Aku laksana sang putih,
yang menghitam dan menjadi keabuan.
Terhempas tak berdaya oleh ketidakpastian.
Berdarah dalam penantian.
Kemudian beranjakku perlahan,
menggapai sisa amarah untuk pergi meninggalkan.
Namun seketika berhentiku.
Ada sesak direlungku.
Begitu dahsyat hingga tak mampu ku berlalu.
Harus ku salahkan siapa, jika aku tak mampu tuk lupakan?
kamu yang meninggalkan, atau hati yang tak mampu tuk lupakan?
KAMU SEDANG MEMBACA
KATAKU
RomanceSerangkaian kata sengaja tercipta hanya untuk mewakili perasaan hati. Setiap baris katanya memiliki soulnya tersendiri, dan sederhana saja agar mudah dipahami (quote & puisi).