Satu

21 1 0
                                    

Alarm berbunyi waktu menunjukkan 05.00 Michel terbangun dari tidurnya. Hari ini adalah hari pertama Michel duduk dibangku kelas 11. Dia mendapat kelas XI A 5 yang dikelas itu terisi anak juara 1 umum namanya Justisia. Dia terkenal pinter dan kaya tapi hebatnya dia rendah hati dari info yang Michel cari. Bisa dibilang sekolah yang ia tempati itu termasuk salah satu SMA favorit dikota Bandung. Michela Putri perempuan perantau yang beranjak dewasa yang sedang mencari jati dirinya. Dia hidup disebuah kost-kostan yang lumayan kecil tapi bisa bikin dia nyaman.
"Cha, mau berangkat jam berapa?" Tanya Michel pada sahabat karibnya sejak kecil
"Nanti siangan aja Chel lagian masih jam 06.00. Semangat amat sih mentang mentang udah jadi teteh senior." Jawab Icha
"Oh oke nanti berangkatnya bareng ya. Semangat dari mana gue tegang tau soalnya kelas gue kata dhinar (temen kelas 10) banyak anak pinternya yang juara satu umumnya aja ada dikelas gue. Gimana gue mau masuk ranking paralel?" Kata Michel sambil memakai dasi
"Ah bodo amat yang penting kita udah usaha chel. Ya urusan juara atau ngga nya mah itu gimana kita berusahanya sih chel sama gimana Allah aja ngasihnya." Jawab icha sambil membereskan kamarnya.

***

Waktu menunjukkan pukul 06.20
"Chel ayo berangkat." Ajak icha sambil berdiri didepan kamarnya
"Bentar gue kunci dulu pintu kamarnya takut ada apa-apa." Jawab michel sambil mengunci pintunya
"Eh Chel ko lo ga pake iket pinggang?" Tanya Icha
"Oh iya gw lupa, lu sih buru buru amat cha." Jawab Michel sambil terburu buru membuka pintu kamarnya
"Eh lu yang kesemangatan mentang mentang sekarang upacaranya udah ganti barisan ya lu." Kata icha
"Ah tau aja lu, udah yuk berangkat." Ajak Michel pada Icha
Mereka berangkat sekolah berjalan kaki, ya cukup jalan kaki menempuh waktu 5menit sudah sampai gerbang. Memang kost-kostan yang mereka tempati ga jauh dari sekolah bahkan dibelakang sekolah benar benar dibelakang sekolah sampai WiFi sekolah aja sampe kekostan mereka. Perjalanan mereka terpisah karena mereka beda kelas Icha mendapat kelas XI MIA 1 yang lokasinya dibawah kelas 10.

***

Upacara hari senin berlangsung dengan khusu karena masih ada baru jadi upacaranya so pada khusu gitu. Hari pertama Michel duduk sama Asti temen kelas 10nya dulu yang sekarang sekelas lagi. Hari pertama sekolah belajar pasti ga intensif. Kelas Michel memanfaatkan jam pelajaran kosong dengan membuat organisasi kelas. Diawali dengan pemilihan ketua kelas atau biasa disebut KM yang terpilih Putra katanya dia dari smp udah aktif organisasi makanya anak kelas ngasih kepercayaan kedia. Terus pemilihan jabatan lainnya.
"Chel lo mau jadi sekretaris ga?" Tanya dhinar
"Ga ah gamau." Dengan suara pelan yang so so jaim bikin jijik
"Oh yaudah. Terus mau ngejabat jadi apa?" Tanya dhinar lagi
"Gue sih mau jadi anggota aja." Jawab Michel dengan muka so polosnya
"Ya itu sih bukan jabatan chel." Jawab Dhinar
"Sama aja yang penting ada judulnya ya "anggota"" jawab michel sambil memainkan tabnya
"Yaudah siapa yang mau jadi sekretaris?" Tanya Putra ke anak kelas
"Gue Pa mau jadi sekretaris sama Justisia ya?" Jawab Dhinar. Pa itu panggilan Putra pas kelas 10 katanya sih dia dewasa sama berfikir logis jadi dipanggilnya Bapa. Kalo gue tau Putra dewasa gue gamau panggil bapa gue sih maunya manggil kakek yang bener bener udah logis bangetkan mikirnya hehe.
Pemeilihan organisasi akhirnya selesai tinggal memilih nama kelas akhirnya kelas kita namain "Apocalypse" artinya pemberontak entah kenapa nama kelas gw dari kelas 10 sampe sekarang berawalan A, Arshimedes sekarang Apocalypse. Mungkin kebetulan aja.
Bel istirahat berbunyi anak anak kelas pergi untuk kekantin.
"Chel kantin yuk." Ajak Indah. Dia itu temen eskulnya pas kelas 10 ya eskul yang tidak direstui orang tuanya pecinta alam.
"Ayo" Jawab Michel
Sambil berjalan menuju kantin mereka hanya berbincang tentang masalah pemilihan nama kelasnya itu.
"Lu mau beli apa?" Tanya indah
"Gue mau beli jus jeruk aja ah." Jawab Michel
"Ah lu anak kostan sok sokan beli jus jeruk biasanya juga air putih sama es doang." Kata dini sambil tertawa
"Ih anjir jangan buka buka aib gue disini, gaenak sama yang lain ntar takut ada cowo yang suka sama gue jadi ilfeel deh." Jawab Michel sambil melirik arah disekitarnya
"Ah lu sok sokan punya gebetan, ada yang mau jadi temen lu aja untung deh. Haha." Kata indah sambil tertawa terbahak-bahak
Istirahat berakhir bel masuk kelas berbunyi. Indah dan Michel berjalan menuju kekelas. Sesampainya dikelas devi teman kelasnya mendakati indah dan Michel "Michel mau dong jus jeruknya." Kata devi sambil memasang muka melas
"Oh boleh tapi airnya jangan sampe berkurang ya." Jawab Michel sambil menggoda devi yang memiliki kepribadian seperti anak kecil
"Ih devi haus, kepedesan, butuh minum. Masa lo tega sih?" Jawab devi yang sedari tadi memegang cup yang berisi jus jeruk.

***

Bel pulang sekolah berbunyi murid-murid berhamburan keluar. Sedangkan Michel masih tetap stay dikelas karena sebelumnya dia diamanatkan oleh KM kelasnya untuk mendesain baju kelasnya untuk acara pensi 1 bulan kedepan.
"Menurut lo kalo desainnya kaya gini gimana?" Tanya michel pada Putra sambil menunjukkan desain yang ia buat
"Boleh tapi kalo gue pikir itu barcode buat apa chel? Lo kira tuh baju mau dijual disupermarket?" Tanya putra pada Michel
"Ini barcode cuma buat ngebedain aja ko. Lagian terlalu polos banget desainnya kalo cuma gini." Jelas Michel
"Oh yaudah gini juga cocok ko buat cewe atau cowo. Yaudah sampe disini dulu chel udah sore nih. Tuh udah diteriakin om ajat." Ajak Putra sambil membereskan peralatannya
"Oh yaudah oke." Jawab Michel
Mereka berjalan melewati koridor. Langkah mereka terpisah karena Putra harus mengambil mobil di tempat parkir
"Chel gue duluan ya soalnya gue bawa kendaraan." Kata Putra sambil menunjukkan kunci mobilnya
"Oh iya put." Jawab Michel
Tak lama handphone Michel berdering ternyata mamahnya menelefon, tanpa basa basi dia langsung mengangkat telefon tersebut
"Halo mah?"
"Ade lagi dimana?"
"Ade lagi dijalan mau balik kekostan mah"
"Mamah diBandung de kamu mau ikut mamah ga?"
"DiBandung? Ngapain? Sama siapa mah?"
"Iya lagi ada tugas dinas. Sama temen temen mamah. Abang besok kekostan kamu katanya."
"Oh ga deh mah takut ade ngeganggu disana. Ngapain abang kekostan aku? Emangnya dia ga ada jadwal ngampus?"
"Gatau mending kamu tanya abang kamu deh. Yaudah mamah mau kerja dulu ya. Jaga diri baik baik ya sayangg."
"Iya mahh siapp. Love you mah"
"Love you too ade."
Perbincangan antara keduanyapun terputus. Mamahnya Michel selalu sibuk bekerja karena dia bekerja sebagai kepala sekolah disebuah TK yang mengharuskan dia untuk bekerja profesional sedangkan ayahnya seorang yang bekerja diperpajakan daerah jakarta. Dia juga memiliki seorang kaka laki-laki yang bernama Kelvin Andreas, dia seorang mahasiswa diUniversitas Indonesia dengan jurusan hubungan Internasional. Salah satu alasan Michel tidak mau melanjutkan sekolah didaerah Jakarta karena percuma dia sekolah dekat dengan rumah kalo rumahnya saja kosong paling ada bi inem yang setia menemaninya.
Sampai dikamar kostannya diapun langsung melemparkan badannya pada sebuah kasur yang ukurannya hanya cukup untuk satu orang yng dipenuhi dengan boneka boneka kesayangannya.
"Chel udah beli makan belum?" Tanya seseorang dari luar kamarnya
"Belum nih, sini masuk dulu kekamar gue." Jawab Michel
Ternyata yang mengajaknya adalah icha.
"Ayo beli makan gue laper." Ajak Icha sambil merengek
"Bentar gue mandi dulu, terus gue catokan dulu." Jawab Michel santai
"Lu gila ya? Mau ngebunuh gue secara perlahan chel?" Jawab Icha sambil melototkan matanya yang sipit dan dengan nada agak ngebentak
"Haha ya kagalah. Yaudah bentar gue ganti baju dulu masa gue pake baju sekolah sih?" Jelas Michel
"Yaudah buru gue laper banget elah. Awas aja kalo lu catokan dulu gue catokin tuh mulut lo yang kecil." Kata Icha sambil memegang catokan yang ada dikamar Michel
Tak lama Michel pun sudah berganti pakaian dengan kaos pendek berwana putih yang dibalut dengan cardigannya yang berwarna hitam dan celana jeans pendek dengan rambutnya yang panjang diikat.
"Cepetkan?" Tanya Michel pada Icha
"Cepet apaan? Ini gue udah 30 tahun nunggu lo. Udan ayo cepet." Jawab Icha sambil menarik Michel dan menguncikan pintu kamarnya.
"Haha sahabat gue yang satu ini emang sinting yaa?" Jawabnya sambil tertawa
"Eh pake mobil lu ya mobil gue abis bensin lagi hemat nih chel lu kan baik hati ya." Kata Icha sambil menggoda
"Hm kalo udah mau hemat aja gitu ya lu. Yaudah gue ambil dulu kuncinya ada dikamar." Jawab Michel
"Eh gausah nih kuncinya udah gue bawa." Kata Icha sambil nyengir dan menunjukkan kunci mobil michel

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang