BULLY-Chapt 1

35 2 0
                                    

Berbadan kecil dan berkepribadian lugu mungkin satu satunya faktor yang tampak untuk menjadi alasan kuat ia serapuh ini.

Ia masih memiliki kaki yang sehat untuk menopang badannya yang tak berat itu. Namun tampaknya otaknya memperintahkan sang kaki untuk jatuh, dan membuat badannya tak sanggup berdiri.

Kini, dalam keadaan berlutut ia hanya bisa terdiam dikelilingi anak sebaya lainnya.

"Mengapa aku selalu begini?" pikir anak malang itu tanpa menggerakan bibirnya.

"Hei bocah kerdil! Kamu tidak pantas di sekolah elit ini, pergi sana ke tempat kumuhmu itu!" bentak anak sok kaya yang berawakan lebih jangkung.

Anak anak yang lain hanya tertawa mengejek dan mendukung perkataan bocah sok kaya itu, lantas menatap bocah lelaki berawakan yang sebenarnya tak terlalu pantas disebut kerdil.

"Apa kau ini tak punya mulut untuk bicara? Hah?" ucap bocah sok yang lainnya bereaksi karena Robin, anak malang itu tak mengucap sepatah kata pun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BULLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang