Disclaimer : Masashi Kishimoto
Title : Peraduan--Hei bodoh, masihkan kau tak mengerti aku? Tak ada siapapun yang bisa mencintaimu seperti aku. Jadi tolong kembali dan peluk erat diriku-- (Emergency room -- Ost My Sassy Girl Chun Hyang by Izi)
::
::
::
##
Entah untuk keberapa kalinya Hinata mendesah bosan, melirik jam ditangannya membuatnya resah sekaligus kesal.
Hatinya terus bertanya pertanyaan yang sama
'Kapan Gaara akan datang? Apakah ia melupakan janjinya untuk kesekian kalinya?'
Mencoba berpikir positif, Hinata memilih meneguk hot vanilla dihadapannya. Sambil menatap hujan rintik diluar cafe tempat ia berteduh.
Pikirannya melayang pada pertunangannya sebulan yang lalu. Begitu manis dan menyentuh. Tiga tahun menjalin hubungan dengan Gaara sudah menjadi keajaiban sendiri baginya.
Ia dan Gaara kini terikat dengan cincin bermata rubi yang bertengger di jari manisnya.
Tinggal satu langkah lagi mereka benar-benar akan bersama. Dan Hinata tak ingin semuanya hancur karena dirinya tak bisa menahan diri dari perubahan perilaku bungsu Sabaku sejak kedatangan mantan kekasihnya--Nakamura Shion.
Shion yang cantik, mantan kekasih tunangannya dan juga orang yang sama yang telah menorehkan luka jauh sebelum ia bertemu Gaara.
Lamunannya terhenti saat ponselnya bergetar, menandakan pesan masuk.
Gomen, Hinata. Aku akan sedikit terlambat.
Gaara-kun
Tersenyum miris, kali ini Hinata menarik napasnya, mencoba menahan tangis.
Katakanlah dirinya terlalu sentimental saat ini. Namun, semua perilaku Gaara membuatnya lelah.
Bukan tanpa alasan Hinata menjadi sensitif. Informasi yang diberikan Ino--sahabatnya seminggu lalu membuat hatinya gelisah.
'Kupikir aku harus memberitahumu, Hinata. Kemarin aku melihat Gaara bersama seorang gadis berambut pirang, jika dilihat sekilas ia mirip denganmu. Kau bisa menanyakannya pada Gaara, mungkin saja aku salah lihat.'
Tak perlu bertanya-pun Hinata tau siapa gadis itu. Dirinya meyakini jika Gaara tak sengaja bertemu dengan mantan kekasihnya.
Ia menunggu Gaara menceritakannya sendiri padanya. Namun, sejak seminggu ini tunangannya susah dihubungi. Bahkan sering membatalkan janji temu mereka tanpa alasan yang jelas.
Perasaannya seakan terombang ambing. Sebisa mungkin Hinata menghapus kecurigaannya.
Namun pengalamannya di masa lalu membuatnya mau tak mau terus merasa curiga.
"Hyuuga Hinata?" Suara bariton mengalihkan atensinya. Mata bulannya menangkap sosok pemuda jangkung dengan surai perak tersenyum padanya.
"G-Gomen, k-kau siapa?" Ujarnya agak gagap. Kembali pemuda itu tersenyum, kali ini agak lebar.
"Toneri. Otsutsuki Toneri, kau ingat?"
Sekelebat bayangan masa SMA tergali dari memorinya, Hinata akhirnya mengingat pemuda dihadapannya, "Ah, aku ingat. Gomenasai senpai, aku sempat tak mengenalimu." Sahut Hinata tersenyum lembut kemudian mempersilahkan Toneri duduk.
"Sepertinya kau banyak berubah, Hinata. Semakin cantik dan manis." Puji Toneri tulus, menimbulkan semburan merah dipipi sang gadis Hyuuga.
"A-Arigatou, senpai. Kupikir senpai juga sudah banyak berubah, l-lebih dewas, m-makannya aku sempat tak mengenalimu." Ucapnya gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peraduan
FanfictionKaulah peraduanku Akhir dari cerita hidupku Untuk itu kau harus kembali bersamaku Kembalilah padaku, Hinata Jangan berpaling dariku lagi Maafkan kesalahanku telah melepasmu saat itu Namun, kau memilih melupakan benang merah yang terikat kuat di ujun...