Author pov
Sepasang manik mata perempuan berdarah campur Korea-Jerman ini sekarang sedang menatap ke kedua sahabatnya yang menurutnya---'gila'. Gila? Ya, sahabat sahabatnya itu selalu melakukan hal aneh, seperti sekarang ini.
"Apa yang kalian lakukan tadi? Dasar gi-", kata perempuan itu berhenti karena disela salah satu sahabatnya.
"Ya ya, aku tahu apa yang akan kau katakan. Berhentilah mengataiku gila! Nona Belatrix Kim", salah satu sahabat Bela menyela dan memberi penekanan pada dua kata terakhir.
"Huh~~ Whatever. Monsieur, Oh Sehun" balasnya tak kalah ketus dan juga memberi penekanan pada tiga kata terakhir.
~~~~~~~~~~~💑💑~~~~~~~~~~~
Luhan pov'Ada apa dengan mereka ini, setiap bertemu selalu saja ribut, masalah kecil saja dibesar-besarkan', Luhan bingung melihat sahabatnya beradu mulut.
"Sudahlah kalian. Jangan ribut seperti ini. Kami tadi hanya menaruh petasan-di tengah jalan", aku malas mendengar ocehan mereka.
"Hanya? Tadi ada sepeda motor hampir terkena", Bela membalasnya ketus.
" 'Hampir' bukan? Lagipula pengendara itu tidak terluka", Sehun mulai membuka mulut.
"Bagaimana jika mereka sampai terluka? Are you crazy?", Bela tetap bersikukuh dengan pendapatnya.
'Baiklah, mereka mulai lagi. Aku benar benar muak mendengar mereka. Lebih baik aku pergi saja.' kataku lalu mengerang sedikit frustasi.
~~~~~~~~~~~💑💑~~~~~~~~~~~
Author povAkhirnya Luhan pun keluar dari rumah Bela. Hanya itu satu satunya cara menghentikan perdebatan, yang selalu mereka lakukan.
"Ya! Berhentilah-" ucapnya sebelum memutar knop pintu.
"-dan lupakan!" lanjutnya sebelum keluar rumah tanpa membalikkan badan.
"Baik. Goodbye, madame!" kata Sehun dan meninggalkan Bela yang masih duduk diatas sofa.
~~~~~~~~~~~💑💑~~~~~~~~~~~
Sehun pov'Apa yang kupikirkan, huh? Apa aku baru saja memikirkan perempuan itu? Am I crazy?' , entah bagaimana melukiskannya.
"Hello! Hei! Apa kau melamun? Sadarlah! Ada orang didepanmu ini?", kata kata Luhan setengah menyadarkanku.
"Apa aku menyukainya?", kataku keluar begitu saja.
"Siapa yang kau maksud? Bela? Belatrix Kim?", serangnya di depan wajahku.
'Oh my god, apa aku baru saja mengatakannya?', rutukku pada diri sendiri.
"Benarkah Bela?", ia mengulangi pertanyaannya.
~~~~~~~~~~~💑💑~~~~~~~~~~~
Luhan pov"Benarkah? Aku tidak percaya ini", kataku bersandar di sofa ruang tamu-rumahnya.
Flashback
'Apa aku menyukainya?'
'Siapa yang kau maksud? Bela? Belatrix Kim?'
'Oh my god, apa aku baru saja mengatakannya?'
'Benarkah Bela?'
'...'
'Itu berarti benar'
'...'
'Sudah kuduga'
Flashback off
"Aku juga menyukainya Sehun-ah" lirihku hampir tak terdengar.
~~~~~~~~~~~💑💑~~~~~~~~~~~
Author povSore ini cuaca sangat mendukung. Sepasang insan kini sedang saling menatap dalam sebuah kafe. Sepertinya mereka mengobrolkan hal serius.
"Palli Sehun-ah!" kata perempuan diseberang meja.
"Eum-- Bela a-ak-ku" kata seseorang didepan Bela, ragu ragu. Perasaan campur aduk sedang dialaminya sekarang.
Tanpa mereka sadari, seseorang sedang menatap mereka di dekat pintu kaca bertuliskan 'Cafe Yarima'. Orang itu menatap mereka dengan muka datar dan masih memegang handphone di tangan kanannya.
Flashback
'Huh, hari ini panas sekali'
'Bagaimana kalau aku ke rumah Bela, aku akan main kerumahnya..'
'Sebelum kesana, aku akan memberi Bela kejutan, Bubble Tea di Cafe Yarima, benar, Bela menyukainya'
'Bela tunggu aku...'
Flashback off
Bela sudah muak menunggu Sehun bicara, ia memalingkan mukanya ke arah jalan dan matanya menangkap sosok Luhan yang sedang berjalan tergesa gesa ke arah Selatan.
"Luhan!" lirihnya tapi tetap terdengar oleh Sehun.
"Bela..." Sehun kecewa mendengar nama yang keluar dari mulut Bela. Apa itu yang dinamakan cemburu?
"Bela, kau mau kemana?" sergahnya saat Bela tiba tiba berdiri dan berlari kecil menuju pintu.
Ff pertama yang di publish si Wattpad 😄😄
Maapin kalo masih abal-abal ya 😫
Ga maksa voment kok
Udah baca + kasih perpusnya aja udah makasih ^•^
KAMU SEDANG MEMBACA
Ich Liebe Dich
FanfictionCast : 1. Oh Sehun 2. Belatrix Kim 3. Xi Luhan Genre : Drama, Romance, Friendship, Hurt, Angst Lenght: Twoshoot Rating : PG Sebuah fanfic tentang 3 sahabat yang mengalami cinta segitiga. -Alm-