Siapa Dia?

7.2K 65 0
                                    

Macky masih mengingat perkataan ibu shawn tadi yang membuat ia mempunyai spercik harapan untuk mencintai lelaki itu.

''ok well, sadar macky kau hanyalah seorang pelacur! Kau tidak pantas memiliki laki-laki sperti shawn,  lihatlah seharusnya kau brsyukur dan jangan serakah, sekarang kau sudah memiliki pekerjaan yang layak berkat nya jangan lah kau meminta lebih " gumamnya dalam keheningan malam, ia kini duduk di balkon kamar dan menatap langit biru yang membuatnya tenang.

***
Aroma wangi dari dapur masuk ke pentilasi kamar shawn dan membangunkan laki" tersebut

" Hmmm,,, wangi apa ini apakah mba liyem membuat sesuatu? Ah sangat tidak mungkin karena dia kan memang tidak bisa memasak, lalu siapa? " Ia bingung karena dirumah nya tersebut memang tidak ada yang bisa memasak selain ibunya, setalah kejadian yang membuat ibunya sakit itu, tidak ada yang memasak makanan mereka selalu memesannya.

Rasa penasaran masih menggelayuti pikirannya dan kini ia berjalan menuju dapur dan mendapati seorang dengan pakaian yang casual dengan rambut panjang nya yang terikat.

"Ternyata gadis itu" ia mulai melangkah mendekati gadis yang sedang sibuk membuatkan sarapan untuk keluarga nya tersebut.

"Astaga! Kau mengagetkan Aku saja, duduk lah aku memasakan makanan untukmu dan ibu " macky sangat terkejut ketika seseorang tiba" berdiri tepat dibelakangnya.

" Ah, kau terkejut maafkan aku, aku hanya bahagia karena sekarang ada seseorang yang memasakan sarapan untuk kelurga ku" dengam senyuman khas nya lelaki itu berhasil membuat jantung macky seperti berdansa.

Macky tersenyum dan menjawab dengan gagap
" In..ini memang tugas ku " ia tidak sadar bahwa kini pipinya merona dan hal tersebut di sadari oleh shawn.

" Haha, pipi mu merona apa yang sedang kau pikirkan hah? " Ucapnya mengejek perempuan dengan pipi merah tersebut.

" Eh , jangan geer ya aku ga mikirin apa-apa ko," ia berhasil membuat shawn menyadari bahwa dirinya sedang merona.

" Baiklah, hmm,, hari ini kau lagi libur bekerja kan? "

"Hah! Apakah kau bercanda jangan gila shawn, seorang pembantu mana ada hari libur, ada-ada saja kau ini "

" Kau bukan seorang pembantu, kau hanya bertugas merawat ibuku, dan ibuku bilang bahwa kamu memiliki hari bebas setiap sabtu dan minggu"

" Benarkah, tapi apa gunanya aku memiliki hari bebas, lagian aku akan berdiam diri di rumah tanpa ada hal lain yang ku lakukan"

"Maka sebab itu aku ingin mengajak mu ke suatu tempat hari ini, biasanya aku mengajak ibuku tapi ia bilang untuk mengajak kau saja"

"Hmm,, kemana? Apakah tempat itu sangat indah?"

Shawn yang mulanya bersemangat menjadi muram dan terdiam untuk beberapa saat ketika mendengar pertanyaan macky,

apakah tempat itu indah ?

Ia bingung menjawab apa hingga macky menyadarkan nya kembali.

" Hei kau ini ditanya malah diam, ada apa memangnya ?"

" Ikut lah dengan ku, ada seseorang yang ingin ku kenalkan padamu " senyum penuh ke terpurukan pun mengambang di wajah shawn.

Kepala macky pun dipenuhi beribu pertanyaan, siapa yang ingin dipertemukan shawn dengan dirinya itu?

Suara ketukan pintu terdengar dari kamar nya,

"Mungkin itu shawn aku harus cepat"

Selama dalam perjalan macky hanya bisa memandangi jalan raya, ia canggung karena ini pertama kalinya ia berduaan dengan shawn.

Shawn yang menyadari kecanggungan itu pun mencari cara agar mencairkan suasana.

" Mack, apakah sebelum nya kau pernah berpacaran ? " Pertanyaan konyol apa yang telah ku lontarkan tadi gumamnya.

" Ha, berpacaran? Aku belum pernah merasakan apa itu pacaran karena aku hanyalah seorang pemuas nafsu jadi tidak pantas untuk merasakan pacaran "

Arghhhh ... Aku malah semakin memperburuk suasana seharusnya aku tidak menanyakan hal itu, shawn merasa bahwa ia telah mempertanyakan hal konyol yang malah membuat suasana semakin memburuk.

" Oke kita sudah sampai " shawn melepaskan seat belt nya dan keluar ia juga tidak lupa untuk membuka kan pintu untuk macky.

"Kau ini tidak usah repot-repot aku bisa membuka nya sendiri " ucap makcy yang merasa tidak enak dengan perilaku shawn yang dianggap nya berlebihan.

Macky prov

Kami tiba ditempat dimana semua orang akan kesini pada akhir hidup nya, ia benar kami tiba di pemakaman.

Pertanyaan dikepala ku mulai bermunculan siapa seseorang yang akan di kenalkan nya dengan ku ?

Aku melangkah mengikuti shawn yang berada di depan, dan akhirnya ia berhenti tepat didepan makam seseorang.

Ia terlihat sedang menaruh bunga diatas makam tersebut dan berdoa.

Tidak lama setelah itu ia berbicara kepada ku.

" Mack, kau tau mengapa ibu menyuruhku untuk mengajak mu kesini ?"

" Tidak memang kenapa? "

" Kau lihat, rest in place camila angel 1994 - 1999"

" Ya aku melihatnya, siapa dia? Ia meninggal diusia nya yang sangat muda"

" Ia adalah adik kesayangan ku, ia meninggal bertepatan dengan kejadian yang merenggut kaki ibu, yang sekarang bisa kau lihat ibu hanya bisa duduk di kursi roda,"

" Bagaimana bisa? Apa yang membuat hal itu terjadi"

Shawn berdiam untuk waktu yang lama, aku menyadari mungkin perlu waktu unuk dirinya memulai cerita yang memilukan itu dari awal.

Don't forget to Vmoment yaww..
Duh penasaran kan apa kelanjutan nya?
Gimana jadi shawn bisa kehilangan adik dan bagaimana ibu shawn mnjadi lumpuh?

Next chapters siapkan tissue ya haha canda ko :D

Happy reading

Ganti buat malam minggu jadi aku post nya satu minggu ini 2kali,

The GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang