Semakin hari, Jihoon dan teman sekelasnya semakin dekat, terutama Soonyoung. Apalagi setelah satu minggu yang lalu wali kelas mereka mengacak kembali tempat duduk pilihan mereka -yang pasti dijawab dengan dengusan dan helaan nafas kecewa dari semua teman Jihoon-, Jihoon jadi duduk di depan meja Soonyoung dan Soonyoung semakin gemar menggoda dan menjahili bocah mungil tersebut. Seperti hari ini, karna Kim seonsaengnim tidak masuk karna ada tugas ke luar kota, tentu ini merupakan kesempatan Soonyoung mengganggu Jihoon.
"Jihoon-ah"
"Hm"
"Jihoon-ah, berbaliklah" Tangan jahil Soonyoung mulai menarik-narik pelan rambut Jihoon.
"Aku masih sibuk, jangan ganggu aku" Jihoon masih saja berkutat dengan buku tulisnya mengerjakan tugas, dan kini kaki Soonyoung mulai beraksi menendangi kursi Jihoon membuat badan mungil itu berguncang.
"Yakk dasar bodoh! Kau membuat bukuku tercoret! Argh kau ini bisa tidak sehari saja tidak mengangguku?!" Teriak Jihoon frustasi dan yang diteriaki hanya menunjukkan cengirannya sambil menutup telinga.
"Waktunya istirahat, The time to have break"
Mendengar tanda istirahat dengan tergesa-gesa dan memasang wajahnya yang merengut -tanda bahwa ia sedang kesal- Jihoon merapikan mejanya lalu mengajak Wonwoo dan Jeonghan pergi ke kantin secepatnya.
Sekilas sebelum keluar kelas, ia melirik ke arah Soonyoung yang tersenyum penuh arti.'Dasar bocah aneh'
"Jihoon-ah? Kenapa kau terlihat kesal begitu?" Tanya Jeonghan saat sedang mengantri makanan.
"Tanyakan saja pada bocah sipit menyebalkan itu, aish dia benar-benar membuat kepalaku sakit bukan main" Gerutu Jihoon sambil berjalan menuju meja yang kosong di pojok bersama Jeonghan, lalu ia menoleh ke kiri dan kanan.
"Mana Wonwoo?" Jihoon bertanya.
"Ah dia sedang ke kam-"
"Seokmin-ah! Seungcheol-ah!" Jihoon berteriak dengan suara melengkingnya lalu melambaikan tangannya ke kedua temannya yang bingung mencari tempat duduk itu.
Jeonghan mendengus kesal, lalu bergeser ke sebelah Jihoon -memberi 2 orang yang baru datang itu duduk-.
"Jangan duduk disebelahku, ini tempat Wonwoo" Jihoon mengerucutkan bibirnya ketika Seokmin sudah bersiap duduk di sebelahnya.
"Lalu dima-"
"Wonwooooo~" Suara melengking Jihoon terdengar -lagi- yang langsung dibalas dengan lambaian tangan Wonwoo dan menghampiri meja mereka tanpa menghiraukan bocah tengil kebanyakan kalsium (read:Mingyu) yang mengekorinya.
"Kim Mingyu, bisakah kau berhenti mengikutiku?"
"Siapa yang mengikutimu?"
"BISAKAH KALIAN DIAM? BIARKAN AKU MAKAN DENGAN TENANG! Huhuhu, Jeonghan-ah~" Jihoon kembali merengek.
"Sudah cepat makan makanan kalian, keburu dingin. Lagipula setelah istirahat kita harus ke Laboratorium Fisika"
Jihoon mengedipkan matanya ke Jeonghan dan tersenyum lebar seolah berkata 'Kau penyelamatku Jeonghan-ah!'
Jam istirahat ini mereka habiskan dengan bercanda, sedikit bermain, mengobrol kesana kemari, hingga akhirnya- "Laboratorium Fisika! Kurang 5 menit lagi bel bunyi, ayo kembali ke kelas!"
"Oh iya, yang terakhir datang ke Laboratorium Fisika, harus mentraktir teh di jam istirahat kedua ya!" Teriak Jihoon sambil berlari kencang ke kelas
Seokmin yang langsung tanggap segera berdiri dan berlari mengejar Jihoon, "Yak, Jihoon-ah tunggu aku!"
Jihoon langsung masuk kelas dan mengambil buku fisika juga alat tulisnya, terlihat teman-nya yang lain masuk dan mengambil bukunya masing-masing. Jihoon melirik sebentar ke Soonyoung yang berjalan santai keluar kelas lalu menoleh ke kanan dan ke kiri melihat temannya yang sibuk mencari buku.
'Yes ditraktir teh!'Begitulah batin Jihoon, maklum namanya juga manusia ya suka sama yang gratis -_-
Jihoon berlari kencang keluar kelas menuju laboratorium fisika, lalu melewati Soonyoung yang berjalan santai."Dadah Soonyoung jelek, duluan ya!"
"Hei awas kau Lee Jihoon!" Dan akhirnya Soonyoung pun ikut berlari mengejar Jihoon -_-
Jihoon berhenti, meletakkan bukunya diatas rak sepatu, melepas sepatunya dan kaos kakinya lalu tiba-tiba sebuah kaki kanan yang masih bersepatu menginjak kaki kirinya yang sudah telanjang bulat/?
"AAAAAHH!" Teriak Jihoon kesakitan, refleks menoleh ke pemilik kaki kurang ajar itu.
"Maaf, aku sengaja hehe" Tawanya yang garing dan cengirannya yang menjengkelkan membuat Jihoon semakin geram.
"KWON SOONYOUNG! AWAS KAU YA!"
"LEE JIHOON, DIAM!" Teriakan Jang ssaem mengejutkannya.
"Oops?"
To be continued.
Garing ya, hehe ya begitulah kehidupan bae, isinya mah garing soalnya bae suka garing kan krenyes /garing lagi/
Makasih ya udah baca ffnya bae, ya meskipun yang baca dan respon sedikit :"
Dibutuhkan seorang ahli ff untuk memberi kritik dan saran yang baik '^'Udahan dulu ya, ppai~♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Reach You?
RomanceHanya kisah cinta monyet Lee Jihoon -bocah umur 14 tahun- yang rumit, mungkin?