Mr. Handsome Next Door.

Bab 1 - Young Mom

Mr. Handsome Next Door
YunJae,♡
.
WARNING

Typo bertebaran. Ploot gaje.
EYD amburadul. Yaoi.
Dont like Dont read!
Mungkin hanya 2/3 bagian udah end.
.
.
.

Jika ada pria termalang di dunia. Akulah orangnya. Batin Yunho saat memperhatikan rumah pondok milik keluarga yang sudah sangat lama tidak ia kunjungi.

Seakan patah tulang dan mengalami luka luka di sekujur tubuh belum cukup, ia harus mengasingkan diri dan bersembunyi dari media yang sangat gencar memprofokasi dirinya sampai kecelakaan ini pun terjadi.

Yunho masing mengingat dengan jelas bagaimana kecelakaan itu terjadi seminggu yang lalu. Ia berusaha menghindari paparazi yang sejak ia kembali ke korea mengikutinya demi mendapatkan gosip yang akan mengisi majalah mereka serta menghasilkan punti bagi dompet mereka.

Sesuatu yang menjijikan, menjual gosip dan menyebarkan suatu kejadian yang di lebih lebihkan hanya untuk menarik perhatian pembeli untuk membaca tulisan mereka. Demi Tuhan, Yunho hanya patah tulang, bukannya patah kaki seperti yang di beritakan majalah bodoh itu.

Yunho mengumpat kasar merasakan nyeri yang begitu sangat ketika kakinya bergerak.

Park Yoochun, pengawal yang di tugaskan ayahnya untuk menjaga dan mengawasinya sedang membantunya turun dari mobil.

Satu lagi orang yang akan Yunho buat kuwalahan karena sifat pria itu yang super pemilih itu nantinya. Kim Junsu, pria yang lebih banyak beryanyi ketimbang bekerja itu selalu tersenyum meskipun Yunho menyuruhnya menggosok toilet sekalipun, pria itu sangat perhatian meskipun sering kali membuatnya kehilangan kesabaran dengan cengiran serta suara khas pria itu yang membuat kepalanya hampir meledak.

Kedua pengawalnya itu di tugaskan oleh ayah Yunho untuk menjaga pria itu sejak ia menginjakan kaki di korea dua bulan lalu. Andai Yunho memiliki hak untuk memilih, ia sudah pasti akan memilih pria bertu uh tinggi untuk melindungi nyawanya dari mara bahaya, bukanya dua pria usil yang membuat dirinya frustasi.

Meskipun di lain pihak, ia menyukai semangat serta sifat keduanya yang selalu mampu membuat hari hari mereka yang sepi di tempat pengasingan ini terada lebih ramai.

Yunho mengibaskan tangan untuk mengusir kedua pengawal itu setelah duduk di kursi teras pondok. "Apakah Tuan muda membutuhkan sesuatu?"

"Enyahlah dari sisiku saat aku membaca, itu yang aku butuhkan sekarang." Suara buku tertutup membuat Yoochun, yang sibuk menempatkan bantalan di bawah kaki Yunho terlonjak kaget.

"Tidak bisa. Mr. Jung meminta kami mengawasi Anda dua puluh empat jam." sahut Junsu.

Berputar untuk melihat Junsu dari balik bahu, Yunho melotot kearah pria itu. "Apa jika Ayah memintamu terjun ke sungai kau juga akan melakukannya tanpa protes?" Pria itu tersenyum sangat menyebalkan sampai ingin rasanya Yunho melempar buku yang ia baca ke arah pria itu.

Junsu menjawab. "Mr. Jung tidak akan pernah meminta kami melakukan hal bodoh seperti itu, Tuan muda." Kalian yang bodoh. Batin Yunho frustasi.

Hari masih cukup siang untuk mereka makan malam, ia sudah bosan setengah mati di desa terpencil di pulau kecil berna Nami ini meski belum genap dirinya tinggal di sana selama empat puluh jam.

Astaga. Satu bulan. Kakinya tidak akan selamban itu untuk pulih bukan? Sialnya dokter dan Ayah bersekongkol untuk mengurung Yunho di desa sepi yang penuh dengan pohom pinus ini sampai kakinya benar benar sembuh.

Romantis apanya. Yunho mencibir. Drama Winter Sonata itu terlalu mengagungkan tempat ini, karena yang Yunho lihat hanyalah pohon gundul di musim gugur yang sayangnya akan menjadi pandangan bagi Yunho selama satu bulan ke depan.