PART 2

2.3K 132 3
                                    

"Apa kau yakin itu anak Rio? "

PLAKK...

Suara tamparan keras terdengar mendominasi ruangan yang hening itu, semua mata tertuju pada Aya yang wajahnya sudah memerah.

Tanpa mengatakan apapun Aya pergi meninggalkan ruang meeting dengan umpatan-umpatan yang jelas terdengar dari mulutnya, meninggalkan Alvin yang memegangi pipinya yang memerah.
Setelah sadar dengan apa yang dilihatnya, Rio berlari mengejar Aya. Dilihatnya Aya berjalan dengan langkah lebar-lebar menuju parkiran, ia menahannya, membalikkan tubuh mungil itu, terlihat air mata disudut mata istrinya.

"Hey" direngkuhnya tubuh wanita itu kedalam pelukkannya.

♥♚♥

Setelah dirasa tenang, Rio mulai bertanya apa yang terjadi kepada Aya sebenarnya.

"Bisa kau katakan apa yang terjadi tadi? "
Aya mendongak,menatap Rio dengan sisa air mata yang masih tertinggal dipipinya.

"Bener-bener kurang ajar itu laki, masa dia bilang apa kau yakin itu anak Rio? Pertanyaan macam apa itu?! Ya jelas anakmu lah masa anak kucing" ucap Aya yang lebih terdengar seperti gerutuan.
Bukannya marah atau apa, Rio terlihat menahan tawa.

"Kenapa? " Tanya Aya ketus.

"Kau lucu, setelah menamparnya kau masih bisa mengumpat" jawab Rio menahan tawa.

"Lucu kau bilang, dia dengan kata lain mengatakan aku murahan kau bilang lucu?!"

"Tidak...Bukan itu maksudku, dia memang seperti itu Aya aku kenal dari dulu"

"Tapi dia keterlaluan, pokoknya aku tidak mau bertemu dengannya lagi. Kau batalkan saja kerja samanya"

"A..mmm..Tidak bisa"

"Kamu pilih dia atau aku?"
Rio menatap Aya tidak percaya.

"Ya jelas kamu lah aku masih normal"

"Bagus"

♥♚♥

Bip..bip..bip

Aya melirik ponsel disampingnya,saat ia dengar benda persegi itu bergetar. Aya menyentuhnya, menggeser layar yang menampilkan foto dirinya dan Rio yang sedang menatap layar dengan ekspresi yang sama-sama konyol.

Dahi Aya mengerut, melihat pesan dengan nomor baru yang baru saja masuk di whatsapnya.

To: 082562348xxx
Hey kuntet ini gue Ovi, beuh yang udh merit ampe lupa ma gue.

Hampir saja Aya tersedak ludahnya sendiri, membaca pesan dari Ovi sahabatnya sejak SMA dulu, ia tersenyum sendiri seraya mengetik balasan dilayar touch screennya.

From: 082562348xxx
Bukannya gue lupa,tapi Lu nya yang losh contex bontot.

Pesan kembali berlanjut.

Haha...Gue kangen ame Lo Kuntet, gak nyangka sekarang lo udah merit, udah mau punya baby lagi. Gue pengen liat siapa pria beruntung yang bisa naklukkin macan betina kayak Lo.

Aya tersenyum, bagaimana nanti bila Ovi tahu bahwa suaminya adalah Rio? musuh bebuyutannya dulu sewaktu SMA, mengingat mereka adalah pasangan yang tidak pernah akur.

- Haha sialan Lo gue disamain sama macan betina

+ Ya sebelas dua belaslah. Pokoknya gue gak mau tahu lo bawa laki lo ke acara reuni nanti lusa gue tunggu!

- Oke nanti gue usahain. Bye

Aya mengalihkan pandangannya dari layar ponsel ke arah seseorang yang baru saja masuk kerumahnya. Terlihatlah Rio dari balik pintu, seperti biasa dengan wajah lelahnya. Memang semenjak Papanya memutuskan untuk pensiun semua tanggung jawab perusahaan dialihkan kepada Rio mengingat ia adalah anak tunggal.

"Rio" sahut Aya.

Rio menatap Aya lalu duduk disampingnya.
"Hmmm...aku kalau punya pegawai kayak kamu sepuluh bisa-bisa bangkrut, sehari kerja sehari nggak"

"Ya maaf, maklum kali lagi bunting. Ini juga kan anak kamu"

"Tapi kamu kan yang mau kerja"

"Yaudahlah nanti aku cariin, tapi jangan harap kamu bakal dapet yang semok"
Rio memutar bola mata jengah.

"Terserah, kamu mau ngomong apa?"

"Oh iya, kamu dapet undangan buat lusa gak?"

Dahi Rio mengerut, ia menatap Aya bingung.

"Undangan apa? "

"Ishh..undangan reuni SMA"

"Reuni SMA? "

Aya mengangguk.

"Serius? Trus kita datang bareng?"

"Gak aku sama tukang siomay? Yaiyalah Rio kamu kan suami aku"

Rio akhirnya mengangguk, ia masih memikirkan bagaimana nanti dengan respon teman-teman mereka dulu.

Mengingat Aya dan Rio yang selalu dijodoh-jodohkan karena seringnya mereka bertengkar.

Terkadang kita tidak akan pernah tahu apa dan bagaimana masa depan kita, tetapi selama kita memulai hari dengan awal yang baik, niscaya semua akan berakhir baik pula.

♥♚♥

TBC

STUPID WEEDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang