Es Krim

3.8K 79 0
                                    

  Suatu hari seorang bocah laki-laki datang ke kedai es krim seorang diri. Ia ingin membeli es krim karena kebetulan hari itu matahari sangat terik. Si bocah mengantri untuk memesan es krim. Setelah gilirannya, ia melihat gambar es krim sundae dengan toping kacang almond dan krim cokelat di atasnya. Bocah itu pun tergiur dan ingin membelinya.

"Berapa harga es krim sundae itu?" tanya si bocah kepada pelayan.
"Harganya 50 sen." jawab si pelayan.

Lalu bocah tersebut merogoh sakunya dan menghitung uang yang ia bawa. Bocah tersebut tampak kebingungan, kemudian ia melihat gambar es krim biasa yang tanpa toping di atasnya.

"Maaf, kalau es krim yang itu berapa harganya?" tanya bocah sambil menunjuk gambar es krim yang tidak ada topingnya.
"35 sen." jawab pelayan dengan kesal dan tidak sabar. Si bocah kembali menghitung uang yang ia bawa, hal ini membuat pelayan semakin kesal dan tidak sabar, karena antrian di belakang si bocah masih panjang. Pelayan itu kemudian berkata, "Kamu mau membeli atau tidak? Kalau tidak punya uang jangan kesini!" kata pelayan dengan nada sedikit tinggi.

Si bocah pun akhirnya memutuskan untuk membeli es krim tanpa toping seharga 35 sen, keinginannya untuk membeli es krim sundae dengan toping kacang almond dan krim cokelat pun ia urungkan.
 
  Setelah si pelayan memberikan es krim tanpa toping, si bocah membayar dan membawa es krimnya ke meja lalu memakannya. Setelah habis, bocah itu pergi meninggalkan kedai.

  Saat antrian sudah habis, si pelayan membersihkan meja yang sudah selesai dipakai. Ia teringat meja yang dipakai bocah laki-laki tadi, si pelayan kemudian membersihkan meja tersebut. Betapa terkejutnya dia saat mendapati meja tersebut, ia menelan ludah. Ternyata di meja si bocah tadi ada uang 15 sen. Ya, itu adalah tip yang diberikan si bocah kepada pelayan.
 
  Betapa malunya si pelayan, ternyata bocah laki-laki itu merelakan uang 15 sen untuk tip daripada membeli es krim sundae seharga 50 sen.

  Janganlah menilai orang dari luarnya.

Oleh: NN

Cerita MotivasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang