelvin itu dulu rumahnya deket-deketan disini. Satu TK satu SD juga. Tapi pas gua SMP gua pindah ke Bali karena emak gua dinas disana. Terus sekarang balik lagi kesini. Tapi gak tinggal deket Deni sama Kelvin lagi, eh malah sekarang ketemu lagi sama mereka dan sekolahnya sebelahan" Jelasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Space Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang