Can You Feel My Heartbeat?

87 6 0
                                    

Woohooo, B balik *ngak nanya /abaikan. Fyi, Fanfic ini bertajuk LGBT as you know yaoi wkwkwkwk. Jujur ini fanfic pertama bertema yaoi seperti ini. So, I needed you buat mengkritik fanfic yaoi ini udah kena feelnya ato enggak. Kalian tahu kalo B itu genre fanficnya adalah fantasy-friendship atau fantasy-romance /ngak ada yang tau/ dan kali ini B mencoba untuk Out of The Box getoohh yang emang melenceng jauh dari genreku yang sebenarnya. Mudah-mudahan suka. Happy reading guys~

Mrs. B Present


Dapatkah kau rasakan detak jantung ini?

Ia berdetak tidak menentu saat aku berpapasan denganmu

Sekali lagi, apa kau merasakan debar jantungku? ──Byun Baekhyun

**___**

Semburat jingga perlahan muncul seiring dengan tenggelamnya sang mentari, keindahan yang ia pancarkan tidak diindahkan seorang lelaki berparas cantik. Ia ──cenderung── menggeluti merangkai kata demi kata pada secarik kertas, ketimbang dengan memandang sang surya yang perlahan menghilang ditenggelamkan oleh langit malam.

Kerutan dikeningnya memperjelas ia sedang berpikir keras dengan coretan-coretan dalam kertas, sesekali matanya dengan jeli memeriksa dan tidak jarang juga ia mencoret setiap deretan kata yang dianggapnya salah, bahkan kadang ia meremas kertas tersebut menjadi gumpalan dan dilemparkan ke sembarang tempat. Jangan tanya bagaimana keadaan kamarnya saat ini, kamarnya ──sangat── berantakan dengan gumpalan kertas berserakan dimana-mana.

Dihelanya nafas pelan, diacaknya rambut kecoklatan itu dengan frustasi, ingin rasanya ia menyerah dengan tulisan yang ia buat namun diurungkan niatnya, untaian kata yang ia rangkaikan tersebut sangat penting baginya. Ditariknya lagi secarik kertas, pulpen dalam genggamannya siap kembali menulis deretan kata demi kata, otaknya berpikir keras memilah kata mana yang cocok untuk mewakili setiap perasaannya.

Kurang lebih lima belas menit lamanya akhirnya ia dapat menyelesaikan tulisannya, matanya menelusuri setiap kalimat yang ada. Senyuman manis terpantri di wajahnya, ia senang karena tulisannya selesai, dan tentu saja sesuai dengan ekspetasi yang ia harapkan.

"Aku harap dia menyukainya." lelaki itu──Byun Baekhyun── melipat kertas dan memasukkannya ke dalam amplop berwarna biru. Senyumannya terus bermekaran di wajahnya yang mampu menularkannya kepada siapa saja.

***____***

Baekhyun semangat menjalani harinya, senyuman manis terpantri di wajahnya. Senyumannya semakin lebar, ketika mengingat amplop warna biru yang akan ia berikan kepada seseorang yang sudah memiliki hatinya sejak lama. Dia, yang mampu membuat jantung Baekhyun berdetak lebih cepat dari batas normal.

Ia menahan nafas, jantungnya berdetak cepat, netranya mendapati dua sejoli──Do Kyungsoo dan Park Chanyeol── yang sedang tertawa ria. Ada perasaan hangat ketika dia tertawa, memerlihatkan tawa yang mampu membuat siapa saja terpikat. Namun, dicampur dengan rasa cemburu karena bukan dia yang membuat lelaki itu tertawa. Ingin rasanya ia menarik lelaki tersebut menjauh dari temannya, ia tidak ingin memerlihatkan tawa dan senyum lelaki itu pada orang lain.

Lelaki itu hanya bisa bersanding dengannya. Cinta? Ya. Obsesi? Sepertinya Baekhyun sudah terobsesi dengan lelaki itu, ia ingin mengurung lelaki itu di dalam kamarnya dan hanya ia yang bisa melihat segala ekspersi lelaki tersebut.

"Selamat pagi Baekhyun." lamunannya terhenti ketika sosok Chanyeol menyapanya, meninggalkan Kyungsoo sendirian di sana. "Eh── se ... lamat pagi Chanyeol." Baekhyun gugup, ia takut ketahuan karena mengamatinya bersama Kyungsoo sedari tadi. Chanyeol tersenyum mendengar kegugupan Baekhyun. Baekhyun sekali lagi menahan nafasnya, ia kembali terkesima dengan senyumannya. Jantungnya berdebar kencang ketika melihat senyuman tersebut.

"Hey! Baekhyun ada apa? Kenapa melamun?" Baekhyun menggelengkan kepalanya, membuyarkan hanyalan fantasinya yang kembali merajalera "Ahhh ... tidak. Siapa bilang aku melamun?" elak Baekhyun, Chanyeol hanya mengangkat bahunya cuek. Dia sadar jika Baekhyun tadi melamun, entah apa yang ia lamunkan yang jelasnya ia melamun ketika Chanyeol tersenyum.

"Pagi semuanya, kalian tidak ingin ke kelas?" sapa Yooji dan Kyungsoo menyusul dari belakang. "Kami akan ke kelas, kau ingin bersama kami?" Yooji menanggukkan kepalanya sembari tersenyum memerlihatkan deretan gigi putih bersihnya. Tangan Yooji kini melingkar di lengan kekar Chanyeol dan Kyungsoo. Baekhyun yang melihat hal tersebut menekuk wajahnya, adegan tersebut membuatnya cemburu buta. Bukan Yooji yang harus di samping lelaki itu tapi dia.

"Baekhyun kau tidak ikut?" Kyungsoo menatap Baekhyun tertinggal di belakang mereka.

"A─aku akan ikut." Baekhyun segera berlari kearah mereka, mencoba menghapus rasa cemburunya walaupun itu akan sangat susah. Apa ia akan menerima suratku?

***____***

Istirahat pertama sedang berlangsung. Baekhyun meneguhkan hatinya untuk memberikan surat cinta pada lelaki pujaannya, ia tidak akan memberikannya secara langsung namun ia akan meletakkannya di dalam loker lelaki tersebut. Ia malu jika berpapasan dengannya, ia kadang tidak bisa berbicara atau mengeluarkan sepatah katapun pada lelaki pujaannya terlebih lagi ketika pujaannya itu sedang tersenyum kepadanya.

Ia hampir memasukkan surat beramplop biru itu ke dalam loker lelaki tersebut, namun netranya mendapati Yooji dan Kyungsoo sedang bersama. Lelaki itu mengusap puncak kepala Yooji dengan penuh kasih sayang. Hatinya sakit, bagaikan ditusuk oleh ribuan pisau. Ia tidak terima lelaki yang ia cintai bersama orang lain.

Baekhyun tidak tahan melihat adegan tersebut akhirnya ia memilih meninggalkan loker Kyungsoo. Surat beramplop birunya? Benda itu ditinggalkannya di lantai koridor, ia tidak peduli lagi apakah Kyungsoo akan membacanya atau tidak sama sekali. Hatinya teramat sakit melihat adegan itu. Cukup ia merasakan sakit selama bertahun-tahun karena Kyungsoo berdekatan dengan banyak orang. Dia salah karena tidak pernah menyatakan perasaannya dari awal.

"Hati ini sakit. Aku tahu aku salah, tapi ... apakah harus seperti ini?" penyesalan selalu datang terlambat, ia menyesal karena dia tidak mengatakannya dari awal.

***____***

Kyungsoo memungut amplop biru yang ada di lantai koridor. Ia penasaran apa isi amplop tersebut karena amplop itu ditujukan untuknya, tertera jelas karena tertulis di pojok kanan bawah ditujukan untuk siapa surat tersebut.

"Aku akan membacanya di rumah nanti."

"Kyungsoo! Kau tidak ingin ke kelas?"

"Tunggu! Aku akan segera ke sana." Ia memasukkan amplop biru tersebut ke dalam lokernya. Ia berharap kelas hari ini cepat selesai agar ia bisa membaca apa isi dari amplop tersebut.

FF ini one shoot yah? B emang masih susah ngebuat fanfic dengan tema LGBT karena pada dasarnya B lebih bisa buat staright dibanding yaoi. Well B berusaha buat kalian senang dengan fanfic ini. See ya~

Can You Feel My Heartbeat? (Baekhyun Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang