Di saat aku kelas X aku mulai berfikir bahwa ini adalah awal yang tepat buat aku memulai pencarian ku dengan mendaki gunung.
Pendaki pertama ku, aku memilih untuk mendaki Gunung Penanggungan mungkin karna gunungnya yang tidak terlalu tinggi dan dekat dengan rumah temanku. Dalam pendakian ini aku tidak sendirian aku ditemani oleh teman teman ku sekolah dan beberapa anak dari daerah sekitar Gunung Penanggungan.
Pada tanggal 12 juni 2014, aku dan teman teman ku memulai perjalanan dari Bojonegoro menggunakan armada bis. Karna ini pendakian pertamaku aku belom tau apakah yang harus dibawa, aku hanya berfikir karna aku harus keatas dan dingin, maka aku cuma membawa makan, minuman dan beberapa baju tebal.
Pukul 4 pm sore aku dan teman temanku sampai di base camp, dan akan memulai pendakian pukul 5 pm. Waktu tepat menunjukan pukul 5 pm aku dan teman temanku memulai pendakian yang kira kira sampai camp area 3 jam pendakian. Pendakian semakin sulit dan melelahkan karna hari yang semakin malam dan dipersulit karna hanya beberapa anak saja yang membawa senter. Dan dengan semangat gunung pertama akhirnya sampai juga di camp area / biasa di sebut puncak bayangan. Di situ rasa lelah, haus dan lapar terbayar lunas dengan pemandangan kota Pasuruan di malam hari yang sangat indah, lampu lampu yang menyala tidak beraturan dan lampu kendaraan yang berjalan kesana kemari menambah keindahan kota Pasuruan di malam hari.
Setelah membuat tenda dan makan nasi yang di bawa dari bawah, ada beberapa anak yang memutuskan untuk tidur, ada yang bermain hp. Dan aku memutuskan untuk menikmati malam hari dan melihat indahnya kota pasuruan dan Gunung Aruna yang sangat gagah.
Hari semakin malam, dan suhu udara pun semakin dingin karena tenda cuma satu dan kita bersebelas, jadi bergantian masuk ke tenda. Tepat pada saat itu adalah tengah malam dan suhu mencapai 0°C aku memutuskan untuk membuat api unggun untuk menghangatkan badan, dan api yang menyala tidak berlangsung lama, karena api menyala hanya dari rerumputan kering dan basah yang dikumpulkan kan menjadi satu tumpukan.
Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 3 am, sudah waktunya melanjutkan perjalanan menuju puncak Pawitra. Perjalanan menuju puncak yang sangat melelahkan dengan jalur yang menanjak bebatuan yang sempat membuat ku menyerah tetapi, dengan dukungan teman teman, rasa menyerah pun hilang. Dan tak terasa puncak sudah didepan mata, perlahan tapi pasti akhirnya sampai juga di Puncak Pawitra. Puncak pertama bagiku, dengan kerja keras ku, dengan dukungan teman temanku, akhirnya aku bisa puncak pertamaku.Gunung Arjuna yang gagah yang seakan akan ingin untuk di taklukan.
Matahari yang masih malu malu untuk menyambut para pendaki yang dengan susah payah sampai di Puncak Pawitra.
Sunrise, sungguh indah alam mu tuhan, membuatku ingin terus mengucapkan kata subhanallah.
Yang aku dapatkan di pendakian ini adalah,
1. Jangan meremehkan alam.
2. Dukungan dari teman teman itu sangat penting.
3. Kerja keras akan dibayar dengan sebuah keindahan yang sangat luar biasa.Dan itu semua belom cukup membuatku tau siapakah aku sebenarnya?
Akan kah aku melanjutkan pendakian ku? Dan dimana aku akan melanjutkan pencarian ku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapakah Aku?
AdventureCerita tentang aku yang mencari jati dirinya, entah dengan bertanya kepada rumput yang bergoyang? Bertanya kepada orang tua? Menyelam laut sedalam mungkin? Menjelajahi dunia? Atau Mendaki gunung? Penasaran? Baca cerita ini...