Terlihat seorang gadis cantik memasuki pekarangan rumah mewah. Ia melangkah menuju pintu masuk sambil menyanyi riang. Setelah sampai didepan pintu masuk, ia memberhentikan langkahnya dan segera memencet tombol bel...
Tak lama kemudian, seorang perempuan paruh baya memakai celemek bermotif bunga-bunga membuka kan pintu.
"Eh... non Prilly. Udah pulang non, ayo silahkan masuk sudah ditunggu tuan dan nyonya di ruang makan. Maaf tadi bibi membuka kan pintunya lama." Ucap perempuan paruh baya itu.
"Nggak papa kok, bi. Iyah bi, makasih udah kasih tau Prilly." Ucap perempuan yang dipanggil Prilly.Prilly pun segera melangkah ke ruang makan. Setelah sampai di ruang makan, terlihat sepasang suami istri yang sedang menyantap makannya.
"Selamat malam, pah, mah!" Ucap Prilly sambil menduduki kursi.
"Selamat malam juga, sayang." Jawab perempuan yang dipanggil Mamah.
"Gimana kuliah kamu?" Tanya Pria paruh baya yang dipanggil Papah.
"Baik kok, pah. Cuma tadi ada masalah sedikit, jadi pulang nya malam deh." Jawab Prilly.
"Ya sudah, gimana kamu minum obat kan secara teratur?" Tanya Papah Prilly lagi.
"Iyah, pah." Jawab Prilly malas, seakan tak suka dengan pertanyaan tersebut.
"Oke, bagus! Besok, dirumah akan kedatangan tamu. Tamu nya itu rekan kerja Papah, jadi kamu sebagai putri tunggal Papah harus wajib hadir." Tutur Papah Prilly.
"Apaan sih, pah. Kan yang kedatangan tamu Papah kenapa harus aku yang wajib datang? Aneh banget, sih!" Gerutu Prilly sambil mengerucuti bibirnya.
"Karena rekan kerja Papah adalah orang yang ingin kami jodohkan padamu." Jawab Papah Prilly.
"Apa? Maksud kalian aku mau dijodohin gitu?" Tanya Prilly.
"Iyah, sayang. Dan kamu nggak boleh nolak itu!" Ucap Papah Prilly tegas."Pokoknya aku nggak mau dijodohin, pah!" Ucap Prilly.
"Tidak ada bantahan, mau atau tidak kami akan tetap menjodohkanmu!" Ucap Papah Prilly.
"Aku bilang nggak, ya tetap nggak pah! Mamah, bantu Prilly! Prilly nggak mau dijodohkan." Kata Prilly.
"Sayang, terima saja permintaan papah mu! Ini juga demi kebaikanmu sayang." Ucap Mamah Prilly.
"Kebaikan apa sih, mah? Dengan menjodohkan Prilly di usia 19 tahun dan mamah sama papah mau aku menikah dengan orang yang aku nggak cinta, bahkan aku nggak kenal sama sekali! Apa sih maksud kalian? Nggk cukup apa, kalian mengatur Prilly selama ini?" Kata Prilly panjang lebar.
"Jaga ucapanmu Prilly! Kita mengaturmu demi kebaikanmu, kami ingin kamu selalu bahagia." Ucap papah Prilly.
"Terserah kalian, pokoknya aku akan tetap menolak perjodohan ini!" Ucap Prilly tegas.
"Kalau kamu menolak perjodohan ini, papah akan mengurungmu dikamar sampai kamu terima perjodohan ini." Kata papah Prilly.
"Kalian jahat banget sih!" Ucap Prilly sambil menangis dan berlari ke kamar.
"Pah, jangan terlalu memaksakan kehendak. Kasihan Prilly, pah." Ucap mamah Prilly menenangkan suaminya yang sedang emosi akibat penolakan Prilly.
"Tidak, mah! Ini demi kebaikan Prilly, papah mau Prilly menikah dengan orang yang tepat." Ucap papah Prilly.
"Iyah, mamah juga mau yang terbaik untuk Prilly." Ucap mamah Prilly.Disisi lain, terlihat seorang gadis sedang menangis sesenggukan. Ya, ia adalah Prilly. Prilly sedang menangis sambil berbaring di ranjang. Tanpa ia sadari, sakit pada jantungnya kambuh kembali.
"Aķh........... sakit, pah..... mah..... sakit..........." Teriak Prilly sambil menangis terseduh-seduh.
"Papah, Mamah........ sakit, tolong!!!" Teriak Prilly lagi. Tak lama kemudian, pintu kamar Prilly terbuka. Terlihat Mamah dan Papah Prilly dengan wajah khawatir.
"Sayang kamu kenapa, nak. Apa yang sakit?" Tanya Mamah Prilly sambil menangis. Ia tak kuasa menahan tangisnya ketika putri semata wayang nya merasakan sakit yang luar biasa.
"Hiks......... hiks.......... sakit mah!!!" Ucap Prilly sambil memukul dadanya berulang kali untuk menghilangkan rasa sakitnya. Tapi, apalah daya rasa sakitnya tidak berkurang tapi makin menjadi-jadi.
"Prilly.... sayang, tahan sebentar ya! Pah, ayo cepetan dong! Bawa Prilly Ke rumah sakit!" Ucap Mamah Prilly panik.
"Iyah, ayo mah!" Jawab Papah Prilly. Prilly pun segera dilarikan ke rumah sakit.Di ruang tunggu sebuah rumah sakit, terlihat sepasang suami istri yang sedang menunggu anaknya. Tak lama kemudian, pria dewasa berumur 30-an keluar dari UGD.
"Dokter, bagaimana keadaan anak saya?" Tanya Mamah Prilly dengan mata sembab.
"Mari ikut saya, sebentar! Ada yang harus saya bicarakan mengenai keadaan anak Ibu dan Bapak!" Ucap Pria tersebut yang dipanggil dokter. Orang tua Prilly pun segera mengikuti dokter tersebut menuju suatu ruangan."Jadi bagaimana keadaan anak saya dokter? Apakah penyakitnya kambuh kembali? Prilly baik-baik saja kan, dok!" Tanya Mamah Prilly secara beruntun dan menangis terisak.
"Sabar, mah! Mamah tenang kan diri dulu, mah!" Ucap Papah Prilly sambil mengelus punggung istrinya tersebut.
"Jadi, begini.....

KAMU SEDANG MEMBACA
MATCHMAKING
RandomBagaimana jika hidupmu selalu diatur oleh kedua orang tua mu? Bagaimana jika hidupmu selalu bergantung pada obat-obatan? Yang pasti kamu tidak merasa bebas! Orang tua mu selalu mengatur tentang apa yang kamu kerjakan, bahkan perkara soal cinta pun m...