"wahwahwah, ini nih. Ini yg bikin gue malas kalo disuruh naik angkot. Sumpreet, lama banget nunggunya" dumel Alexa sambil menunjuk-nunjuk jalanan, lalu melirik jam tangan coklatnya yang menunjukkan pukul 8. "waduh! daritadi nih gue berdiri disini! kapan sampenya nih?" Lagi-lagi ia mendumel sendiri, yang hanya mendapat tatapan aneh dari orang-orang di sekitarnya. Yah, inilah kebiasaan Alexa untuk mengeluarkan isi hatinya. Aneh! mungkin itu yg dipikirkan orang-orang yg mengetahui kebiasaannya ini. Tapi, itulah Alexa, 'I don't care' adalah prinsipnya.
Setelah sejam menunggu, akhirnya apa yang ditunggu-tunggu pun datang. Tapi, baru saja akan melangkah, Alexa kembali mengurungkan niatnya. Ia pun tercengang sambil mengedipkan matanya lambat melihat pemandangan di depannya. Seperti melihat kereta emas turun dari surga, orang-orang berlarian berebutan untuk menaiki angkot itu. "wow, gilaa!!" kata Alexa menggelengkan kepala. "terus, gimana nasib gue sekarang? mampus dah!" gumam Alexa lalu mendengus kesal. "Neng, masih tersisa satu tempat disini. mau naik atau nunggu yg berikutnya saja?" tanya supir yg melihat Alexa dengan heran karena melihatnya komat-kamit sendiri. Tersadar karena ada yang memanggilnya, secara hanya dia satu-satunya orang yg berdiri disini dan cewe pula, ia pun menoleh ke asal suara tersebut. "beneran pak, masih ada tempat untuk saya?" tanya Alexa dengan girang. "masih neng. tapi..." supir tersebut menggantung kalimatnya dengan ekspresi cemas sambil menahan tawa. "tapi apa, pak?" tanya Alexa yang kebingungan.
Jadilah Alexa, duduk di bangku depan pintu angkot layaknya seorang kernek. Ia menatap orang-orang yg duduk di dalam dengan kesal. Pasalnya, mereka sedaritadi hanya menahan tawa melihat Alexa. 'sial banget gue hari ini. mau taruh dimana nih muka gue? mana orang-orang di dalam sini juga ekspresinya bikin gue enek. Apalagi orang-orang di sepanjang jalan. Ok! gausah dipikirin, Lexa. ingat prinsip Lo! Yah, daripada telat, mending ambil resiko kan. Lo hebat!' batinnya sambil mengacungkan tangannya layaknya sedang memberi semangat yg lagi-lagi, hanya ditatap aneh oleh orang-orang di dalam angkutan tersebut. 'For the first time and the last time, Lexa!!' batinnya.
Dan akhirnya, sepanjang perjalanan, ia hanya merutuki nasibnya di pagi itu.Hi, everyone. Thankyou udah mau baca ceritaku yg biasa-biasa ini :)
terimakasih untuk dukungan yg telah di berikan (baik dalam bentuk vote, komen, ataupun share). apapun itu!
gracias, everyone :)
#BigHug
KAMU SEDANG MEMBACA
First Crush
Random'apa yg harus gue lakuin sekarang?'. Lelaki itu semakin mendekat. 'bisa-bisa, copot nih jantung gue kalo gak kabur sekarang. apa gue teriak aja yah?' detik ketika dia akan membuka mulutnya, sebuah jari telunjuk yang lembut menempel di bibirnya "hell...