mind your own

171 13 2
                                    


"mom, please I shouldn't be here. I don't need this c'mon?" (mah, tolong seharusnya aku tidak berada di sini. Aku ga perlu ini, ayo lah) Justin memohon agar Pattie batal mendaftarkan dirinya di sekolah tersebut, karena pada dasarnya tidak ada darah Indonesia dalam dirinya. Justin berfikir bahwa dia tidak perlu untuk melakukan hal tersebut karena dia masih bisa berbicara dengan bahasanya, lagi pula mungkin hanya untuk beberapa saat saja mereka berada di negara ini.

"No Justin. You thought can worth it? Believe me, you can't do that especially in here." (enggak Justin. Kamu kira ini bisa berhasil? Percaya mamah, kamu ga bisa lakukan itu apalagi disini) Pattie terus meyakinkan Justin bahwa cara yang Justin pikirkan tidak akan berhasil jika dilakukan di negara ini. Karena tidak mudah berkomunikasi dengan baik jika menggunakan bahasa minoritas di suatu tempat, dan akan menemukan sedikit masalah.

"just tell me, why? We're not moving here for shucks long time right? You told me that you need to settle down something that I didn't know what it is!" (kasih tau aku, kenapa? Kita ga pindah ke sini dalam waktu yang cukup lama kan? Mamah bilang ke aku kalo mau menyelesaikan masalah yang aku ga tau apa itu.) Justin tetap saja dengan pendiriannya untuk tidak harus menjadi murid di sekolah ini. Dan meminta penjelasan dari ibunya.

"I'm so sorry about that. But it's for your own sake, I want you can adapt and survive in here easily. That's it, I beg you Justin." (maafkan mamah soal itu. Tapi itu demi kebaikan kamu, mamah mau kamu bisa beradaptasi dan bertahan di sini dengan mudah. Cuma itu, mamah mohon sama kamu Justin) mohon Pattie yang hanya ingin anaknya bisa hidup dan menjalani keseharian dengan mudah di tempat baru.

"okay, it's my fault for not getting any explain from you. I'm never understand why and you never understand me." (ok, ini salah aku ga dapet penjelasan apapun dari mamah. Aku ga pernah ngerti kenapa dan mamah ga pernah ngerti aku) Justin mulai berbalik dan melangkahkan kaki namun Pattie menahan.

"I'll explain to you. But not here, don't being like this to me." (mamah akan jelasin ke kamu. Tapi ga disini, jangan bersikap seperti itu padaku) Pattie baru berniat untuk memberi tahu alasan pada Justin, karena merasa ini memang tidak adil untuk Justin. Terlihat jelas dari sikapnya saat ini.

"being what? You're the one who started, whatever. I should go in." (seperti apa?mamah yang memulai semua ini, terserah. Aku harus masuk) Justin lelah untuk terus tetap pada pendiriannya karena tidak ada yang bisa dia lakukan disini. Dan melanjutkan langkahnya mencari ruang kelas.

"sorry, but tonight I'll be late home. Don't do anything weird in here, you know right? Have nice day. Bye!" (maaf, tapi mamah akan pulang terlambat malam ini. Jangan lakukan hal aneh apapun disini, kamu tau kan? Semoga harimu menyenangkan. Dah!) ucap Pattie pada Justin meskipun Justin tidak melihat namun ia tahu ucapan tadi masih terdengar oleh anaknya.

👣👣👣👣👣

Mungkin dia akan memilih untuk pergi dari tempat ini namun sayangnya dia hanya hafal jalan menuju rumah ke sekolah serta Cafe dan distro yang dekat dengan apartemen yang dia tempati bersama Pattie ibunya. Mungkin jika dia berada di tempat kelahiran nya dia tidak akan berfikir dua kali untuk lari kemana saja karena dengan mudah dia akan menemukan jalan pulang.
Berada di tempat yang tidak pernah kamu inginkan tentu saja akan merasa sangat menyebalkan. Justin masih terus menyusuri koridor sekolah barunya itu dan mencari kelas pertama nya yaitu bahasa Indonesia.

"oh my goodness!" (oh, ya ampun!) Justin nampak kesal karena handphone yang di tangannya terjatuh, baru saja dua orang gadis yang bercanda menabraknya.

"gomene, mm so sorry." (maaf, mm maaf banget) gadis dengan rambut panjang terurai itu berniat untuk mengambil handphone Justin di lantai. Justin masih menatap mereka dengan kesal.

Unknown Reason Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang