DUA

63 5 2
                                    

"Aiisshh... dasar." desis namja tersebut. Kemudian ia melanjutkan kembali kegiatannya yaitu membaca buku.

Author POV

Pagi ini Jian sedang bersiap siap untuk berangkat sekolah. Ia bergegas menuju meja makan, dan tampak lah sang ayah yang tersenyum pada Jian.

Jian duduk di samping ayahnya, kemudian melahap roti yang telah disiapkan.

"Ahh Jian, Appa duluan ya? Tidak apa apakan Appa tidak mengantarmu?" ucap sang ayah.

"Hmm.. ne Appa." jawab Jian sambil menujukan puppy eyes nya pada sang ayah.

"Ahh, kau lucu sekali." Ujar sang ayah sambil mengelus rambut Jian kemudian mengecup pucuk kepalanya.
Jian hanya tersenyum

~~~
Sudah hampir 20 menit Jian duduk di halte Bus, namun bus yang ia tunggu tak kunjung datang.

"Aishh menyebalkan. Bisa bisa aku kesiangan kalau lama begini." Jian terlihat gusar, ia gelisah karena takut telat sampai di sekolah.

Tiba tiba mobil sport berwarna biru berhenti di depan Jian.

"Hei kau!!!" Teriak seorang namja yang duduk di kursi kemudi itu.

"K-kau..."

Park Jimin POV

Sepertinya aku tau gadis itu....
.
.
.
Ah iya dia yang kemarin tubrukan denganku. Tunggu, dia memakai seragam yang sama denganku?? Apa dia siswi pindahan?? Ahh mollayo.
Langsung saja aku panggil dia.

"K-kau.." dia tampak mengingat ingat

"Ya, aku adalah nama yang kemarin menabrakmu. Mian." ucapku

"Aahh iya..." ia menjawab sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal
"A-aku jugaa... minta maaf, itu juga salah ku yang tidak memperhatikan jalan." lanjutnya sambil menatapku.

"Baiklah, tak apa. Kau satu sekolah denganku? Bagaimana kalau kita berangkat bersama?" Tawarku

Namun gadis itu menatapku bingung.

"Ah tidak usahlah. Kau berangkat saja duluan" ucapnya sambil memalingkan wajahnya, nada bicaranya pun berubah menjadi dingin. Tidak seperti tadi yang terdengar malu malu.

"Baiklah kalau begitu.. aku duluan, jangan salahkan aku bila kau terlambat datang ke sekolah." ucapku sambil memajukan mobilku.

.
.
.
.
At School

Author POV

"Aiisshhh jinja... untung saja aku tidak kesiangan." ucap Jian sambil mengatur nafasnya. "Lebih baik aku segera menanyakan kelasku dimana." lanjutnya

.
.
.
.

Setelah bertanya tentang letak kelasnya, Jian pun mengikuti Ahn Saem menuju kelasnya.

Jian masuk di kelas 2A. Ia berharap kelas itu berisikan orang-orang yang sok kenal padanya. Mengapa? Karena Jian sangat sulit untuk memulai pembicaraan. Itulah sebab mengapa sikap Jian pada Jimin berubah.

Sesampainya di kelas, Ahn Saem langsung memerintahkan agar siswa di sana tidak ribut.

"Anak-anak, sekarang kalian akan mendapatkan teman baru. Kau, perkenalkan dirimu." Tegas Ahn Saem. Jian pun mengangguk.

"Anyyeong, Park Jian imnida. Kalian bisa memanggilku Jian." Ucap Jian singkat.

"Nah, kalian sudah tahu kan? Jadi bimbing dia untuk lebih mengenal sekolah ini" tegas Ahn Saem pada semua muridnya. "Dan kau Park Jian, kau bisa duduk di..." Ahn Saem menggantungkan kalimatnya. "Ahh di sana di samping Park Jimin."

Jian mematung sesaat. Pasalnya orang yang akan duduk di sampingnya adalah orang yang tubrukan dengannya kemarin. Ia pun melangkah menuju tempat duduknya. Malas. Itulah yang ia rasakan.

"Heh.. kau tahu? Dunia ini ternyata sangat sempit." Ucap namja yang tidak lain adalah Park Jimin.

Jian menatap namja itu dengan malas. Kemudian kembali fokus dengan pelajaran.

'Kenapa? Kenapa harus dia lagi?' -jian

'Hahah dunia memang sempit. Kemarin, tadi pagi, sekarang...😂' -Jimin

Okeyy baru update 😂
Seperti biasa, cerita ini sangat gak jelas. But, tetep minta vommentnya dong. Jangan siders😞

Kritik dan saran?
Sangat dibutuhkan^^

오ㅁㅁㅎ

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Are DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang