Bab_Satu

31 5 0
                                    

Sejuknya udara di pagi ini, membuatnya semakin meringkuk di bawah selimut. "hoaam!! nyamannyaaa!!" lalu kembali memejamkan mata. Tapi, tak sampai semenit, suara alarm membuatnya terkejut bukan kepalang. "hape sialan!!" geramnya. Hampir saja ia melemparkannya ke tembok kalau saja ibunya tidak memanggilnya dengan suara yg memekakkan telinga. "Alexa, banguun!! bantuin mama siapin sarapan, sekarang!". 'what? mmm, masih ngantuk' batinnya. Baru saja akan membaringkan tubuhnya kembali, ibunya kembali memanggilnya, tetapi dengan suara yg lebih menggelegar. "Alexa, bangun sekarang jugaa!!". Dengan malasnya, Alexa segera menghampiri ibunya yg sibuk di dapur sambil mengurus kedua adik cowonya yang bersiap untuk berangkat sekolah. Alexa menatap kakaknya yg sedang menikmati sarapan paginya tanpa sedikitpun melihat kesibukan di depan matanya. Lalu mengarahkan tatapan pada ayahnya yg sedang membaca koran sambil menyeruput kopinya. 'Dasar kakak sialan. Taunya hidup enak doang' batinnya. Ya, namanya Alexandria Yosephina Claris. Anak kedua dari 4 bersaudara. Mahasiswi Semester 2 FKIP Bahasa Inggris di salah satu universitas terkenal di Bogor.
"emangnya mbo Siti kemana, ma?" tanya Alexa sambil memutar bola matanya menyusuri setiap sudut dapur. "mbo pulang kampung. Adiknya sakit parah." jawab ibunya datar tanpa menoleh ke arahnya. Alexa hanya membalas dengan anggukan. "Lexa, hari ini dan untuk 6 bulan ke depan, papa gak bisa ngantar kamu ke kampus. Soalnya papa ditugaskan ke luar kota. kamu numpang aja sama kakak kamu atau naik angkot saja yah" kata ayahnya lalu kembali menyeruput kopinya. Alexa menoleh pada ayahnya dengan lesu. "Yah, papa. Masa gitu sih? Tega banget sama Lexa. Si Ethel ga bakalan kasih tumpangan sama Lexa. minjam motornya sebentar aja pelitnya minta ampun." Mendengar perkataan adiknya, Ethel menatapnya dengan tajam. "Yasudah, naik angkot saja". Setelah berkata seperti itu, ayahny kembali ke kamar. Alexa hanya mengangguk dengan malas dan segera membantu ibunya mengurusi adik-adiknya. "hei kalian! cepat besar dong!! ngerepotin kakak aja lo berdua. untung masuk jam 9. aah, masih ngantuk nii!!" Kedua adiknya hanya menjulurkan lidah mengejek padanya. Pletaak! "auuh!! sakit tau, maaa" Katanya sambil memegang kepalanya. "kamu itu! pagi-pagi udah ngelantur gak jelas. Sarapan sana, gih" kata ibunya sambil mendorong pelan Alexa. Kakaknya hanya cengengesan melihat tingkah adiknya itu. "apa lo senyam-senyum? udah gak waras yah?" Alexa menatap tajam kakaknya lalu duduk berhadapan dengannya. Tanpa dosa, Ethel segera bangun dari kursinya, mengambil tas selempang juga kunci motornya, lalu berpamitan dan menarik kedua adiknya untuk diantar ke sekolah. "daa mama, daa papa, daa Ka Lexa" pamit kedua adiknya sambil mencium Alexa dan ibu mereka. "Hati-hati ya, kalian. Ethel, bawa motor jangan ngebut-ngebut" sahut ayah mereka dari dalam kamar. "ok, Pa. bye mom, bye.. Nerd". Pamit Ethel sambil menjulurkan lidah pada Lexa. Itulah panggilan err.. sayang Ethel untuk Alexa. "sialan lo, kampret!!" Alexa meneriakinya lalu kembali menyantap sarapannya. "Lexa, jangan gitu sama kakak kamu!" ibunya menasihati dari dapur. "iya, ma. maaf". Setelah selesai, ia membantu ibunya membereskan rumah lalu segera kembali ke kamarnya untuk bersiap ke kampus. Karena kampusnya terbilang cukup jauh dari rumahnya dan naik angkot, jadi dia harus segera bersiap-siap.
Setelah dirasa cukup, ia kembali ke cermin untuk melihat dirinya sekali lagi. Rambutnya yg hitam dikuncirnya dengan rapi. Wajahnya yang manis dipolesnya dengan sedikit bedak. Kaos oblong putih yg diselingi dengan kemeja kotak-kotak biru dan skinny jeans hitam membuatnya terlihat cantik. "Awesome, Lexa!". Dengan senyuman yg menghiasi wajahnya, ia mengambil tasnya yg diletakkan begitu saja di tempat tidurnya dan segera keluar dari kamar.
"ma, pa! Lexa berangkat dulu yah!!! dadaaa" Pamit Lexa sesudah mengambil sepotong roti di atas meja. "hati-hati, Lexa. Jangan suka ngelantur sendiri kalo di jalan" Nasihat ibunya yang tahu kebiasaan anaknya ini. Nasihat ibunya hanya dibalas Lexa dengan memanyunkan bibirnya. "bye"  teriak Alexa lalu berlari kecil menuju jalanan.

Hola, everybody.. sebelumnya, makasih yah udah mau baca cerita yang masih abal-abal ini. Maklum, pendatang baru yang hanya ingin mengisi waktu senggang ;) mohon kritik dan sarannya yah :) makasih juga yg udah vote atau komen (kalo memang ada :p)
Gracias, everyone :)
#BigHug

First CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang