Ada Cahaya Di Balik GELAP

75 4 0
                                    

Aku bukanlah seorang yang paling benar dan baik di dunia ini,tapi aku belajar untuk menjadi seseorang yang selalu berusaha untuk menjadi benar dan baik.Namaku Cahaya,aku gadis remaja yang berumur 17 tahun,aku sama seperti gadis remaja yang lain yang senang bermain bersama teman-teman.aku baru menginjakan kakiku di bangku sekolah menengah atas,aku hidup,tumbuh dan berkembang di dalam keluarga yang sederhana di tengah Desa yang masih asri.Tapi saya bersyukur kepada tuhan karena saya dibesarkan oleh keluarga yang baik yang selalu menyemangati saya untuk berkembang menjadi wanita yang sukses kelak.Aku berkeinginan suatu saat nanti aku ingin menjadi seorang dokter.Ketika umurku menginjak usia 19 tahun aku lulus sekolah menengah atas,rasa senang campur haru ada di di dalam hatiku,kini saatnya saya berfikir bagaimana saya dapat mengejar cita-citaku dan dapat membanggakan orang tuaku.
"ibu.. Alhamdulillah cahaya lulus".
"alhamdulillah ya nak,itu berkat kerja keras kamu yang selalu ingin belajar".
"Ini juga berkat do'a dari ibu juga,yang setiap hari selalu sholat dan mendoakan anakmu ini bu".
Haru mewarnai perbincangan ini,air mata tak terasa keluar begitu deras.
"Bu,cahaya kan sekarang sudah lulus,ini saatnya cahaya pergi ke ibukota ya bu,untuk mencari rezeki dan demi mewujudkan cita-cita cahaya bu".
"Tapi nak,cari pekerjaan di ibukota itu tidak mudah,apalagi kamu seorang wanita yang masih polos nak,ibu khawatir takut terjadi apa-apa dengan kamu".
"Ibu percaya sama cahaya kan,cahaya butuh dukungan dari ibu,cahaya janji,cahaya akan jaga diri baik-baik di sana,yang cahaya butuhkan do'a seorang ibu".
"Baiklah nak,ibu mengizinkan kamu pergi ke jakarta,tapi kamu harus janji sama ibu,jangan tinggalkan sholat 5 waktu dan jaga diri kamu baik-baik,karena kehidupan di kota itu kejam nak".
"Insya allah bu,cahaya akan tepati janji ibu".
Tak terasa,obrolanku dengan ibu yang sangat mengharukan itu berlangsung lumayan lama,sehingga nampak matahari sudah mulai tenggelam tanda hari sudah senja.pada malam harinya saya duduk merenung di pelataran rumah di temani semilir angin malam yang berhembus menerpa pepohonan dan suara jangkring yang khas dari pedesaan.Di situ aku merenung,mencoba berfikir kembali apakah keputusanku itu benar,mungkin awalnya akan sangat berat untuk meninggalkan ibuku di desa sendirian,tapi aku harus berfikir kedepan aku harus bisa membahagiakan ibu,aku tidak ingin keluarga seperti ini,aku ingin keluargaku maju,aku harus yakinkan tekadku karena ini juga demi ibuku yang ku sayangi.setelah merenung begitu lama saya pun bergegas untuk masuk kamar dan tidur karena sudah larut malam.
K

ini saatnya tiba hari dimana saya akan pergi sementara waktu meninggalkan ibu untuk memajukan karirku,barang-barang aku kemas dan ku masukan kedalam koper,ketika aku hendak pergi aku melihat ibu sangat sedih melihat anak yang di sayangnya akan pergi.Aku mencium tangan dan kening ibu.
"bu,cahaya pamit dulu ya,ibu baik-baik di rumah ya,suatu saat nanti aku pulang dengan membawa uang yang banyak ,ibu jangan sedih dong lagi pula kapan-kapan cahaya kan bisa pulang buat jenguk ibu,senyum dong bu".
"Iya nak,suatu saat nanti kalau ada waktu pulang kemari ya nak".
"Iya bu,Cahaya nanti akan kabarin ibu."
Sayapun bergegas ke terminal untuk pergi ke jakarta.
Sesampainya di jakarta untuk sementara waktu saya numpang tidur di kosan teman semasa sma yaitu mawar,dan kebetulan juga dia tinggal di kosan ini berdua bersama temannya yang bernama julia.
"Ehh cahaya,,Gimana kabar lo,udah lama ngga ketemu nih,ko loe dari dulu sampai sekarang ngga berubah-berubah masih culun aja".
"aku mah orangnya begini ,apa adanya aja War".
"Yaelah ,ibukota tuh keras,loe harus berubah kalo mau bertahan hidup di jakarta,nah terus skarang loe mau kerja apa disini?".
"Iya nih war,saya belum tahu mau cari pekerjaan apa disini!!".
"Kalo gitu loe ikut gue aja ya,nih kenalin temen gue namanya julia,dia ini yang masukin gue kerja".
"Kenalin nama gue julia."
"Nama saya cahaya".
Saat tiba dan datang saya merasa aneh oleh tingkah laku mawar yang sekarang,dia sangat jauh berbeda saat pertama aku kenal saat sma dulu.
"Memang kamu kerja apa war bersama dengan julia?".
"Loe ikut aja sama kita,nanti loe juga tahu kok,kita ke diskotik".
"Astagfirullah,mau apa ke diskotik war?."
"Kita mau kerja lah..masa mau ngemis."
"Aku ngga mau ah war,aku takut".
"Temen loe aneh banget sih war."
"Santai aja lia,mungkin dia belum terbiasa hidup di kota."
"Aku tidak mau ikut kalau harus bekerja di diskotik!."
"Ya sudah,,klo loe ngga mau ikut terus loe mau makan apa."
"Aku lebih baik tidak makan daripada harus bekerja haram."
"Haduh..Jaman sekarang tuh ya jangan ngomongin haram,emang loe mau makan pake batu apah."
"ayo mawar dari pada kita ngomel-ngomel disini mending kita dandan bentar lagi kita kan berangkat."
Perasaanku tidak enak,aku dihantui rasa bimbang apakah aku harus ikut dengan mawar dan julia kerja ke diskotik,tapi aku takut terjadi apa-apa dengan diriku,jika tidak ikut aku mau makan dengan apa,sedangkan aku belum punya pekerjaan,di situ hati dan imanku sangat di uji,ketika mawar dan julia pergi bekerja saya merenung di kosan sendirian.sampai tak terasa hari sudah larut malam.
pada jam 3 pagi aku mendengar ada yang mengetuk pintu aku terkejut dan terbangun dari tidurku lalu aku membuka pintu,ternyata itu adalah mawar dan julia diantar oleh dua orang pemuda menggunakan mobil.sepertinya mawar dan julia mabuk hingga hampir tak sadarkan diri.aku terkejut melihat tingkah laku mereka berdua,aku tak menyangka mereka pulang larut malam dengan kondisi mabuk dan diantarkan oleh laki-laki yang tidak dikenal.aku mencurigai mawar dan julia di apa-apakan oleh laki-laki itu,tapi aku berusaha berfikir positif.
Keesokan harinya ketika mawar sudah terbangun aku menanyakan laki-laki itu yang semalam mengantarkan mereka pulang.
"Mawar,,siapa laki-laki itu yang semalam mengantarkan kamu pulang?."
"Oh..itu mereka yang membayar kita semalam."
"Astagfirullah,sebenarnya apa sih war yang kamu lakukan,aku tak habis pikir?."
"biasa lah,,Paling tidur bareng dihotel ngga lama trus gue dapet duit deh."
"ya allah mawar,kamu tahu tidak apa yang kamu lakukan itu salah!."
"Di jakarta kalo ngga gitu ngga bakalan dapet duit ya,Makanya ntar malam loe ikut gue,lagi pula juga ngga lama kok langsung dapet duit".
Aku mulai terheran-heran dengan tingkah laku mawar sekarang ini,dia sudah jauh berbeda dan seakan dia tidak kenal dosa.
sejujurnya aku masih di hantui perasaan gelisah,saya sudah mecari pekarjaan kesana kemari tapi belum juga mendapat pekerjaan,memang kehidupan di kota tidak seperti apa yang saya bayangkan,rupanya ada benarnya juga ibu berkata bahwa hidup di kota itu keras dan tidak mudah.akhirnya saya memutuskan untuk sementara waktu saya ikut bekerja bersama dengan mawar dan julia,walaupun di dalam lubuk hatiku yang dalam tersimpan rasa takut dan cemas yang sangat amat mendalam.
"Udah lh mawar,,ikut saja sama gue,dijamin deh loe ngga bakal kesusahan kaya gini,loe mau ngga?."
"baiklah war,aku coba ikut kerja sama kamu?"
"Nah gitu dong,,Yaudah sekarang kamu ganti pakaian seh sono,dandan yang cantik."
"Memangnya aku harus dandan ya."
"Ya iya lah,biar banyak cowok yang tertarik sama loe,Oh iya,,loe pake baju punya gue nih."
"Mawar,aku tidak biasa pakai pakaian yang seksi begini."
"udah pakai aja! Nanti lama-lama juga loe terbiasa pakai pakaian seksi."
Dengan berat hati saya memakai pakaian yang di berikan oleh mawar,sejujurnya saya tidak nyaman menggunakan pakaian seperti ini.
Waktu sudah mulai larut malam.Saya mawar dan julia pergi ke tempat dimana mawar bekerja.
Tempat ini gemerlap penuh lampu yang berwarna warni dengan suasana yang sedikit gelap dan berisik oleh lagu yang sangat terdengar kencang.
Mungkin ini pengalaman yang pertama kali yang sebelumnya belum pernah aku melihat dan masuk ke tempat seperti ini.Aku duduk di tempat dimana di sekelilingku banyak wanita yang seksi dan duduk bersama laki-laki.Saat aku berbincang-bincang,ada laki-laki yang datang menghampiri tempat dimana aku duduk.
"Oh iya cahaya,kenalin ini bos aku namanya Roy."
"Halo,,nama saya roy."
"Nama saya Cahaya."
"Salam kenal ya."
"Roy,cahaya ini agak pemalu loh,Loe harus pinter-pinter goda dia."
"Siap,,Soal goda-menggoda mah kecil,saya jagonya."
"Oh iya roy,dia ini masih perawan loh."
"Masa?."
"Iah,dia orang nya alim."
Aku merasa deg-degan ketika dia mengajak ngobrol dan menggoda aku.belum lama aku ngobrol,julia pergi bersama seorang lelaki,dan nampaknya dia akan pergi berkencan.
Aku mengajak mawar ke kamar kecil sebentar untuk membicarakan suatu hal.
"Mawar,aku takut di apa-apain sama bos kamu itu."
"Santai aja kali,loe tinggal turuti saja apa saja yang dia mau."
"Tapi aku ngga bisa war."
"Yaelah bos gue tuh orangnya kaya,loe bisa minta apa aja yang loe mau."
perasaan ku mulai campur aduk,Belum lama aku duduk,mawar juga pergi dengan laki-laki lain dan tinggal menyisakan aku dan roy.
"Aku tinggal dulu ya cahaya! Inget loe harus mau di ajak kemana saja."
"Tapi mawar!!"
mawar lalu pergi dan ini benar-benar sangat mendebarkan hati ku.
"Cahaya,Sebelum kita pergi berdua,minum dulu dong."
"ngga mau roy! Aku tidak minum minuman beralkohol."
"Makanya cobain dulu,Biar ngga tegang."
Aku di paksa untuk minum minuman beralkohol,tidak lama setelah aku minum,aku merasakan pusing di kepalaku.lalu aku di bawa pergi oleh roy ke suatu hotel yang mewah tapi entah dimana?dalam kondisi yang setengah tak sadarkan diri aku ditidurkan di sebuah kamar di hotel,ketika aku tersadar aku dalam kondisi tanpa sehelai pakaian pun di tubuhku hanya ditutupi oleh selimut,aku mendengar sepertinya roy sedang mandi,aku tak kuasa menangis melihat apa yang sedang terjadi dengan ku.sepertinya roy sudah selesai mandi.
"Cahaya,aku sudah selesai mandi sekarang ayo kita mulai."
"Mulai apa roy!."
"Ayo lah Cahaya yang cantik aku sudah ngga sabar nih,tenang masalah duit mah gampang,kalau ini sudah selesai nanti kamu mau apa saja nanti saya turutu ko."
"Ngga mau roy! Jangan sentuh aku,kita bukan muhrim."
Aku pun mencari akal agar hal yang tidak aku inginkan ini terjadi.
"Sebentar roy,aku kebelet pipis dulu."
ini kesempatan buat aku melarikan diri dari tempat ini,rupanya pakaianku di gantung di kamar mandi,aku langsung bergegas memakainya dan mencoba melarikan diri.
"Mau kemana kamu cahaya!"
Aku di kejar dan di tarik ke kasur,rambut ku di jambak,roy pun berusaha membuka baju ku yang sudah ku pakai tadi,aku di tampar sampai pipiku memerah,aku melihat ada gelas di samping tempat tidur,lalu aku memecahkan nya ke kepala roy sehingga roy merasa pusing dan berdarah di kepalanya,aku pun langsung berlari dan membuka pintu kamar untuk melarikan diri sebelum roy pulih.
"Tunggu cahaya,sial!."
Aku berlari terbirit-birit sampai jantungku berdetak tak berirama,Sesampainya di jalan aku memberhentikan taksi yang kebetulan lewat di depanku.
Sungguh ini pengalaman yang tidak mengenakan bagiku.
Sesampainya di kosan aku menangis dan menjerit.aku tak menyangka teman yang dulu di kenal baik sekarang berperilaku bejad seperti ini.
Hari sudah menjelang pagi tetapi mawar dan julia belum saja pulang,aku khawatir terjadi apa-apa kepada mereka berdua,sangking khawatirnya aku pun tertidur dengan rasa trauma yang begitu amat sangat mendalam atas kejadian yang menimpaku tadi.

~to be continue...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ada Cahaya di balik GelapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang