Blows Feeling (BTS Fanfic)

review

Hoseok berdiri tegap dengan setelan rapi yang dikenakannya. Menambahkan kesan lelaki idaman yang terpancar saat menatapnya. Di balik punggungnya, tergenggam erat olehnya sebuket bunga mawar putih. Tepat di depan matanya, berlari kecil seorang gadis bergaun putih yang dibalut mantel pink pudar dengan sepatu high-hells. Dari wajahnya yang terlihat ingin tepat waktu, dibuktikan sambil gelisah terus menerus menatap jam tangan mungil di tangan kirinya sambil berlari. Ketika mata mereka saling bertemu, baik Hoseok maupun gadis bernama Yoo-bi itu hanya saling tersenyum dan saling mendekat.

Yoon-gi, lelaki tepat waktu itu tidak akan memaafkan siapapun terlambat. Tapi berbeda jika yang terlambat itu adalah Joo-ri, kedatangannya akan membantu membuat jantung Yoon-gi seperti akan berdetak lagi setelah berhenti. Perempuan 20 tahunan yang memang menjadi bidadari hatinya selama ini. Joo-ri mendatangi Yoon-gi yang terlihat kedinginan sambil membawa 2 cangkir kopi.

Pergi ke sebuah perpustakaan bukan hal yang jarang dilakukan Jung-kook. Dia suka melakukan segalanya disana. Disamping menyukai buku, ada satu hal yang juga sangat di suka... yaitu Yoon-bi. Perempuan asal Dae-goo yang mampu memikatnya. Tanpa dikomando, Yoon-bi selalu siap menemani Jung-kook membaca bukunya, hingga lelaki itu selesai membaca tanpa sesekali melakukan apapun yang membuatnya terganggu dan mengakhirinya lebih cepat. Dan hal itu karena Yoon-bi lebih sering tertidur karena selalu merasa tenang di dalam perpus menunggu Jung-kook selesai membaca bukunya. Jung-kook sekarang sering tidak lagi fokus pada bacaan, yang sedari tadi bahkan membaca ulang halaman yang sama sebayak 6 kali. Bagaimana bisa selama ada Yoon-bi di sampingnya, dia bisa terus membaca dan tenggelam dalam bacaan bukunya?

Taman bermain? Sauna? Taman air? atau Rumah Hantu? Bukan iyu yang diharapkan Tae-Hyung. Baginya berada di dekat Aerin adalah hal yang mebuatnya bahagia. Bahkan dia tak mampu berwajah datar seperti biasa dia bertemu perempuan. Aerin yang selalu membuat bibir Tae-Hyung merekah senyum indah, membuat Tae-Hyung seketika berlaga dewasa. Mereka memang seperti sepasang insan yang ditaktidirkan. Tae-Hyung sangat suka melukis dan Aerin sangat suka memotret. Tapi untuk Tae-Hyung, mendapatkan hati Aerin tidaklah mudah. Sikap Aerin sama sekali tidak mencerminkan hatinya. Entah kenapa Tae-Hyung menyukai perbedaan Aerin dari perempuan lain. "Dia masa depanku"