4.

26 5 0
                                    

#

Tok Tok Tok Tok

Aku terbangun dari tidurku , mataku sembab muka ku memerah akibat terlalu banyak menangisi kejadian semalam 'rumahku mengapa bisa terbakar?' pikirku dalam hati , aku segera pergi ke arah pintu dan membukakannya , tidak lupa sebelum itu aku mencuci mukaku agar tidak terlihat mengerikan.

"Ella , aku telah membuatkan sarapanmu. Ayo dimakan , aku tunggu kau di meja makan ya",ujar Susan sambil tersenyum.

"Ah , terima kasih Susan! aku akan kesana", ujarku.

" Baiklah , dan tadi pagi ada yang mengirimkanmu surat di depan pintu tapi aku tidak tau siapa pengirimnnya",ujar Susan sambil memberikanku sepucuk surat berwarna biru.

"Ah....baiklah , terima kasih", ujarku sambil mengambil surat itu baru saja aku ingin membukannya susan berbicara lagi."Ah , lebih baik kau bukannya nanti saja , kita makan terlebih dahulu , mumpung masih hangat",ujarnya.

Akupun menggangguk , aku masuk ke dalam kamar dan menaruh surat itu di atas meja rias dan bergegas menuju ruang makan , akupun melupakan segala masalah yang ada sebab aku lapar HEHE. kau tidak bisa menolak makanan yang ada di hadapanmu ketika kau lapar bukan?

#

Bingung , lelah , sedih , hampa itulah yang sedang aku rasakan saat ini , aku menanyakan bagaimana nasib ku? jujur untukku ini sangatlah sulit , ketika kau sampai rumah untuk bertemu dengan keluarga tersayang namun malah keluargamu meninggalkan sebuah teka teki untuk mencari mereka , rumit. Aku hanya duduk di halaman depan membawa surat yang di beri Susan , sambil duduk memikirkan apa yang harus aku lakukan selanjutnya

Andaikan saja ada nick— eh. 'bodoh sekali aku malah memikirkannya. tapi apa kabar dia?' ku akui , nick adalah cowo tertampan yang pernah aku temui , dia tinggi , memiliki badan yang ideal , bahkan aku bisa melihat sixpack ketika dia memakai baju kerja itu , ingin rasanya aku sobek baju kerja itu. He's hot. He's perfect. Tapi , sikapnya yang dingin itulah membuatku jengkel terhadapnya apalagi ketika aku ingin mengambil surat dari— 'Ah iya! surat! aku kan belum menmbukannya! bodoh sekali aku!' pekik ku.

Akupun membuka surat itu dan aku terkejut hanya sepatah kalimat yang kupikir adalah clue apa yang harus aku lakukan setelah ini nyatanya tidak , hanya tertulis ,

Apa kabar ella ? semoga kau baik - baik saja , aku harap kau akan segera mengerti.

hanya itu yang tertulis di surat itu , aku bingung siapa dalang dari semua ini , apakah susan tau? ah tidak mungkin , apa Susan mengetahuinnya? ah tidak mungkin ... dia bilang sendiri tadi dia menemukannya di depan pintu ... aku tersadar di dalam surat itu bukan hanya sebuah surat saja namun terdapat video tape yang terdapat post it bertuliskan 'tontonlah dan kau tau apa yang terjadi.'

'apa maksudnya?' ,pikirku dalam hati. Aku pun mulai melipat kembali surat tersebut dan bergegas untuk segera memutarkan video tape tersebut.

#

Aku tidak percaya setelah melihat video tape yang baru saja kutonton. Aku melihat sebuah rumah megah , yang sangat familiar , Yup! that's my house , terdapat rekaman dari cctv rumahku sebelum terjadinya kebakaran tersebut.

Aku dapat melihat diriku sedang meraphikan barang barang yang kubutuhkan untuk pergi ke sini , lalu di rekaman yang lain terlihat seseorang sedang mengintai rumahku dari depan gerbang pintu depan 'sepertinya aku kenal orang itu?tetapi siapa? mengapa dia memakai pakaian serba hitam dan mengintai rumah ku?'

Selanjutnya , aku dapat melihat diriku sedang menuju ruang tamu untuk duduk sebentar dan berfikir sejenak , aku masih bingung dengan semua petunjuk cctv ini , setelah aku pergi meninggalkan rumahku , aku dapat melihat orang yang tadi mengintai rumahku dan nemanjat pagar.

Terkejutnya lagi saat aku tau dialah yang membakar rumahku sampai hangus , tidak salah lagi.

Bagaimana perasaanmu apabila kau mengetahui orang yang kau percayakan mengkhianatimu atau menusukmu dari belakang ? sakit dan dendam , bukan?

itulah yang aku rasakan ketika aku mengetahui bahwa orang yang dipercayai oleh ayahku , membakar rumah ayahku sendiri , ya siapa lagi kalau bukan Nick.

Tapi , postur tubuhnya terlihat persis dengan Nick. Apa Nick meniliki kembaran? 'ah ella sudah tau dia yang membakar rumahmu , masih saja kau membelannya.'  pekikku dalam hati.

'Mengapa ia membakar rumah kami? kukira dia baik terhadap kami , apa maksudnya ? tidak mungkin ayah menyuruhnya untuk membakar hasil kerja kerasnya selama ini? atau mungkin.......'

Mungkin kah?

#

HINTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang