BERTEMU KEMBALI

4.2K 253 7
                                    

Happy reading guys 😍

malam yang sunyi di lengkapi dengan hujan yang deras disertai petir, seorang perempuan memeluk lutut nya sendiri dengan di sampingnya sebuah benda berukuran besar berwarna merah. Ia sudah putus asa sebenarnya tapi ia harus membuktikan kepada seorang yang menurut nya harus di beri pengertian. Ia sudah tak tahan berada di tempat itu, ia pun langsung masuk ke mobil sport nya, ia mengendara dengan kecepatan di atas rata rata, ia tak peduli keadaan di luar sana bagaimana yang penting ia harus menjauh dari kota ini, di pertengahan perjalanan ia melihat ada mobil yang berjalan seperti biasa karena ia terlalu kaget hampir saja iya menabrak mobil tersebut sebelum ia membanting setir

tok tok tok

ketukan di mobil nya membuat ia tersadar dari terkejutnya, dan ia pun membuka pintu mobil. Untuk kedua kalinya ia kembali kaget, siapa yang mengetuk pintu mobil nya adalah orang yang selalu membuatnya kesal

" Lo?! " seru orang itu sambil menunjuk orang yang ada di hadapannya

" sini " suruh orang itu mencekal tangan prilly dengan erat membuat ia meringis kesakitan. Orang itu pun berhenti di pinggir trotoar dan menatap prilly dengan penuh amarah dan emosi

" prill, li kenapa sih? lo gak bisa nyetir apa? kalau samapi ketabrak gimana? " seru orang itu di depan muka prilly membuat ia kesal dan emosi. Ia paling tidak suka ada orang yang teriak apalagi membentaknya di depan muka nya.

" siapa sih lo? oh aldo..bukan a...ali, ya ali. Lo jangan ngurusin hidup gue, urus aja hidup lo sendiri. Gw bisa nyetir lo nya aja yang gak fokus, dan satu lagi gw gak suka di bentak " ucap prilly penuh tekanan terhadap orang yg di depannya yaitu ali

" gue tau, gue tau lo sama keluarga lo lagi gak harmonis..."

" tau apa lo tentang keluarga gue?! jangan sok tau jadi orang " sela prilly kesal dan meninggalkan ali menuju ke mobil nya yang gak jauh tapi belum prilly melangkah ia sudah di cekal kembali oleh ali dan membawanya kedalam dekapannya

" prill gue mohon sama lo jangan begini, gue gak tau kapan rasa sayang gue itu ada pada lo? gue mau lo baik baik aja. Gue sayang sama lo "

" Tapi gue gak sayang sama lo li, gue cuman mau hidup damai, gak kaya sekarang, yang penuh tekanan. Gue mau hidup kaya lo? hidup bebas penuh kasih sayang. Tapi gue? gak pernah ngerasain itu li " lirih prilly merosot dengan sigap ali membawanya lagi dan lagi kedalam dekapan nya

" gue cuman ngasih tau doang, kalau gue sayang sebagai sahabat bukan cewek ke cowok "

Degh

jantung prilly seakan berhenti, kenapa ia merasa, ia akan membalas sayang nya? tapi ia gak tau kapan. Dan ia pun malu tanpa sadar pipinya sudah merona

" ciee pipi nya merah, malu ya buk. Tenang gue sudah ada pacar " goda ali membuat prilly tersadar dari lamunan nya tadi

" apaan sih lo? " ucap prilly memukul dada ali dengan sedikit keras membuat sang empu meringis

" eh sorry gw gak bermaksud kok " prilly mengelus dada ali yang sempat ia pukul tadi. Entah kenapa jantung ali berdetak dengan kencang tak seperti biasanya, ia saja sama sang pacar tak seperti ini? apa dia ada rasa sama prilly? gak gak mungkin, gak mungkin secepat itu gue ada rasa sama prilly pikir ali

" prill, gue udh gak apa apa kok. Emm lo sekarang mau kemana? kenapa lo malam malam keluar? " tanya ali membuat prilly mendongak menatap ali dengan lembut, baru kali ini ali melihat mata prilly yang damai dan lembut seperti itu tapi ada tersirat kesediha. Tanpa aba aba air mata prilly meluncur tanpa sadar, membuat ali
heran sekaligus iba. Ali pun berinisiatif untuk mengusap air mata prilly tapi sudah telat, prilly sudah tersadar dari itu dan langsung menyekatnya dengan kasar.

" li gue pergi dulu ya, sekali lagi sorry " pamit prilly sebelum pergi dari hadapan ali

" prill boleh gak gue sekali aja bantu lo? gue mau lo bahagia kaya gue rasain. Dan gue mau kita menjadi sahabat " seru ali membuat prilly menghentikan langkahnya untuk kedua kalinya

" emang lo mau bantu gue apa? " tanya prilly membalikan badan nya menghadap ali yang semakin mendekat

" gue mau bantu lo pergi dari sini " lirih ali

hening

entah sampai kapan keheningan itu terjadi, dan samapi terdengar menghembuskan nafas berat dari samping ali, siapa lagi kalau bukan prilly

" emang lo mau bawa gue kemana? "tanya prilly penasaran

" kita gak enak banget ya ngomong disini?, kita mampir dulu aja ke cafe dekat sini " ajak ali

" yasudah " ucap prilly pasrah. Dan mereka juga memasuki mobil masing masing, menuju cafe dekat situ. Sesampai nya di cafe mereka langsung mencari tempat yang kosong dan langsung duduk dekat jendela yang lansung melihat pemandangan danau di depwn nya, cafe ini masih ramai meskipun sudah larut malam begini. Mereka pun memesan makanan atau minuman, prilly hanya coklat panas sedangkan ali ia meminum yaitu coffee latte. mereka hanya saling diam saling menghangatkan memakai gelas nya sendiri sendiri agar rasa dingin berkurang.

" li gue ke toilet dulu ya? mau ganti baju. basah banget " ucap prilly mengambil kopernya di garasi mobil setelah ia diberikan izin oleh ali. setelah ia merasa lebih enakan, ia pun langsung menghampiri ali untuk melanjutkan omongan mereka.

" jadi gimana? " tanya prilly setelah menduduki kursinya

" jadi lo mau gak pindah bareng gue ke london? disana gue mau satu sekolah sama tunangan gue, kasian dia LDR melulu. Gue sih terserah lo aja? lo mau? ya lo ikut, kalau lo gak mau ikut gue? ya gak usah, toh gue gak makasa kok " ucap ali tanpa memberikan prilly untuk ngomong dan membuatnya kesal

" aliando yang sekarang sudah menjadi sahabat gue, gimana gue mau jawab tuh pertanyaan kalau lo terus ngomong tanpa kasih gue cela " kesal prilly meminum coklat panasnya

" hehe sorry prill, wah wah wah sekarang gue udh jadi sabar lo ya? serononyeee " cengir ali bahagia yang sudah dianggap oleh prilly sebagai teman dan bahkan lebih yaitu sahabat

" gini, gue sih mau mau aja pindah sama lo, toh disini juga gue sudah diusir. menyedihkan sekali. Tapi..." gantung prilly membuat ali penasaran sampai" ia memajukan mukanya menghadap prilly

" tapi gak usah lo maju tuh muka lo " gerutu prilly merauk muka ali dan mendorongnya agar berjauhan

" yee lo juga sih buat gue penasaran, serius buruan iss "

" Tapi gue disana mau kerja, untuk menunjukan bahwa gue bisa hidup tanpa orangtua gue. Meskipun mereka yang sudah membesarkan gue, tapi gue hidup dengan materi bukan dengan kasih sayang yang seharusnya mereka berikan " lirih prilly meneteskan air matanya dengan cepat ia menutup mata dengan kedua tangannya. Ali menatap iba ke prilly, baru saja kemarin ia melihat sisi nakal dan kuatnya tapi sekarang di depannya prilly menangis.

Tiba tiba prilly kaget merasa ada seseorang memeluknya, yaitu ali. yah ali memeluk prilly, prilly pun membalasnya dan menangis di pelukan ali.

" yaudah jangan nangis lagi dong, sekarang kita kerumah gue ya. Kita berangkat besok, lagi pula nanti kita pakai jet pribadi bokap gue ini. lo nanti disana harus sopan jangan mengeluarkan sisi kenakalan lo di depan orang tua gue. takutnya nanti orangtua gue gak suka sama lo " ucap ali mengelus rambut prilly dan mengusap air mata nya

" iya gue janji gak nakal lagi...thanks ya li, lo cowok yang pernah gue temukan " balas prilly tersenyum manis, dan senyuman itu membuat canduan untuk ali dan buat prilly bahagia

" ahhh biasa aja lo, yuk kita pulang " ajak ali mengambil koper prilly dan mengengam tangan prilly, lalu membawanya ke parkiran.

" li gue naik mobil gue aja ya? lo naik punya lo sendiri aja "

" okey hati hati, jangan ngebut dan ikut dari belakang mobil gue "

" iya bawelll " geram prilly masuk ke mobil sport nya

*********
Hai gimana cerita aku? membosankan?

maaf ya kalau ada typo hehe namanya juga penulis amatir
.
.
.
virdha 😂

APL[4]: BAD GIRL I LOVE YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang