PROLOG

184 8 2
                                    

Matahari mulai menampakkan diri yang tandanya hari baru telah dimulai. Semua melakukan aktivitas rutinitasnya seperti biasa.

Jalanan yang tadinya sepi mulai ramai dengan hiruk pikuk kendaraan dan orang orang yang berlalu-lalang. Banyak diantara mereka yang terlihat terburu-buru, entah untuk bekerja maupun bersekolah.

Tak terkecuali dengan Devina Tiara, gadis yang sedang duduk manis di halte, gadis cantik ini bisa dibilang bertubuh mungil yang tingginya hanya sekitar 150cm, dengan rambut coklat yang panjang, kulit berwarna kuning langsat, serta bibir tipis dan mata coklatnya. Dengan sifatnya yang ramah dan mudah sekali berteman, tentunya dia banyak disukai oleh teman-temannya di sekolahnya.

Mengenai tentang Devina , banyak pria di sekolahnya yang mengungkapkan perasaannya kepada Devina. Namun sayangnya dia tidak menerima satupun diantara mereka. Devina hanya menunggu satu orang yang telah mencuri hatinya untuk mengungkapkan perasaannya kepada Devina, tentunya perasaan cinta yang sama dengan perasaan yang Devina miliki saat ini. Dia adalah Andhika Putra, pria yang telah mengisi hatinya sejak mereka berada di bangku SMP. Dika merupakan pria bertubuh tinggi, berkulit putih, berhidung mancung dan warna mata yang coklat sama seperti rambutnya. Saat ini dia bersekolah di sekolah yang sama dengan Devina. Devina hanya bisa berharap suatu saat Dika akan mengungkapkan perasaan cintanya kepada Devina.

Saat ini devina tengah menunggu bis datang. Ya, walaupun dia adalah anak dari pemilik SMA Bina Nusantara tempat dia sekolah saat ini. Dia memang lebih suka bersikap sederhana dan tidak berlebih lebihan. Padahal orang tuanya selalu meminta agar dia pergi menggunakan kendaraan pribadi saja, tapi Devina bersikukuh untuk menggunakan angkutan umum. Naik bis itu sangat menyenangkan katanya. Hal itulah yang membuat dia semakin digemari oleh banyak orang.

Bis yang dinanti Devina pun tiba. Di dalam bis, Devina tidak sengaja bertemu dengan kedua sahabat nya. Mereka sudah bersahabat sejak mereka masih kecil. Bisa dibilang mereka sangat dekat dan sudah seperti saudara.

Devina pun sontak melambaikan tangan dan tidak lupa menunjukan senyumannya yang manis kepada sahabatnya. Dia sangat senang bisa bertemu mereka disini, biasanya mereka pergi menggunakan kendaraan pribadi dan jarang-jarang mereka pergi menggunakan angkutan umum seperti ini. Devina langsung menghampiri mereka sambil mengeratkan tas ranselnya. Mereka pun duduk berdampingan dengan Devina yang duduk di tengah-tengah mereka.

Disebelah kiri Devina ada Riri yang bernama lengkap Riri Assyifa dia merupakan gadis cantik berkulit putih, dengan rambut hitam panjang dan mata berwarna hitam, serta memiliki postur tubuh yang tinggi. Dia juga ahli dalam beberapa bidang olahrahga dan pernah memenangi sebuah pertandingan bola voli. Disitulah Riri banyak digemari banyak orang.

Dan yang disebelah kanan Devina ada Nabila yang bernama lengkap Nabila Ratna Sari. Dia juga merupakan gadis bertubuh mungil, namun memiliki tinggi yang sedikit lebih tinggi dari Devina, dengan rambutnya yang coklat sebahu dan matanya yang coklat, serta berkulit putih, membuat dia semakin terlihat sangat cantik.

Mereka bersekolah di sekolah yang sama, sayangnya Riri tidak ditempatkan di kelas yang sama dengan Devina dan Nabila.

Mereka selalu berjanji akan selalu menjaga, akan selalu saling menyayangi, dan tidak akan menyakiti satu sama lain.

"SORRY"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang