New Student My New ‘Namja Chingu’
~oOo~
Author : Zhang Kia, Oh Ra
Cast : HunHan/KaiSoo/ChanBaek/SuLay/KrisTao/ChenMin.
Tapi, cast nya muncul atu-atu
Disclaimer : Semua cast milik tuhan, ortu, and couple masing-masing. But, this our fic ^^
Warning : It’s YAOI, OOC, Typo (s), Tak sesuai dengan EYD, Gaje, Abalabalabal.
Summary : Sifat yang bertolak belakang. Membuat mereka seperti musuh. Tapi, sebuah kecupan singkat menjadi awal dari segala nya/HunHan/KaiSoo/ChanBaek/SuLay/KrisTao/ChenMin/YAOI/
A/N : Anyeong! Na Kia imnida!
Anyeong! Na Ra imnida!
Ini fic pertama yang kami buat. Kami? Yup, kami. Karena Akun ini di buat oleh dua admin.
Baiklah,
NO BASH, NO FLAME, NO SILENT READERS. AND REVIEW PLEASE!
OK HAPPY READING
.
.
IT’S YAOI
DON’T LIKE DON’T READ
.
.
.
.
Author Pov
“Anyeong Haseyo! Jeoneun Xi Luhan imnida! Bagepsemnida” Seorang namja manis berambut pirang, berperawakan lumayan tinggi, dengan kulit putih susu.
Xi Luhan nama namja tersebut. Ia adalah murid baru di EXO High School. Sebuah sekoloah bertaraf Internasional, dengan berbagai fasilitas yang terbilang mewah dan komplit . Ia adalah seorang murid pindahan dari Cina.
“Luhan-sshi, silahkan duduk di bangku yang masih kosong!”
“Ne, saem” Luhan berjalan ke arah bangku kosong yang ada di pojok kelas. Bangku kosong yang tepat berada di sebelah namja tinggi berkulit putih pucat, berwajah dingin, yang menurut Luha terlihat err... entahlah, tampan mungkin.
“Anyeong! Xi Luhan imnida” Luhan membuka percakapan di antara kedua nya. Tapi, tak ada respon apa pun dari sang namja dingin di sebelah nya itu.
‘Eh? Ada apa dengan namja ini? Aneh sekali. Wajah nya yang tanpa ekspresi itu. Benar-benar dingin. Tapi, entahlah. Dia terlihat tampan dengan rambut nya yang berwarna pink itu, kulit nya berwarna putih pucat, dan juga bibir tipis nya yang... ah, apa yang aku pikir kan?’ batin Luhan. Matanya terus menatap ke arah sang namja yang duduk di sebelah nya. Sepanjang sisa pelajaran, sang namja dingin yang ada di sebelah nya itu hanya diam, dan sesekali mencatat apa yang di terangkan guru. Sebaliknya dengan Luhan, yang hanya diam sambil mata nya melirik ke arah sang namja.
‘Aish, ada apa dengan ku? Kenapa aku tak bisa untuk tidak terus memperhatikan namja dingin ini?’
“Xi Luhan? Sebaiknya kau berhenti melamun, dan mencatat apa yang saya terangkan!”
“Ne saem. Mianhae” sekarang, bagaimana caranya Luhan bisa konsentrasi belajar, jika matanya tak bisa lepas untuk tidak memandang namja dingin di samping nya ini. Sepertinya ia sudah gila di hari pertama sekolah nya.
TEET
Bel istirahat berbunyi, menyadarkan Luhan dari acara menatap-namja-dingin- disebelah nya.
SET
