Then they can walk on by

666 37 10
                                    

Perrie's POV

Pas gue buka mata sinar matahari yang hampir terbenam menyengat mataku. Woah.. Aku gak pikir kalau Zayn se-romantis ini. Aku kagum banget sama videonya aku sampai lupa kalau lagi jalan sama Zayn. Oke, mungkin ini bukan tempat yang Zayn bilang kita bakal pergi tapi ini 10000x lebih baik.

"Zayn, bukannya kita mau nonton?" Kata gue sambil melihat ke matanya. Ternyata Zayn juga lagi merhatiin gue. Gue kaget dan kayaknya gue nge blush. Semoga dia galiat.

"Well, aku lagi pengen ke pantai dan agak lapar. Daripada cuman nonton, aku pikir makan di pantai bakal lumayan seru. Well, itu juga kalau kamu gapapa." Kata Zayn berusaha meyakinkan aku kalau ini bakal seru.

"Hahaha ha..." Gue cuman bisa ketawa karena gue gak tau mau jawab apa. 

"Kenapa ketawa? Kamu.. Gak suk-?"

"Ssshhhh aku suka kok.. Makasih ya ini jauh lebih keren daripada nonton. Lagian kita bisa nonton netflix (&chill if you know what I mean;) )"

"Oke, kita makan yuk." Kata Zayn sambil menarik bangkunya ke belakang agar aku bisa duduk. What a gentleman. "Thanks." Kataku. 

"Sure princess" OH MY GOD. CAN HE NOT CALL ME THAT. Okay, Olay chill per. 

-skip ke pas makan makanan penutup-

"What?! Kamu dulu suka makan 9 bungkus snack sehari??" Kata Zayn sambil senyum dan sedikit terkejut.

"Hahaha iya.. Dulu aku itu suka banget sama chips gitu. Gak sehat sih tapi gimana ya hahaha haha" Anjir gue awkward banget. 

Ada momen dimanja kita diam dan hanya saling lihat satu sama lain. Aku cuman melihat Zayn dan berfikir, aku sangat berunjuk bisa bertemu laki-laki sebaik dia. 

Zayn's POV

Setelah kita berbincang2 selama sekitar satu setengah jam, aku merasa kalau kita semakin dekat dan aku mulai percaya sama Perrie. Perrie is an amazing woman and I just can't think of going with Other girl. Cliché aku ingat waktu aku bilang hal yang sama ke mantan ku. Namanya Gigi. She was a wonderful woman sampai waktu aku pulang dari football game dan dia lagi nonton netflix sambil berciuman dengan laki2 lain. I was disappointed. I love her, I mean I used to. Dan sepertinya aku sudah siap untuk melupakan wanita itu.

"Oke, mau balik? Udah jam 8 malam. Princess perlu istirahat."

"Ha hahaha... Emang aku anak kelas 1 SD? Oke, yuk."

Gue bayar seluruh yang kita makan, lalu jalan ke mobil gue. I'm so Happy, gue bisa kenal Perrie lebih dekat dan sepertinya kita bisa menjadi pasangan yang cocok. Gue bakal cari waktu yang tepat untuk menyatakan cinta gue ke Perrie.

Selama jalan dari restoran ke mobil Perrie cerita tentang beberapa pengalaman lucu yang dia alami. Gue gak mendengarkan apa yang dia bilang karena gue cuman bisa merhatiin bagaimana bahagianya dia. Dan gue ingin membuat dia sebahagia sekarang, selalu.

Gue buka pintunya, mempersilahkan Perrie untuk masuk duluan. Trying to be as much of a gentle man as I could. Dan perrie masih tersenyum. Sampai sekarang ini yang gue harapkan hanya senyuman manisnya. Perjalanan pulang kita lanjut berbincang-bincang tentang semua hal yang muncul dikepala kita. Sampai, tiba di rumahnya Perrie.

"Oke, kita sudah sampai!" Kata gue sambil memberhentikan mobil.

" Zayn, thank you ya! Aku merasa kalau aku kenal kamu semakin baik dan mungkin kita bisa lakuin ini lagi."

"See you at school, rie"

Perrie cuman tersenyum, senyum yang manis itu. Tapi, sebelum membuka pintu mobil dia berhenti seperti berfikir sesuatu tapi aku gak yaki-

Tiba-tiba Perrie menatap gue lalu mencium bibir gue. Bukan make out and no tounge sepertinya  seperti tanda 'terimakasih'. Mungkin 'i Love you' ? Gue gaperduli, karena bibirnya Perrie membuat gue lupa sama semua yang gue alami. Gigi. Her kiss is nothing compare to this. STOP COMPARING HER TO GIGI, ZAYN. 

Perrie pun melepas ciumannya lalu dia membuka pintu mobil sambil bilang "oke, see you at school!" Kata Perrie sambil keluar lalu masuk ke rumahnya. Setelah gue yakin kalau dia sudah aman, gue pun menuju ke rumah. Wow. Best night of my life. I haven't felt like this in a long time. I, I just can't seems to forget Gigi. What is so good about her? Nothing. Dia itu cuman tukang selingkuh. 

Akhirnya sampai di rumah. Kok lampunya masih nyala? Orangtua gue biasanya udah tidur. Jangan-jangan ada maling. Tapi ngapain nyalain lampu. Pas gue buka pintunya. Gue lihat seseorang duduk disofa seperti sudah menunggu gue. No, WAY!

"Hey, Zayn."

---------------------------------------------------------------------------

[THIS STORY IS NOT EDITED YET. NONE OF EM IS EDITED SO IM SORRY]


Wow it's finally done. Aku sempet sibuk irl (Wtf how!?!) but Hey, I'm back. Semoga ceritanya gak aneh. Kalau mau komentar, silakan loh. Jangan menyinggung gue dan orang lain deh kalau bisa.


ANYWHO! 

LOVE YALL 

STAY STREET |-/

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ SLOW UPDATE ] Chances (little mix and One Direction Indonesian Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang