"Rion! Kamu jam segini belum pulang?? Ini sudah jam 11. Besok kamu kan kerja."
Pria itu meninggalkan kerumunan teman-temannya dan mengambil posisi yang lebih tenang.
"Aliana, aku sedang kumpul-kumpul dengan teman-temanku. Lagipula ini kan gak setiap hari. Demi Tuhan, Aliana. Ini baru jam 11, bukan subuh. Sudah ya, lebih baik kamu tidur sekarang," ucap pria itu.
"Rion, kamu tuh ya! Kamu kumpul sama teman-teman kan bisa malam sabtu, malam minggu, atau pas libur. Sekarang kamu pulang. Aku gak mau kamu sakit karena kurang tidur atau besok kamu mengantuk di kantor. Kalau satu jam lagi aku cek kamu belum sampai di rumah, aku akan ngambek sama kamu!"
Aliana menutup sambungan telepon mereka. Pria yang bernama Rion itu hanya mengacak rambutnya dengan kesal. Ia melihat ke arah teman-temannya yang sedang asyik bercanda itu. Ia menghela napasnya lalu menghampiri teman-temannya itu.
"Bro, Sorry ... gue pulang dulu," ucap Rion.
"Hei, kok jam segini udah pulang aja lu? Masih siang kali," ucap seorang temannya.
"Rion udah diteleponin sama satpamnya. Dia harus pulang sebelum berubah jadi upik abu," celetuk Raka salah satu sahabat Rion. Rion hanya melotot kesal dengan ucapan Raka, tapi ia tidak bisa membantahnya karena memang itulah yang terjadi.
"Satpam? Siapa?" tanya salah satu temannya yang lain.
"Aliana, pacarnya. Siapa lagi??" sindir Raka.
"Lu masih pacaran sama Aliana?" Temannya itu terlihat sangat terkejut.
"Masih," jawab Rion sambil meminum minumannya.
"Gila! Gue gak nyangka lu bisa tahan sama dia. Perempuan itu kan aneh banget! Gue kira lu-"
"Dia pacar gue, Di. Rasanya gak pantas lu membicarakan perempuan di depan pacarnya sendiri," potong Rion.
Rion kembali bangkit berdiri dan mengambil kunci mobilnya yang ada di dtas meja.
"Gue duluan. Bill-nya biar gue yang bayar," ucap Rion lalu meninggalkan teman-temannya itu.
Teman-temannya hanya bisa menatap punggung Rion dalam diam. Mereka tidak menyangka kalau Rion akan tahan dengan Aliana hingga kini. Sungguh di luar dugaan mereka
***
"Pagi, Sayang," sapa Rion saat melihat Aliana membuka pintu rumahnya.
Aliana tidak membalas sapaan Rion dan langsung berjalan menuju ke mobil Rion.
"Rion sudah sarapan?" tanya Mama Aliana yang ikut mengantar Aliana hingga ke pintu rumah.
"Sudah, Ma," jawab Rion, yang sejak pertama kali diperkenalkan dulu diminta memanggil Mama dan papa kepada orangtua Aliana.
"Aliana sepertinya sedang bad mood lagi tuh. Dia sama sekali tidak mau sarapan," ucap Mama Aliana.
"Nanti biar Rion yang paksa dia sarapan seperti biasa, Ma. Kalau begitu Rion pergi dulu ya," pamit Rion.
"Iya, hati-hati di jalan ya. Jangan mengebut," nasihat Mama Aliana.
"Okay, Ma," ucap Rion lalu menuju ke mobilnya dimana Aliana sudah duduk manis di kursi penumpang sebelah pengemudi.
***
"Ini, kamu makan dulu rotinya. Mama bilang kamu belum sarapan 'kan ...." ucap Rion seraya memberikan sebuah bungkusan roti yang baru saja dibelinya.
Aliana tidak mengatakan apapun, ia hanya menepis bungkusan roti itu. Rion menghela napasnya. Bukan 1 atau 2 kali ini saja Aliana ngambek seperti sekarang. Bahkan 1 minggu minimal 3 kali, sudah seperti kursus saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Over protective
Short StoryRion merasa jenuh karena sifat over Protective Aliana, kekasihnya. Bahkan teman-teman Rion memaksanya untuk mengakhir hubungan mereka. Over Protective ... Bagaimana perjalanan hubungan Rion dan Aliana? Apakah benar 6 tahun hubungan mereka be...