Prolog

9.1K 644 36
                                    

HAPPY READING :D

============

Yoon Jeonghan, kelas 3 SMA, anak dari keluarga kaya, pintar, berkulit putih bersih dengan rambut hitam yang sangat halus, poninya terjatuh sempurna menutupi dahi, dilengkapi bibir merah tipis yang dengan setia akan menyunggingkan senyuman pada setiap warga sekolah yang dijumpainya. Satu lagi, dia juga sangat populer-

Brak

"Hati-hati dengan langkahmu, apa mempunyai dua mata tambahan masih kurang jelas untuk melihat jalan, kutu buku" lelaki berbadan besar itu menunjuk-nunjuk dahi Jeonghan dengan telunjuknya.

"Uh, ucapanmu benar-benar menyakitkan Jooheon" ucap teman Jooheon dengan nada berlebihan, Jeonghan tahu dia sebenarnya suka melihat Jeonghan dibentak.

"Maaf" lirih Junghan menundukan kepalanya dalam-dalam didepan kedua siswa yang bertabrakan dengannya.

"Malaikat palsu!"

"Gay bodoh!" Setelah menyumpahinya, kedua siswa tersebut meninggalkan Jeonghan.

Jeonghan sangat populer-maksudnya populer untuk di bully.

*

Jeonghan menghela nafas, pagi pertamanya di kelas tiga ternyata tidak ada yang berbeda, dia masih dipandang hina oleh siswa lainnya. Mereka memang tak sampai memukul atau melukainya, tapi ucapan kasar mereka sering membuat hati Jeonghan sakit.

Sejak kelas satu Jeonghan selalu di pandang remeh, dikatai anak sombong dan malaikat palsu. Pandangan itu bertambah parah saat mereka menemukan curhatan Jeonghan pada buku bagian belakangnya dimana disana tertulis tentang dia yang mengagumi ketua badan kesiswaan mereka saat itu dan memuji betapa tampannya pemuda tersebut. Bahkan lembaran kertas itu disobek dan dipajang di mading sekolah yang akhirnya membuat Jeonghan di pandang jijik dan tidak diajak berteman oleh seluruh siswa. Kecuali satu orang.

Pemuda bermarga Yoon tersebut memandang pantulan dirinya di cermin toilet.

"Satu tahun lagi Jeonghan! Kau harus bersabar dan tetap semangat!" Ucapnya pada diri sendiri, kemudian membenarkan letak kacamatanya.

Ding Dong Ding Dong

Mendengar bel masuk sekolah sudah bunyi, Jeonghan segera bergegas dari toilet, namun belum tangannya menyentuh kenop pintu, dia mendengar percakapan dari luar toilet.

*

"Aku yakin disini aman, tidak ada siswa yang mau kesini, karena gosip bodoh hantu toilet itu" Seungcheol akan membuka pintu tapi ditahan remaja yang bertubuh lebih kecil darinya.

"Benarkah?"

"Tentu saja, ayo masuk"

"Tapi bel masuk sudah bunyi"

"Ayolah Minki, ini hari pertama tahun ajaran baru, guru tidak mungkin memberi materi, paling mengundi tempat duduk"

"Tapi Seungcheol Hyung," pemuda bernama Minki masih saja ragu, tapi Seungcheol malah mengecup cepat bibirnya.

"Percaya padaku"

Seungcheol membuka pintu toilet, seperti dugaannya disini kosong.

"Lihat?" Seungcheol menarik Minki masuk, kemudian menutup pintu toilet dan menarik Minki ke dalam pelukannya. "Sekarang berikan aku ciumanmu"

.

Sementara itu didalam salah satu bilik tertutup, Jeonghan berdiam diri, sebisa mungkin tidak membuat suara sekecilpun. Diluar sana ada Choi Seungcheol, siswa paling disegani di sekolahnya karena terkenal dengan kejeniusannya juga sikap dinginnya yang melebihi es di kutub.

Jeonghan pernah kerja sama dengan Seungcheol saat mengikuti olimpiade tahun lalu, tapi tak ada pembicaraan diantara mereka selain Seungcheol yang menyuruh Jeonghan mempelajari materi bagiannya.

'Tapi apa yang Seungcheol dan Minki lakukan disini' batin Jeonghan penuh tanya.

"Sekarang berikan aku ciumanmu"

Bibir Jeonghan ternganga lebar, terlalu terkejut dengan apa yang baru saja di dengarnya.

Seungcheol meminta ciuman dari Minki?!

Seungcheol dan Minki berciuman di toilet sekolah?!

Mereka gay?!

Tapi mereka saudara kandung?!

Jeonghan menutup bibir dengan kedua tangannya, takut kalau suaranya akan keluar karena keterkejutannya.

Prolog End

Complicated ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang