The Poet

1.6K 106 10
                                    

Park Shinhye tampak berjalan dengan raut wajah kesal menuju kelasnya.

"Jang Geunsuk brengsek" gerutu Shinhye saat dia baru saja duduk di tempatnya.

"Kenapa lagi dengannya?" tanya Kim Shim Young heran.

"Kemarin sat aku baru menaiki bis, aku melihat Geunsuk bersama gadis lain mengendarai motornya. Tapi sayangnya aku tidak melihat jelas wajah gadis itu dan saat kutanya pria brengsek itu tidak mau mengaku sama sekali malah dia bilang aku salah lihat" cerita Shinhye penuh emosi.

"Jelas saja dia tidak mau mengaku. Mana ada orang yang mau mengaku kalau dia berbuat salah" cetus Kim Shim Young.

"Aku tidak sanggup lagi seperti ini terus. Aku ingin putus dengannya" ucap Shinhye.

"Rasanya aku sudah sering kali mendengar kata-kata itu" sindir Kim Shim Young.

"Kali ini aku bersungguh-sungguh" tegas Shinhye.

Setelah jam kuliahnya usai Park Shinhye pun segera mendatangi Geunsuk yang tengah berada di fakultasnya.

"Aku mau kita putus" Shinhye langsung mengungkapkan keinginannya.

"Kali ini kenapa lagi?" tanya Geunsuk santai.

"Kau tanya kenapa? Kau seenaknya saja pergi dengan gadis lain, kau anggap apa aku ini?" tanya Shinhye kesal.

"Aku hanya berteman dengan mereka. Kau kan juga mengenal dan berteman dengan mereka" sahut Geunsuk.

Shinhye hanya mendengus kesal.

Jang Geunsuk merangkul pundak Shinhye. "Sudahlah sayang, kau tidak perlu memperumit hal-hal yang tidak penting seperti itu"

"Kalau mereka hanya teman biasa bagimu, kenapa kau harus mesra dengan mereka?" tanya Shinhye masih dengan kekesalannya.

"Itu hanya perasaanmu saja. Aku biasa saja dengan mereka" jawab Geunsuk tenang.

Park Shinhye hanya cemberut.

"Sudahlah Shinhye, aku masih ada kelas. Nanti kita bicarakan lagi" Geunsuk pun pergi meninggalkan Shinhye.

Park Shinhye tengah berada di kafetarian lalu Kim Shim Young datang menghampirinya.

"Gagal lagi?" tebak Kim Shim Young.

Shinhye mengangguk.

"Sudah kuduga" kata Shim Young.

"Dia terlalu pintar bicara jadi aku kalah" ucap Shinhye.

"Itu karena kau nya saja yang tidak bersungguh-sungguh ingin berpisah dengannya. Sudahlah, jika kau memang masih mencintainya tidak perlu memaksakan diri untuk berpisah" ujar Shim Young.

Park Shinhye terkejut saat membuka lokernya ada sebuah ukiran bambu disana dan di ukiran bambu itu tertulis sebuah syair.

'Jika hidup adalah untaian syair maka kau adalah untaian nada yang menjadikannya alunan merdu'

Park Shinhye tersipu malu membacanya. Dia tampak bahagia.

Jang Geunsuk tengah berkumpul dengan teman-temannya lalu Shinhye datang menghampirinya.

"Geunsuk" sapanya dengan senyum merekah.

"Sepertinya kali ini dia lebih ramah dari biasanya" bisik Byul Sook pada Geunsuk.

Jang Geunsuk hanya tersenyum mendengarnya.

Shinhye duduk di sebelah Geunsuk lalu dia pun mengucapkan terima kasih untuk syair yang pria itu berikan padanya.

"Kau suka?" tanya Geunsuk.

"Hmm,, kau selalu punya kata-kata untuk membuatku tersenyum" angguk Shinhye.

The Poet ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang