Part 1

616 56 1
                                    

Author pov

Hujan deras turun mengguyur kota Seoul. Gemuruh petir disertai angin malam berhembus dengan kencang seolah mereka saling beradu.

Saat ini, pukul menunjukkan setengah sebelas malam.
Seorang gadis terlihat berteduh, di bawah atap sebuah ruko di pinggir jalan. Seluruh seragam yang ia kenakan basah.

Sudah berjam-jam ia menunggu tapi hujan tak kunjung reda. Jalanan di kota Seoul pun mulai tampak sepi. Beberapa toko juga mulai tutup. Tubuh gadis itu menggigil hebat. Hawa dingin menyeruak masuk ke dalam pori-pori kulitnya.

Seorang pemuda bertubuh tegap menghampirinya, menyelimuti tubuh gadis itu dengan jaket yang tadinya ia pakai.

"S-sedang apa kau di sini?" Bibir gadis itu bergetar karena kedinginan. Ia terkejut, sebab pemuda tadi datang secara tiba-tiba.

"Kebetulan aku lewat sini. Sekarang masuklah ke dalam mobil! Biar kuantar kau pulang," jelas pemuda itu.

Ia tidak tega melihat Yein basah kuyup dan kedinginan di tengah malam, serta derasnya hujan seperti ini, apalagi bila ia harus sendirian.
Rupanya gadis itu bernama Jung Yein, seorang pelajar dari School of Performing Art Seoul.

Hening. Tidak ada satupun kata yang keluar dari keduanya. Pemuda tadi terus melajukan mobilnya. Sesekali ia menaikkan kecepatannya lalu kembali menurunkannya.

Mereka pun tiba di tempat tujuan. Dengan langkah cepat, pemuda tadi mengantar Yein sampai di ambang pintu rumahnya.

"Terima kasih, sudah mengantarku pulang," ujar Yein menahan hawa dingin di sekujur tubuhnya.

"Sama-sama."

"..." Hening.

"Kalau begitu ... aku pulang dulu, sepertinya ini sudah larut malam. Jaga dirimu baik-baik. Setelah ini istirahatlah, aku tahu kau pasti lelah."

"Baiklah,"–Yein menyunggingkan sebuah senyuman dibibirnya–"berhati-hatilah di jalan," sambungnya yang di balas anggukan serta senyuman pemuda tersebut.

Pemuda itu pun berjalan masuk ke dalam mobilnya, meninggalkan sosok Yein yang masih terdiam, mematung di depan pintu rumahnya.
Sebelum pemuda tadi melajukan mobilnya, ia sempat mengklakson, lalu di balas lambaian tangan ringan oleh Yein.

***

Taehyung Pov
"Kau terlambat lagi?" tanya ku pada seorang gadis yang baru saja memasuki kelas. Ia duduk secara gaduh, menghempaskan tas dan bukunya sembarangan.

"Seperti yang kau lihat. Semalam, aku harus pulang larut. Tahu aku tiba di rumah pukul berapa? Pukul dua belas," ujarnya lirih.

"Kenapa kau sampai pulang selarut itu?"

"Aku harus menunggu hujan reda untuk bisa pulang." Melihat wajahnya yang cemberut seperti itu, aku malah jadi tidak tahan ingin tertawa.

"Pfft."

Author pov

Taehyung kini bersusah payah menahan tawanya. Hal ini ternyata membuat Yein semakin geram. Ingin rasanya ia menghantam Taehyung dengan buku yang sedari tadi ia genggam. Sialan, awas saja kau.batin Yein menjerit tak terima.

Selama jam pelajaran berlangsung, Yein sama sekali tidak fokus akan pelajaran yang diberikan gurunya. Ia malah larut pada kejadian semalam. Seorang Jeon Jungkook baru saja mengantarnya pulang. Menanggalkan jaketnya hanya untuk mengahangatkan tubuhnya.

Tanpa Yein sadari, Taehyung memperhatikan gerak-geriknya. Bahkan Taehyung sempat terperangah mendengar Yein mengigau dan sesekali tertawa kecil.
Jeon Jungkook adalah seorang pemuda yang merupakan teman senior Yein di sebuah Entertainment Music, tempat di mana Yein menyalurkan bakat minatnya. Ia mengenal Jungkook cukup lama tapi tak pernah begitu akrab dengannya.

***

Hai hai hai. Ini fanfict pertama, Vomment yah makasihh~

Hurt [E N D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang