War

340 34 0
                                    

Sudah 3 hari ini hubunganku dengan Hoseok berjalan. Kau tahu? Hoseok sangatlah romantis dan penyayang, ia bisa membuat orang yang didekatnya merasa nyaman. Mungkin hal itu yang membuat Sujin menyukainya.

Semua temanku tahu hubunganku dengan Hoseok. Tak terkecuali Ahyoung, dialah yang pertama aku beritahu. Sujin? Ah iya, aku tidak tahu tentang anak itu. Dia bersikap biasa saja. Apa dia belum tahu ya?

Malam ini, Hoseok mengajakku keluar. Kita bermain di Lotte World dan mampir di tempat karaoke. Sepulang dari bersenang-senang, aku melihat Sujin duduk di teras depan apartemen sambil menatap aku dan Hoseok tajam.

"Darimana saja?" Tanyanya. Ketus.

"Jalan-jalan." Hoseok menjawab.

"Aku tidak bertanya padamu."

"Iya, kita jalan-jalan. Ada apa?" Kataku santai.

"Apa maksudmu Jieun-ah? Kenapa kau melakukan ini dibelakangku?!" Nada bicara Sujin mulai meninggi.

"Kau bicara apa sih?" Santai. Sangat santai.

"Jangan pura-pura bodoh! Kau tahu maksudku dan kau tahu yang sebenarnya! Kau tahu aku menyukai Hoseok tapi kenapa kau merebutnya?! Apa tidak ada laki-laki lain sehingga kau merebutnya dariku?!!" Sujin mulai emosi.

Aku masih belum mengatakan apa-apa. Aku masih diam menunggu Sujin menyelesaikan apa yang ingin dia katakan. Aku tersenyum.

"Dasar jalang!!!" kata Sujin sambil mengarahkan telunjuknya padaku.

Sungguh. Kata-kata itu menyulut emosiku. Tanganku mengepal, ingin sekali aku menamparnya. Air mataku jatuh perlahan.

"YA!!! Jaga mulutmu!" Kataku. Aku juga mengarahkan telunjukku padanya.
"Hoseok yang datang sendiri padaku! Kenapa aku yang salah! Kenapa kau menggonggong tanpa tau yang sebenarnya!!" Lanjutku.

"Sudah. Hentikan!" Hoseok yang daritadi bungkam kini angkat bicara.

"Sujin-ah, hentikan dan jaga bicaramu. Aku tidak menyukaimu. Aku menyukai Jieun. Jangan salahkan dia. Memang aku yang mendekatinya. Lalu apa urusanmu kalau aku menyukai Jieun? Apa urusanmu kalau Jieun menerimaku jadi pacarnya? Kenapa kau sangat kekanakan?" Kata Hoseok tenang.

Sujin diam. Matanya terbuka lebar. Dia memukul dadanya. Sakit? Mungkin itu yang dia rasakan. Tapi sungguh dia wajib tahu.

"Baiklah. Anggap kita tidak pernah mengenal sebelumnya." Suara Sujin bergetar. dia meninggalkan aku dan Hoseok. Air mataku tak mau berhenti. Hoseok memelukku.

"Sudah Jieun-ah. Jangan terus-terusan menangis. Maafkan aku." Suara Hoseok pelan. Suaranya menenangkan hatiku.

"Kenapa kau harus minta maaf?" Kataku masih dalam pelukannya.

"Ini semua terjadi karenaku. Maafkan aku."

Aku tidak menjawab. Hoseok menuntun ku masuk ke dalam apartemen. Saat aku membuka pintu apartemen aku melihat Sujin membereskan barang-barangnya lalu keluar tanpa menatapku.

Aku tidak peduli.

"Jieun-ah, waeyo?" Ahyoung tiba-tiba muncul dan ikut menuntunku ke dalam kamar. (Kenapa)

"Nanti saja aku ceritakan. Aku ingin istirahat sebentar."

"Baiklah." Kata Ahyoung sembari menutup pintu.

Aku mencoba menutup mataku.

'Dasar jalang!!!'

Kata-kata Sujin berputar di pikiranku. Benar-benar memusingkan.

"Jieun-ah, boleh aku masuk?" Kata Hoseok dari balik pintu.

"Ya, masuklah."

Hoseok masuk dan duduk di pinggir tempat tidurku. Dia tersenyum. Sungguh indah pemandangan ini. Senyum yang sendu. Dia mengelus puncak kepalaku. Bermain-main dengan rambutku. Dan sekarang dia mengelus pipiku.

"Tidurlah. Kau lelah. Jangan terlalu di pikirkan. Aku yang akan menyelesaikan. Tenang saja. Semua akan baik-baik saja." Lagi-lagi Hoseok tersenyum.

Aku mengangguk sambil tersenyum. Hoseok memakaikan selimut padaku dan mencium keningku. Dia pun keluar kamar.

'Ya, semoga besok baik-baik saja." Batinku dan aku pun tertidur.

TBC

Jungkook belum waktunya keluar. sabar aja hihi

☆Jangan lupa ya :)

WRONG | BTS J.KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang